Hubungan Pelayanan Antenatal dengan Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil

6.2.8. Hubungan Pelayanan Antenatal dengan Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil

Gambar 6.9. Diagram Bar Proporsi Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil Berdasarkan Pelayanan Antenatal di Wilayah Kerja Puskesmas Tuhemberua Kabupaten Nias Utara Tahun 2011 Dari gambar 6.9 di atas dapat dilihat bahwa proporsi anemia tertinggi pada ibu hamil dengan pelayanan antenatal yang tidak baik yaitu 59,7. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pelayanan antenatal dengan kejadian anemia gizi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua tahun 2011 dengan p=0,039 p 0,05. Hal ini sejalan dengan penelitian Hendro di Puskesmas Medan Johor Tahun 2005 dengan desain penelitian cross sectional yang menemukan adanya hubungan antara pelayanan antenatal dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Hendro menemukan proporsi anemia tertinggi pada ibu hamil dengan pelayanan antenatal yang tidak baik yaitu 76,2. 17 Universitas Sumatera Utara Ratio Prevalence RP anemia gizi pada pelayanan antenatal tidak baik dan baik adalah 1,510 dengan Confidence Interval CI 0,993-2,295. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan antenatal belum dapat disimpulkan sebagai faktor risiko kejadian anemia gizi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuhemberua tahun 2011. Semua ibu hamil diharapkan mendapat perawatan kehamilan oleh tenaga kesehatan untuk deteksi dini faktor risiko pada kehamilan. Untuk itu pemeriksaan kehamilan paling sedikit dilakukan 4 kali selama kehamilan, yaitu 1 kali pada trimester I K1, satu kali pada trimester II, dan dua kali pada trimester III K4. Bidan melakukan pemeriksaan klinis terhadap kondisi kehamilan dan memberikan informasi kepada ibu hamil, suami dan keluarganya tentang kondisi ibu hamil dan masalahnya. 41 Namun, tingkat kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kehamilannya masih cukup rendah. Pada tahun 2010 cakupan K4 di Puskemas Tuhemberua masih 51,78. Selain itu, pelayanan antenatal yang tidak baik ini disebabkan karena keterbatasan alat misalnya alat ukur Hb sehingga tidak dapat dilakukan skrining anemia pada ibu hamil. Universitas Sumatera Utara

6.2.9. Hubungan Konsumsi Tablet Besi dengan Kejadian Anemia Gizi Pada Ibu Hamil

Dokumen yang terkait

Faktor – Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pandanaran Semarang Tahun 2013.

0 8 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOJOLABAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester Iii Di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.

3 16 16

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014

0 0 17

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014

0 0 2

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014

0 0 8

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014

0 0 35

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014

0 1 3

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014

0 0 22

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI KURANG PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CENRANA KABUPATEN MAROS

0 0 7

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI - FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016 -

0 0 15