Lingkar Lengan Atas Skrining Kerangka Konsep Definisi Operasional

dua kali pada trimester III K4. Bidan melakukan pemeriksaan klinis terhadap kondisi kehamilan dan memberikan informasi kepada ibu hamil, suami dan keluarganya tentang kondisi ibu hamil dan masalahnya. 41 Konsumsi zat besi sangat diperlukan oleh ibu hamil yang ditujukan untuk mencegah ibu dan janin dari anemia, dan faktor risiko lainnya. Diharapkan ibu hamil dapat mengonsumsi tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan. Berdasarkan laporan Riskesdas 2010 80,7 ibu hamil yang mengonsumsi tablet besi, dengan jumlah hari minum 0-30 hari 36,3, 31-59 hari 2,8, 60-89 hari 8,3 dan 90 hari atau lebih 18. Dijumpai 38 ibu hamil di Sumatera Utara dan 3,6 di DI Yogyakarta yang tidak pernah minum tablet besi. 34

i. Lingkar Lengan Atas

Lingkar Lengan Atas LILA merupakan salah satu parameter status gizi. LILA memberikan gambaran jaringan otot dan lapisan lemak di bawah kulit melalui pengukuran dengan menggunakan pita LILA. Bila pada wanita usia subur ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau di bagian merah pita LILA, artinya wanita tersebut mempunyai resiko KEK, dan diperkirakan akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah BBLR. 6

2.9. Pencegahan

Mengingat tingginya prevalensi anemia gizi besi pada ibu hamil maka diperlukan suatu tindakan pencegahan yang terpadu. 23

2.9.1. Pencegahan Primer

Pendidikan kesehatan melalui penyuluhan gizi pada ibu hamil untuk mendorong konsumsi makanan yang membantu absorpsi zat besi. 23 Bidan berperan Universitas Sumatera Utara untuk memberikan informasi kepada ibu karena terkadang pasien kurang memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsinya. Biasanya masyarakat pada saat lebih mementingkan selera dengan mengabaikan kualitas makanan yang dikonsumsi. 26 Suplementasi zat besi adalah salah satu strategi untuk meningkatkan asupan zat besi yang hanya berhasil jika individu mematuhi aturan konsumsinya. Banyak faktor yang mendukung rendahnya tingkat kepatuhan tsersebut, seperti individu sulit mengingat aturan minum tiap hari, minimnya dana untuk membeli suplemen secara teratur dan efek samping yang tidak nyaman dari zat besi. 11 Fortifikasi makanan pokok yang banyak dikonsumsi dan dibuat secara massal dengan zat besi merupakan tulang punggung pengawasan anemia di banyak negara. Di negara-negara industri, hasil olahan makanan fortifikasi yang paling lazim adalah tepung jagung dan roti. 29

2.9.2. Pencegahan Sekunder a. Diagnosis

Hemoglobin adalah parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan prevalensi anemia. Hemoglobin Hb merupakan suatu senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah. Hb dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb100 ml darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah. Kandungan hemoglobin yang rendah mengindikasikan anemia. 6 Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat Sahli. 8 Metode Sahli adalah metode yang menggunakan teknik kimia dengan membandingkan senyawa akhir secara visual terhadap standar gelas warna. Metode Universitas Sumatera Utara sahli merupakan metode yang paling sederhana dan paling banyak digunakan di laboratorium dan yang lebih canggih adalah metode cyanmethemoglobin. 6 Hasil pemeriksaan Hb dengan Sahli dapat digolongkan menjadi tidak anemia Hb 11 gdl, anemia ringan 9-10 gdl, anemia sedang 7-8 gdl, dan anemia berat 7 gdl. Sebagian besar ibu hamil mengalami anemia, sehingga dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90 tablet pada ibu-ibu hamil di puskesmas. 12

b. Skrining

Skrining diperlukan untuk mengidentifikasi kelompok wanita yang harus diobati dalam mengurangi morbiditas anemia. Center of Disease Control CDC menyarankan agar remaja putri dan wanita dewasa yang tidak hamil harus diskrining tiap 5-10 tahun melalui uji kesehatan, meskipun tidak ada faktor risiko anemia seperti perdarahan, rendahnya intake gizi dan sebagainya. Namun, jika disertai dengan adanya risiko anemia, maka skrining harus dilakukan secara tahunan. 11

c. Suplementasi Zat Besi

Seseorang yang telah dipastikan menderita anemia diobati dengan memberikan suplemen zat besi. 29 Jika anemia sudah terjadi, tubuh tidak akan mungkin dapat menyerap zat besi dalam jumlah besar dan dalam waktu yang relatif singkat. Oleh karena itu pengobatan selalu menggunakan suplementasi zat besi, disamping itu tentu saja menambah jumlah makanan yang kaya akan zat besi. 5

2.9.3. Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier dilakukan untuk mencegah perkembangan penyakit ke arah yang lebih buruk, untuk mengurangi atau mencegah terjadinya kerusakan Universitas Sumatera Utara jaringan, keparahan dan komplikasi penyakit, mencegah serangan ulang dan memperpanjang hidup. 42 Pencegahan tersier yang dapat dilakukan untuk mengatasi anemia pada ibu hamil diantaranya mempertahankan kadar hemoglobin tetap dalam batas normal, memeriksa ulang secara teratur kadar hemoglobin, mengeliminasi faktor risiko, tetap mengkonsumsi tablet besi selama kehamilan dan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi setelah persalinan. 42 Universitas Sumatera Utara BAB 3 KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan latar belakang dan penelusuran pustaka di atas, maka kerangka konsep dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Variabel Independen Faktor Sosiodemografi - Umur - Pendidikan - Pekerjaan - Pendapatan keluarga Status Reproduksi - Usia Kehamilan - Paritas - Jarak Kehamilan Pelayanan Kesehatan - Pelayanan Antenatal - Konsumsi Tablet Besi Status Gizi Variabel Dependen Kejadian anemia gizi pada ibu hamil

3.2. Definisi Operasional

3.2.1 Kejadian anemia gizi pada ibu hamil adalah keadaan konsentrasi Hb yang terdapat di dalam darah ibu hamil dalam satuan gdl berdasarkan hasil pemeriksaan darah yang dikategorikan atas : 1. Anemia : Jika Hb pada trimester 1 dan III 11 gdl atau trimester II 10,5 gdl 2. Tidak anemia : Jika Hb pada trimester 1 dan III ≥11 gdl atau trimester II ≥10,5 gdl Universitas Sumatera Utara 3.2.2. Faktor Sosiodemografi a. Umur adalah umur ibu hamil berdasarkan ulang tahun terakhir pa da saat dilakukan penelitian yang dikelompokkan atas 36 : 1. 20 tahun dan 35 tahun 2. 20-35 tahun b. Pendidikan adalah pendidikan formal tertinggi dari ibu hamil yang dikategorikan atas : 1. Tidak sekolahTidak tamat SD 2. Dasar : SD, SMP 3. Menengah : SMA 4. Tinggi : Akademi, Perguruan tinggi Untuk analisis bivariat, pendidikan dikelompokkan menjadi : 1. Rendah : Tidak sekolahTidak tamat, SD, SD, SMP 2. Tinggi : SMA, Akademi, Perguruan tinggi c. Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan ibu hamil sehari-hari dengan maksud memperoleh pendapatan atau keuntungan, yang dikategorikan atas: 1. Petani 2. PNS 3. Wiraswasta 4. Ibu Rumah Tangga Untuk analisis bivariat, pekerjaan dikategorikan menjadi : 1. Bekerja : Petani, PNS, Wiraswasta 2. Tidak Bekerja : Ibu Rumah Tangga Universitas Sumatera Utara d. Pendapatan keluarga adalah jumlah hasil pekerjaan utama maupun tambahan dari keluarga setiap bulan yang disesuaikan dengan definisi miskin menurut Bank Dunia yaitu pendapatan US1= Rp. 8.700,- oranghari dan disesuaikan dengan jumlah orang yang menjadi tanggungan. Dikategorikan menjadi 43 : 1. Miskin : Jika pendapatan Rp. 261.000,-orangbulan 2. Tidak miskin : Jika pendapatan ≥ Rp. 261.000,-orangbulan 3.2.3. Status Reproduksi a. Usia kehamilan adalah usia kehamilan responden pada saat penelitian dikategorikan menjadi 12 : 1. Trimester I : bila usia kehamilan 0-12 minggu 2. Trimester II : bila usia kehamilan 13-28 minggu 3. Trimester III : bila usia kehamilan 29-42 minggu b. Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan responden baik lahir hidup maupun lahir mati yang dikategorikan atas 41 : 1. ≥ 4 2. 4 c. Jarak kehamilan adalah selang waktu antara mulai kehamilan dengan persalinan sebelumnya yang dikategorikan atas 41 : 1. 2 tahun 2. ≥ 2 tahun 3.2.4. Pelayanan Kesehatan a. Pelayanan Antenatal adalah frekuensi pemeriksaan kehamilan kepada tenaga kesehatan. Dikategorikan atas : Universitas Sumatera Utara 1. Tidak baik : bila tidak memeriksakan kehamilan minimal 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, 2 kali pada trimester III dan tidak mendapat pelayanan minimal 5T pengukuran tinggi badan dan berat badan, tekanan darah, tinggi fundus, imunisasi TT, pemberian tablet Fe. 2. Baik : bila memeriksakan kehamilan minimal 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, 2 kali pada trimester III dan mendapat pelayanan minimal 5T pengukuran tinggi badan dan berat badan, tekanan darah, tinggi fundus, imunisasi TT, pemberian tablet Fe. b. Konsumsi tablet besi adalah kebiasaan ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet besi pada kehamilan ini. Dikategorikan atas : 1. Tidak 2. Ya 3.2.5. Status gizi adalah status gizi ibu hamil berdasarkan ukuran Lingkar Lengan Atas LILA dengan menggunakan pita LILA. Dikategorikan menjadi : 1. Tidak Baik : Jika LILA 23,5 cm 2. Baik : Jika LILA ≥23,5 cm

3.3. Aspek Pengukuran

Dokumen yang terkait

Faktor – Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pandanaran Semarang Tahun 2013.

0 8 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOJOLABAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester Iii Di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.

3 16 16

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014

0 0 17

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014

0 0 2

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014

0 0 8

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014

0 0 35

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014

0 1 3

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014

0 0 22

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI KURANG PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CENRANA KABUPATEN MAROS

0 0 7

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI - FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016 -

0 0 15