183
dalam grafik di atas maka dapat disimpulkan bahwa baik pendidik maupun peserta didik di SMP Hera dan
SMP Sacrojes belum menggunakan bahasa Portugis secara maksimal dalam PBM.
B. Penyusunan RPP
Tugas utama guru adalah mengajar dan mendidik. Dalam menjalankan tugas sebagai guru,
setiap orang guru diwajibkan untuk membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP sebagai persiapan
utama bagi penyelenggaraan pembelajaran agar tujuan pembelajarannya terarah dan tidak tersendat-sendat.
Tetapi secara umum guru SMP Hera belum membuat RPP. Mengenai apakah guru SMP Hera sudah membuat
RPP atau
belum, kepala
sekolah SMP
Hera 30112016 berkata: “Belum semua guru membuat
RPP dalam bahasa Portugis bahkan ada yang tidak
mau mencoba membuat RPP.” Hal yang senada juga disampaikan oleh bapak
Virgilio wakil kepala sekolah SMP Hera 25102016 bahwa guru SMP Hera belum membuat RPP untuk
mengajar tetapi para guru mengangkat buku dan langsung mengajar tanpa RPP. Yang biasa dilakukan
guru adalah dengan memberi tanda, menggarisbawahi dan mewarnai bagian pelajaran yang dipandang penting
untuk disampaikan kepada peserta didik.
184
Hal yang sama juga disampaikan oleh ibu Rofina, guru mata pelajaran Sejarah dan Geografi. Dalam
wawancara 11112016 beliau berkata bahwa pada saat penelitian ini dilaksanakan mereka sudah tidak
membuat lagi RPP karena sudah tidak diminta lagi oleh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. Hal ini
merupakan suatu kebiasaan yang kurang mendukung guru untuk belajar bahasa Portugis sebagai bahasa
pengantar dalam PBM. Selain dari itu Correia, seorang guru mata
pelajaran pendidikan
kewarganegaraan juga
mengatakan hal yang sama. Dalam wawancara 25
012017 Correia berkata, “… kami belum membuat RPP. Untuk mengajar peserta didik kami
hanya berdasarkan pada buku mata pelajaran. Kami menentuksn topik, menggarisbawahi bagian-bagian
yang dianggap penting kemudian diajarkan kepada peserta didik.
Selain dari
wawancara peneliti
juga menggunakan angket dalam penelitian. Berdasarkan
pada hasil pengisian angket yang dilakukan oleh guru SMP Hera menunjukkan bahwa 88,9 guru SMP Hera
menyiapkan pelajaran dalam bahasa Portugis. Hal itu sesuai dengan yang dikatakan oleh Correia bahwa
persiapan mereka dilakukan dengan menggarisbawahi bagian pelajaran yang dianggap penting kemudian
185
diajarkan kepada
para siswa.
Grafik berikut
menunjukkan persentase guru SMP Hera dalam menggunakan bahasa Portugis dalam menyiapkan
pelajaran. Dari grafik dapat dibaca bahwa 88,9 guru SMP Hera menggunakan bahasa Portugis dalam
menyiapkan pelajaran namun pernyataan Correia di atas mengatakan bahwa hanya dengan menyiapkan
pelajaran untuk mengajar tetapi bukan berarti membuat RPP. Di samping itu ada juga guru lain yang
mengakui bahwa mereka menggunakan bahasa Tétum dan bahasa Inggris dalam menyiapkan pelajaran.
Grafik 4.3. Bahasa yang digunakan oleh guru SMP Hera dalam menyiapkan pelajaran.
Sumber: Hasil olah data penelitian
Tetapi secara umum guru di SMP Sacrojes sudah membuat RPP dalam bahasa Portugis hanya saja belum
bisa berbahasa Portugis dengan baik dan benar secara
186
lisan. Untuk menjelaskan isi pelajaran kepada siswa, guru SMP Sacrojes masih menggunakan bahasa Tétum
sebagai bahasa pengantar sebab mayoritas siswa belum memahami bahasa Portugis dengan baik.
Hal ini didukung oleh pernyataan kepala sekolah SMP
Sacrojes. Dalam
wawancara 15112016
mengatakan bahwa semua guru sudah mampu membuat RPP dalam bahasa Portugis dan kalau ada
guru yang belum mampu membuat RPP sendiri mereka meminta bantuan pada teman lain untuk membantu
mereka membuat RPP. Selain dari kepala sekolah, bapak Inácio
Xiemenes wakil kepala sekolah SMP Sacrojes juga mengakui bahwa semua guru SMP Sacrojes sudah
mulai membuat RPP dengan bahasa Portugis. Dalam wawancara 14112016 bapak Inácio berkata: “…
semua guru mampu membuat RPP dalam bahasa Portugis namun untuk menjelaskan isi pelajaran masih
sangat susah.” Oleh karena itu para guru SMP Sacrojes menggunakan bahasa Tétum untuk menjelaskan
pelajaran kepada para siswa. Berdasarkan pada hasil pengisian angket, juga
menunjukkan bahwa 84,6 guru menyiapkan pelajaran dengan bahasa Portugis; 11,5 guru
menyiapkan pelajaran dengan bahasa Tétum dan 3,8 guru menyiapkan pelajaran dalam bahasa Inggris.
187
Grafik berikut menunjukkan persentase guru dan bahasa yang digunakan dalam menyiapkan pelajaran.
Grafik 4.4. Persentase guru dan bahasa yang digunakan dalam menyiapakan pelajaran.
Sumber: Hasil olah data penelitian
Dari semua informasi di atas dapat disimpulkan bahwa guru SMP Sacrojes sudah mulai membuat RPP
dengan bahasa Portugis walaupun belum fasih berbahasa Portugis secara lisan sehingga harus
dijelaskan dalam bahasa Tétum. Sedangkan guru SMP Hera belum menggunakan bahasa Portugis secara lisan
termasuk tulis pun belum karena mereka belum membuat RPP untuk membantu mengembangkan
bahasa Portugis mereka.
C. Bahasa Komunikasi Di Kelas