160
untuk menerima dan menyalurkan segala sesuatu dari kementerian pendidikan kepada semua sekolah.
Namun bagi wakil kepala SMP Sacrojes dinas pendidikan sepertinya kurang peduli dengan SMP
Sacrojes.
J. Sikap Para Pelaksana Program Bahasa Portugis
Dalam implementasi
bahasa Portugis
ada paradigma yang berbeda tentang implementasi bahasa
Portugis. Menurut kepala sekolah SMP Hera dikatakan bahwa ada perbedaan pendapat tentang implementasi
program bahasa Portugis sebagai bahasa pengantar dalam PBM. Perbedaan paradigma ini terbukti dengan
munculnya buku-buku
pelajaran baru
yang menggunakan
bahasa Tétum
sebagai bahasa
pengantar dalam PBM terutama untuk kelas I, II, III dan kelas IV pendidikan dasar sedangkan bahasa
Portugis baru berlaku kalau siswai sudah mencapai kelas V sekolah dasar dan seterusnya. Perubahan
kurikulum ini terjadi karena adanya banyak keluhan yang mengatakan bahwa bahasa Portugis sangat sulit
bagi anak-anak untuk dipahami. Sehingga pada tahun 2016, buku-buku berbahasa Tétum kecuali mata
pelajaran bahasa Portugis sudah didistribusikan kepada seluruh pendidikan dasar yang ada di Timor-
Leste wawancara, 30112016.
161
Berdasarkan pada hasil wawancara yang telah diuraikan di atas seseorang dapat berasumsi bahwa
sikap masa bodoh terhadap implementasi bahasa Portugis
merupakan tanda-tanda
yang mengindikasikan
guru kurang
setuju atas
implementasi bahasa
Portugis sebagai
bahasa pengantar dalam PBM. Tetapi dalam wawancara,
kepala sekolah SMP Hera mengatakan bahwa selama itu belum ada tanda-tanda yang mengindikasikan
kurang setuju atas implementasi bahasa Portugis sebagai bahasa pengantar dalam PBM. Yang ada
hanyalah keluhan yang menyatakan bahwa bahasa Portugis sangat sulit, wawancara, 30112016.
Di samping itu kepala sekolah SMP Sacrojes juga mengatakan bahwa selama itu tidak ada tanda-tanda
yang mengindikasikan
kurang setuju
atas implementasi
bahasa Portugis
sebagai bahasa
pengantar dalam PBM karena sudah ditetapkan oleh parlemen
nasional dalam
konstitusi RDTL,
wawancara, 15112016. Wakil kepala sekolah SMP Sacrojes juga
mengatakan hal yang sama. Beliau mengatakan bahwa selama
itu tidak
ada tanda-tanda
yang mengindikasikan kurang setuju atas implementasi
bahasa Portugis sebagai bahasa pengantar dalam PBM. Yang ada adalah pandangan bahwa bahasa Portugis
162
adalah bahasa yang paling sulit dalam struktur bahasanya, wawancara, 14112016.
Berdasarkan pada hasil wawancara di atas disimpulkan bahwa sampai pada penelitian ini
dilaksanakan semua pihak menyetujui program implementasi
bahasa Portugis
sebagai bahasa
pengantar PBM. Namum dalam menggunakan bahasa tersebut ada kesulitan yang sangat dirasakan oleh
guru dan siswa. Namun dengan eksistensi guru yang belum menggunakan bahasa Portugis, secara implisit
mengindikasikan bahwa orang Timor-Leste kurang setuju diberlakukannya bahasa Portugis sebagai
bahasa pengantar dalam PBM.
K. Perubahan Kebijakan