122
karena dipakai untuk menggaji pendidik dan tenaga kependidikan serta membeli peralatan pembelajaran.
4.2.3. Hasil Penelitian Process
Penelitian evaluasi implementasi bahasa Portugis sebagai bahasa pengantar pendidikan dilaksanakan
pada dua lokasi SMP yaitu SMP Negeri Hera dan SMP Katolik Sagrado Coração de Jesus Becora. Bagian
penelitian process menguraikan tentang: 1 Kegiatan pembelajaran;
2 RPP
dalam pembelajaran;
3 Penggunaan peralatan teknologi pembelajaran; 4
Kemampuan guru berbahasa Portugis; 5 Kemampuan siswa berbahasa Portugis; 6 Pembiayaan; 7 Tanggung
jawab dinas pendidikan; 8 Persetujuan implementasi bahasa Portugis; 9 Perubahan Kebijakan; 10 Kendala
implementasi bahasa Portugis; 11 Pemberdayaan; 12 Sanksi bagi Guru.
A. RPP Dalam Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP
sesungguhnya adalah tugas utama pendidik tetapi guru belum membuatnya. Berkaitan dengan RPP,
kepala sekolah SMP Hera 30112016 mengatakan bahwa guru tidak membuat RPP dalam bahasa
Portugis. Yang biasa guru buat adalah ringkasan isi mata pelajaran untuk dieberikan kepada peserta didik.
123
Berkaitan dengan pembuatan RPP, seorang guru bidang studi geografi di SMP Hera 11112016
berkata:
“Sekarang sudah tidak membuat RPP tetapi pada peride pertama kami pernah buat karena ada
tuntutan dari kepala dinas bahwa harus membuat RPP sebelum mengajar karena RPP mau dipakai
sebagai dasar membuat evaluasi untuk kenaikan gaji. Setelah RPP dibuat kami serahkan kepada
kepala sekolah dan wakil kepala sekolah untuk diperiksa terlebih dahulu. Setelah disetujui melalui
tanda tangan oleh kepala dan wakil kepala sekolah, baru kami bisa mengajar namun bila tidak
ditandatangani maka kami harus merevisi kembali RPP tersebut. Pada periode kedua dan ketiga kami
sudah tidak membuat lagi karena kepala sekolah dan wakil kepala sekolah sudah tidak meminta lagi kami
untuk membuat RPP
entah apa alasannya.”
Tetapi di SMP Sacrojes para guru membuat RPP sebelum mengadakan proses pembelajaran. Berkaitan
dengan RPP kepala sekolah Sacrojes mengatakan bahwa selama itu guru menyusun RPP dengan
menggunakan bahasa Portugis tetapi dijelaskan dengan bahasa Tétum kemudian diuji dalam bahasa
Portugis wawancara, 15112016. Sedikit berbeda dengan pernyataan kepala
sekolah Sacrojes, wakil kepala sekolah SMP Sacrojes mengatakan bahwa belum semua guru membuat RPP
dalam bahasa Portugis tetapi kebanyakan guru membuat RPP dalam bahasa Tétum wawancara,
14112016. Berkaitan dengan pembuatan RPP seorang guru
bidang studi fisika di SMP Sacrojes mengatakan bahwa
124
pada umumnya mereka membuat RPP dalam bahasa Portugis namun harus disampaikan dalam bahasa
Tétum, wawancara, 9112016. Pada kesempatan lain kepala sekolah SMP Hera
berkata:
“Saya pernah
berdiskusi dengan
mereka INFORDEPE karena mereka katakan bahwa RPP
yang telah mereka buat tidak boleh berubah maka saya katakan bahwa ini bukan alkitab, sebenarnya
yang membuat RPP adalah yang mengajar. … RPP harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman anak,
… bergantung pada metode guru, bukan harus sesuai dengan rencana buatan INFORDEPE,”
wawancara, 1522017.
Lebih lanjut beliau berkata bahwa pada waktu itu materi untuk kelas V, satu topik selama 50 menit
tetapi terdiri atas enam halaman. Itu berarti guru selesai membaca waktu sudah habis dan siswa tidak
bisa membuat sesuatu. Hal ini dapat disimpulkan bahwa antara guru
SMP Negeri dan SMP swasta belum ada keseragaman dalam proses penyelenggaraan pendidikan maka
sangat diperlukan pembinaan yang sustainable.
B. Kegiatan Pembelajaran