200
sebagai bahasa komunikasi lisan. Dengan demikian kualitas pendidikan Timor-Leste sangat diragukan.
E. Manfaat Program Bahasa Portugis Bagi
Masyarakat
Berdasarkan pada wawancara 17112016, bapak Reis mengatakan bahwa manfaat implementasi
bahasa Portugis
bagi masyarakat
adalah mengembangkan budaya Portugal menjadi budaya
Timor-Leste melalui
bahasa Portugis,
sebagai peringatan sejarah kepada generasi muda bahwa
Timor-Leste adalah negara jajahan Portugal selama 450 tahun, mempermudah masyarakat dalam menentukan
jenis hidangan dengan memberikan nama jenis hidangan sesuai dengan nama jenis hidangan orang
Portugal. Pemberian nama pada jenis hidangan ini sangat penting terutama dalam perayaan-perayaan
yang diselenggarakan oleh para pemimpin masyarakat. Menurut bapak Virgilio, Wakil Kepala Sekolah
SMP Hera manfaat implementasi bahasa Portugis bagi masyarakat adalah menarik simpati masyarakat Eropa
agar bisa membantu Timor-Leste apabila suatu saat dalam keadaan bahaya, wawancara, Wakil Kepala
Sekolah SMP Hera, 25102016. Sedangkan bapak Guilhermino da Silva Kepala
Sekolah SMP
Sacrojes mengatakan
bahwa implementasi
bahasa Portugis
sebagai bahasa
201
pengantar tidak
bermanfaat apa-apa.
Dalam wawancara 15112016 bapak Silva berkata:
“Manfaat implementasi bahasa Portugis bagi rakyat Timor Leste kurang karena penggunaannya sebatas
administrasi dan hanya dipakai oleh para pemimpin tertinggi dan pemimpin tinggi negara saja. Dalam
kehidupan ekonomi sosial rakyat Timor-Leste, bahasa Portugis tidak bermanfaat apa-
apa.”
Berlawanan dengan pendapat Kepala Sekolah SMP Sacrojes, bapak Inácio Ximenes wakil Kepala
Sekolah SMP Sacrojes mengatakan bahwa manfaat implementasi bahasa Portugis adalah berbahasa
Portugis. Dalam wawancara 14112016 bapak Ximenes berkata: “Manfaat implementasi program
bahasa Portugis bagi masyarakat Timor Leste adalah
berbahasa Portugis.” Pendapat bapak Ximenes ini berlawanan dengan pendapat kepala sekolahnya.
Selain dari itu dalam menjawab pertanyaan peneliti tentang apakah manfaat implementasi bahasa
Portugis di Timor-Leste sudah tercapai secara maksimal atau belum, bapak Reis 30112016 mengatakan
bahwa manfaat implementasi bahasa Portugis sebagai bahasa pengantar belum terlaksana maksimal. Para
pendidik saja
masih sangat
membutuhkan pemberdayaan berkelanjutan yang serius.
Di samping itu bapak Virgilio mengatakan bahwa manfaat implementasi bahasa Portugis sebagai bahasa
pengantar pendidikan bagi masyarakat Timor-Leste belum terrealisasi karena guru dan siswa di SMP saja
202
belum berbahasa secara lisan apa lagi masyarakat yang tidak belajar bahasa Portugis wawancara, Virgilio,
25102016. Selain dari itu bapak Ximenes Wakil Kepala
Sekolah SMP Sacrojes 14112016 berkata:
“Manfaat implementasi bahasa Portugis sebagai bahasa pengantar pendidikan adalah tahu dan
mampu berbahasa Portugis dengan baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari. Namun ternyata guru
saja masih belum mampu menggunakannya dengan baik, mana mungkin rakyat Timor Leste bisa
berbahasa Portugis dengan baik dan benar? Maka dapat dikatakan bahwa manfaat implementasi
bahasa Portugis belum tercapai.”
Dari semua pernyataan di atas disimpulkan bahwa manfaat implementasi bahasa Portugis
sebagai bahasa pengantar pendidikan adalah: pertama,
mengembangkan budaya
Portugal menjadi budaya Timor-Leste melalui implementasi
bahasa Portugis di Timor-Leste; kedua, sebagai peringatan sejarah kepada generasi muda bahwa
Timor-Leste adalah negara jajahan Portugal selama
460 tahun;
ketiga, mempermudah
masyarakat dalam menentukan jenis hidangan; keempat, menarik simpati masyarakat Eropa
untuk membantu Timor-Leste; kelima, berbahasa Portugis. Manfaat pertama hingga yang keempat
dapat dicapai dengan mudah namun untuk yang kelima masih sangat sulit karena guru dan
203
peserta didik saja belum berbahasa Portugis dengan baik.
4.3. Pembahasan
4.3.1. Komponen Context
Masyarakat Timor-Leste adalah masyarakat yang heterogen dalam budaya, bahasa, agama dan adat
istiadat yang perlu dibina dan dibimbing untuk mencapai persatuan bangsa dan negara. Untuk
membina dan membimbing masyarakat menuju pada persatuan bangsa dan negara Timor-Leste yang
heterogen maka membutuhkan suatu alat komunikasi yaitu bahasa. Sebenarnya Timor-Leste sudah memiliki
bahasa persatuan yaitu bahasa Tétum namun bahasa Tétum
belum memiliki
tata bahasa
dan perbendaharaan kata yang baku. Oleh karena itu
pemerintah Timor-Leste berusaha menetapkan bahasa Portugis sebagai bahasa persatuan dan kesatuan
bangsa. Hal ini sesuai dengan pernyataan Samzani 2014: 6 yang menyatakan bahwa bahasa merupakan
sarana integrasi bangsa, simbol kebanggaan nasional, identitas nasional, pemersatu bangsa, penghubung
budaya. Hal ini berarti bahwa penetapan kebijakan bahasa Portugis sebagai bahasa pengantar dalam PBM
lebih merupakan kebutuhan politik nasional untuk dijadikan sebagai identitas nasional, mempersatukan
masyarakat Timor-Leste yang heterogen. Hal itu terjadi