179
pembahasan tentang Tujuan implementasi bahasa Portugis
sebagai bahasa
pengantar pendidikan
khususnya dalam penyelenggaraan PBM dan hasil yang diperoleh berdasarkan pada tujuan bersangkutan.
A. Hasil Implementasi Bahasa Portugis di SMP
Tujuan pendidikan dasar yang tercantum dalam Undang-Undang Pendidikan No. 14 tahun 2008 pasal
12 d tentang tujuan pendidikan dasar menyatakan bahwa tujuan pendidikan dasar adalah untuk
menguasai bahasa Portugis dan bahasa Tétum Garantir o domínio das línguas portuguesa e tétum
.
Namun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tujuan pendidikan dasar untuk menjamin penguasaan kedua
bahasa tersebut belum tercapai secara maksimal karena guru dan siswa belum menggunakan bahasa
Portugis sebagai bahasa komunikasi selama PBM berlangsung.
Dalam wawancara, bapak João Reis da Cruz kepala sekolah SMP Hera 30112016 mengatakan
bahwa tujuan implementasi bahasa Portugis belum tercapai. Dalam menjawab pertanyaan apakah tujuan
implementasi bahasa Portugis telah tercapai secara optimal atau belum, beliau berkata:
“Belum. Tujuan implementasi program bahasa Portugis sebagai bahasa pengantar pendidikan dalam
PBM di Timor Leste adalah untuk membina hubungan baik dengan Negara-negara berbahasa
Portugis. Hal ini hanya bisa terjadi melalui
180 komunikasi, terlebih komunikasi lisan. Akan tetapi
masih banyak guru dan siswa yang belum bisa berkomunikasi dengan bahasa Portugis. Hal ini
terbukti melalui kegiatan lomba pidatu dengan bahasa Portugis. Dalam lomba pidatu ini hanya SMA
28 November, SMA Santo Paulus VI, SMA Canossa dan SMA Santo Petrus yang berbahasa Portugis
tanpa teks tetapi semua sekolah yang lain berbahasa Portugis
tetapi menggunakan
teks. Maka
disimpulkan bahwa siswa SMA belum bisa berbahasa Portugis dengan benar sehingga dikatakan tujuan
implementasi bahasa Portugis sebagai bahasa pengantar pendidikan belum dicapai.”
Dalam wawancara, bapak Guilhermino da Silva, kepala
sekolah SMP
Sacrojes 15112016
mengatakan bahwa tujuan implementasi bahasa Portugis belum tercapai. Dalam menjawab pertanyaan
apakah tujuan implementasi bahasa Portugis telah tercapai secara optimal, beliau berkata: “Belum, kira-
kira baru
mencapai 60
karena untuk
mengomunikasikan bahasa Portugis dalam kehidupan guru sehari-
hari masih sangat sulit.” Dalam wawancara, bapak Inácio Ximenes, wakil
kepala sekolah
SMP Sacrojes
14112016 mengatakan bahwa tujuan implementasi bahasa
Portugis belum tercapai. Dalam menjawab pertanyaan apakah tujuan implementasi bahasa Portugis telah
tercapai secara optimal atau belum, beliau berkata:
“Belum. Ada dua tujuan dari implementasi bahasa Portugis sebagai bahasa pengantar pendidikan
antara lain untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan
juga untuk
memperoleh beasiswa
dari pemerintah bagi para mahasiswa untuk belajar di
luar negeri terutama di negara-negara berbahasa Portugis CPLP tetapi banyak mahasiswa yang
181 dipulangkan dari Portugal dan Brazil. Untuk
memperoleh ilmu pengetahuan pun belum, karena komunikasi saja bahasa Portugis sudah sulit apalagi
memperoleh ilmu pengetahuan?
”
Dalam wawancara dengan pengawas sekolah mengatakan bahwa penggunaan bilingual dalam PBM
bertujuan untuk mempermudah peserta didik untuk memahami konsep ilmu pengetahuan karena kalau
langsung menggunakan
bahasa Portugis
akan mempersulit peserta didik. Dalam kaitan dengan hasil
UN pengawas sekolah mengatakan hasil UN terbagi dua artinya 50 dari siswa belum memahami baik bahasa
Portugis wawancara, pengawas sekolah, 19012017. Berdasarkan
hasil pengisian
angket yang
dilakukan oleh guru dan siswa SMP Hera dan SMP Sacrojes menunjukkan bahwa baru 45,4 siswa SMP
Hera mengatakan memahami pelajaran dalam bahasa Portugis dan 17,0 siswa SMP Sacrojes mampu
memahami plajaran dengan bahasa Portguis. Hal ini dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Grafik 4.1. Persentase siswa yang paham bahasa Portugis
Sumber: Hasil olah data penelitian
182
Di samping itu dalam kaitan dengan bahasa yang digunakan oleh guru dalam menjelaskan pelajaran
kepada peserta didik dalam PBM, baru 33,3 guru SMP Hera menggunakan bahasa Portugis sebagai
bahasa pengantar dalam PBM dan persentase penggunaan bahasa Tétumnya lebih tinggi yaitu 66,7
. Sedangkan penggunaan bahasa Portugis sebagai bahasa pengantar dalam PBM di SMP Sacrojes baru
mencapai 7,7 guru SMP Sacrojes menggunakan bahasa Portugis sebagai bahasa pengantar dalam PBM,
88,5 guru menggunakan bahasa Portugis sebagai bahasa pengantar dalam PBM dan 3,8 guru SMP
Sacrojes menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam PBM. Hal ini dapat kita lihat pada
grafik berikut ini. Grafik 4.2. Persentase guru dalam menggunakan
bahasa Portugis dalam PBM.
Sumber: Olah Data Penelitian
Jika kita membaca dengan baik pernyataan yang disampaikan oleh para pejabat sekolah dan persentase
183
dalam grafik di atas maka dapat disimpulkan bahwa baik pendidik maupun peserta didik di SMP Hera dan
SMP Sacrojes belum menggunakan bahasa Portugis secara maksimal dalam PBM.
B. Penyusunan RPP