Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

A. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

Sebagaimana penjelasan sebelumnya, dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat atas air, diperlukan suatu pembangunan bagi sistem penyediaan air minum (SPAM). Maka dari itu, pemerintah daerah melalui Bappeda mengambil langkah tindakan perencanaan terhadap pembangunan sarana dan prasarana air. Melalui penanganan Bappeda, perencanaan itu dimulai dengan tahap penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Mandailing Natal yang memuat hal seperti gambaran cakupan Sebagaimana penjelasan sebelumnya, dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat atas air, diperlukan suatu pembangunan bagi sistem penyediaan air minum (SPAM). Maka dari itu, pemerintah daerah melalui Bappeda mengambil langkah tindakan perencanaan terhadap pembangunan sarana dan prasarana air. Melalui penanganan Bappeda, perencanaan itu dimulai dengan tahap penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Mandailing Natal yang memuat hal seperti gambaran cakupan

Induk Pengembangan SPAM ini adalah sebagai berikut 73 :

1. Menghasilkan dokumen rencana induk pengembangan SPAM, yang dapat menjadi pedoman pengembangan SPAM di kabupaten Mandailing Natal

hingga tahun 2028.

2. Menentukan lokasi dan rencana tindak pengembangan SPAM yang memungkinkan akan dibiayai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi,

Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, maupun Kerjasama Pemerintah dan Swasta.

3. Menghasilkan dokumen yang menjadi dasar bagi Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal dalam pertimbangan pembentukan Badan Layanan

Umum (BLU) di bidang pengelolaan dan pelayanan air minum.

4. Menghasilkan dokumen rencana teknis untuk program mendesak yang diperlukan dalam pencapaian target Millenium Development Goals

(MDG’s). Dalam proses perencanaan yang kemudian tertuju pada pelaksanaan pembangunan prasarana dan sarana air, pada rencana induk pengembangan SPAM Kabupaten Mandailing Natal terdapat beberapa aspek penting antara lain :

a. Sasaran yang berasal Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM ini adalah sebagai berikut :

1) Tersedianya air dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang memenuhi persyaratan air minum dan terjangkau oleh masyarakat.

2) Tercapainya target pelayanan air minum baik yang ditetapkan dalam RPJM 2011 – 2016 maupun kesepakatan MDGs 2015.

3) Tersedianya dokumen yang menjadi dasar bagi Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal dalam pertimbangan pembentukan Badan Layanan

73 Badan Perencanaan Kabupaten Mandailing Natal, Bab 1 Pendahuluan Perencanaan SPAM Kabupaten Mandailing Natal, Hal 6.

Umum (BLU) di bidang pengelolaan dan pelayanan air minum.

b. Muatan Data dan Informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM haruslah terukur baik kualitas,

kuantitas ataupun dimensi masing-masing objek/komponen, diantaranya berupa 74 Informasi mengenai gambaran fisik wilayah, kependudukan,

perekonomian, air minum dan sanitasi yang ada. Sedangkan pada tahap pelaksanaan Rencana Induk Pengembangan SPAM

di Kabupaten Mandailing Natal, dapat dilakukan beberapa pendekatan di masyarakat antara lain :

1. Pendekatan Lingkungan Pendekatan ini mementingkan keberlanjutan lingkungan di atas kepentingan lainnya, dengan demikian rencana pengembangan SPAM yang akan dilakukan tidak mengganggu dan merusak lingkungan sekitarnya.

2. Pendekatan Teknologi Pengembangan SPAM berhubungan dengan penerapan teknologi untuk memperoleh baku mutu air yang sesuai dengan standar dan pendistribusian yang baik ke kawasan pelayanan, sehingga pelayanan air minum kepada masyarakat dapat dilakukan dengan baik.

3. Pendekatan Ekonomi Pendekatan ekonomi ini mempunyai arti bahwa rencana pengembangan SPAM yang dilakukan harus berdaya guna bagi masyarakat Kabupaten Mandailing Natal pada umumnya, dapat membiayai operasional secara mandiri, dan diharapkan dapat memberikan kontribusi langsung terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Mandailing Natal.

Berdasarkan penjelasan rencana induk SPAM tersebut, pembahasan selanjutnya akan dijelaskan melalui penuturan dari aparatur pemerintah Kabupaten Mandailing Natal yang menjelaskan persoalan jaringan distribusi akses atas air dan SPAM di Mandailing Natal . Terkait informasi yang disampaikan kepala Bappeda Kabupaten Mandailing Natal memiliki wewenang dan tanggung

74 Ibid., Hal 8.

jawab dalam mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal. Berdasarkan pada sisi prospek pemanfaatan air untuk masyarakat yang terkait dengan aplikasi pembangunan maka pihak Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal menampung dan menghimpun data perencanaan dari mereka dan menyusun perencanaan anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunannya. Kajian atas penelitian terhadap SDA merupakan masalah teknis yang diserahkan ke pihak Dinas Pekerjaan Umum di Kabupaten Mandailing Natal. Seiring dengan berjalannya pembangunan maka diharuskan menghimpun data tentang pemanfaatan air untuk masyarakat.

Pada tahap koordinasi, pemerintah daerah melakukan koordinasi dengan instansi terkait yang sifatnya teknis seperti dinas pekerjaan umum untuk diberikan anggarannya. Pihak Bappeda berwenang pada tahap perencanaan dengan penghimpunan data-data yang diperlukan terhadap aplikasi pembangunan sarana dan prasarana air. Untuk saluran pelayanan air minum di kabupaten Mandailing Natal terbagi 2 antara lain air pipa pelanggan yang sifatnya konsumsi untuk perkotaan yang dilayani PDAM dan untuk air konsumsi di pedesaan yang langsung difasilitasi oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sumatera Utara. 75

Dalam hal pelaksanaan di lapangan, pembangunan atas sarana dan prasarana akses atas air masih belum maksimal dan banyak masyarakat masih menggunakan sumber daya air alam seperti dari sungai serta sumber mata air. Namun dalam mewujudkan tujuan pembangunan, secara bertahap pihak pemerintah daerah terus melakukan tahap-tahap perencanaan terhadap sumber-sumber daya air. Mengenai anggaran pada dasarnya di dapatkan dari APBD Kabupaten. Namun jika tidak mencukupi maka dana anggaran didapatkan dari APBD Provinsi dan APBN Pusat yang tergantung pada kebutuhan masyarakat dan isu strategis dari kebijakan pembangunan pemerintah.

Usulan terhadap pembangunan dapat berupa masukan dan dorongan dari masyarakat di wilayah setempat dengan diwakilkan oleh pemangku kepentingan dari masing – masing daerah. Laporan itu kemudian dapat diteruskan ke pihak kecamatan dan dimasukkan kelaporan usulan atas rencana proyek yang benar- benar dibutuhkan pihak masyarakat. Camat dari masing–masing kecamatan yang

75 Pak Abu Hanifah, 16 Januari 2015 . Personal Interview .

bersangkutan kemudian datang melapor ke tingkat II Bappeda yang berkedudukan di ibukota Kabupaten sambil mengusulkan rencana proyek pembangunan fasilitas yang dibutuhkan. 76

Berdasarkan informasi dari salah satu staf di Bappeda Kabupaten Mandailing Natal, untuk pelaksanaan proyek fisik pembangunan fasilitas SDA di Kabupaten Mandailing Natal, diusulkan oleh pihak Bappeda kabupaten Mandailing Natal dan diteruskan ke pihak Dinas yang menangani lingkup permasalahan teknis BWSS II yang berwenang terhadap wilayah sungai Batang Natal memulai perencanaan teknis terkait pembangunan fisik air baku dengan bantuan anggaran dari Pemerintah Pusat. Proyek fisik tersebut tercantum di dalam Rancangan Rencana Pengelolaan SDA Wilayah Sungai Batang Natal - Batang Batahan. Pembangunan sarana dan prasarana atas akses air tersebut dimulai dengan dilakukannya koordinasi antara pihak Bappeda Kabupaten Mandailing Natal yang menyusun rencana pembangunan sebagai bagian dari pelaksanaan visi dan misi di daerah Mandailing Natal dengan pihak Direktorat Jenderal Cipta Karya yang berwenang atas pembangunan teknis sarana SDA khususnya jaringan distribusi SPAM ke masyarakat.

Terkait dengan keberadaan Perda yang mengatur tentang SDA, hingga saat ini Perda di Kabupaten Mandailing Natal yang mengatur tentang sumber daya air belum ada dibentuk oleh pemerintah daerah bersama lembaga legislatif setempat. Berdasarkan konfirmasi seorang staf perencanaan Bappeda Kabupaten Mandailing Natal bahwa pembentukan dari Perda sumber daya air masih dalam tahap evaluasi musyawarah dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Mandailing Natal. Keberadaan dari peraturan daerah (Perda) penting mengingat persoalan yang khas dalam mengakomodir persoalan hak akses atas air bagi masyarakat di daerah yang bersangkutan. Peraturan daerah mengatur aspek – aspek penting di antaranya wewenang dan tanggung dari Pemerintah Daerah yang menjamin memberikan perlindungan terhadap akses air bagi masyarakat serta mengatur hak dan kewajiban dari masyarakat maupun pelaku usaha. Dalam pengaturan persoalan akses masyarakat terhadap air di Natal, pengaturan terhadap akses atas air masih mengacu kepada perda Provinsi Sumatera Utara. Keberadaan dari Perda

76 Abu Hanifah, 16 Januari 2015. Personal Interview .

Kabupaten Mandailing Natal yang mengatur tentang akses atas air masih belum dibentuk oleh DPRD Kabupaten Mandailing Natal bersama Kepala Daerah. Sehingga untuk peraturannya mengacu pada Perda tingkat provinsi yang mengatur tentang SDA yang masih bersifat umum. Hal tersebut penting untuk mengakomodir kebutuhan warga karena persoalan akses air tiap daerah kabupaten bersifat lokalitas dan berbeda – beda. 77