Peranan Pemerintah Daerah

4.1.2 Peranan Pemerintah Daerah

Pemerintah daerah memiliki wewenang dan tanggung jawab terhadap kewajiban atas pemenuhan kebutuhan mendasar masyarakat terhadap air. Kewajiban itu tertuang di dalam urusan pemerintahan di daerah salah satunya yaitu pada sektor SDA. Sedangkan pemerintah pusat berwenang dalam hal anggaran dan kebijakan dalam skala nasional yang menyangkut sektor SDA. Pemerintahan daerah baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota mengatur dan mengurusi urusan pemerintahan terkait dengan asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemerintahan di daerah memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam hal penetapan suatu peraturan daerah dalam menjamin hak atas air bagi masyarakat dan mengatasi kendala atas SDA yang dihadapi masyarakat di daerah yang bersangkutan.

Pemerintah daerah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) juga berwenang dan bertanggung jawab dalam membahas dan membentuk Peraturan Daerah (Perda). Sebagai suatu landasan hukum di daerah, perda diperlukan keberadaannya mengingat permasalahan lokalitas yang dihadapi masyarakat setempat terhadap akses sumber daya air. Namun dari realitasnya, belum terdapat peraturan daerah tingkat Kabupaten yang mengatur tentang SDA di Kabupaten Mandailing Natal. Ketiadaan aturan itu menjadi ketidakpastian dan kurang lengkapnya pengaturan tingkat kabupaten dalam mengatur sektor sumber daya air di Mandailing Natal. Hak akses atas air itu tidak mendapat landasan dan jaminan yang kuat mengingat minimnya perda tingkat daerah kabupaten yang mengatur permasalahan substansi dari SDA. Maka dari itu, keberadaan dari perda sangat diperlukan mengingat pentingnya pengaturan terhadap hak akses atas air bagi masyarakat di Natal.

Izin pengusahaan atas air yang memberikan hak guna usaha air memperbolehkan pengunaan dan peruntukkan air bagi dunia usaha. Berdasarkan pengamatan/observasi peneliti, walaupun skala usaha air itu masih terbilang kecil namun seiring waktu skala tersebut dapat berkembang dan menjadi besar dengan mengeksploitasi dan mengancam akses masyarakat setempat terhadap sumber air Izin pengusahaan atas air yang memberikan hak guna usaha air memperbolehkan pengunaan dan peruntukkan air bagi dunia usaha. Berdasarkan pengamatan/observasi peneliti, walaupun skala usaha air itu masih terbilang kecil namun seiring waktu skala tersebut dapat berkembang dan menjadi besar dengan mengeksploitasi dan mengancam akses masyarakat setempat terhadap sumber air

Berdasarkan sisi teknisnya, pemerintah daerah melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) baik yang berada di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota, yang berwenang dalam menyusun setiap perencanaan suatu pembangunan di daerah, termasuk pembangunan sarana dan prasarana akses atas air bagi masyarakat . Bappeda memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai badan perencanaan terhadap kebijakan pembangunan nasional yang dituntut untuk menghasilkan perencanaan pembangunan di daerah. Sebagaimana di dalam laporan perencanaan, terdapat dua tujuan utama dari Bappeda Kabupaten Mandailing Natal yaitu terwujudnya rencana pembangunan yang berkualitas dan terlaksananya penugasan-penugasan lainnya dari kepala daerah sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah yang bersangkutan. Kedua tujuan tersebut dicapai melalui 4 kegiatan utama yaitu perencanaan dan pendanaan, pemantauan, evaluasi dan koordinasi dan di dukung dengan adanya 4 faktor utama yaitu pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, dan pengorganisasian. Berdasarkan kewenangan dan tanggung jawabnya, Bappeda Kabupaten Mandailing Natal melaksanakan

beberapa hal antara lain 72 :

a. Meningkatkan kualitas dan integritas sumber daya manusia perencana pembangunan.

b. Meningkatkan sistem perencanaan pembangunan daerah.

c. Meningkatkan kapasitas kelembagaan perencana pembangunan.

d. Meningkatkan pemantauan dan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan daerah, kajian dan evaluasi kebijakan terhadap permasalahan pembangunan, dan pelaporan sebagai masukan bagi proses perencanaan berikutnya dan atau untuk perumusan kebijakan pembangunan diberbagai bidang.

72 http://madina.go.id/badan-perencanaan-pembangunan-daerah-bappeda/, diakses 9 Mei 2016

e. Meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat. Selain Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, pada tingkat pemerintah desa terdapat kepala desa yang berkepentingan terkait tata kelola SDA di desa yang bersangkutan. Selain sebagai penyelenggara pemerintahan desa, kepala desa beserta tokoh masyarakat juga memerankan sebagai pihak yang mengupayakan jalan keluar bagi persoalan yang dihadapi masyarakat desa. Kepala desa sebagai pihak yang mengarahkan dan memberdayakan masyarakat desa kepada perubahan yang lebih baik, menumbuhkan sikap partisipasi masyarakat terhadap penyelesaian persoalan pengelolaan dan pemanfaatan SDA yang dihadapi masyarakat Natal. Hal itu menunjukkan bahwa pemahaman mendasar terkait persoalan yang dihadapi perlu dipahami secara mendalam melalui edukasi dan pentingnya pengembangan komunitas masyarakat karena adanya keterkaitan antar-isu yang dihadapi masyarakat. Namun menjadi hambatan jika kepala desa yang bersangkutan juga tidak mampu mengedukasi warga dan mengatasi isu permasalahan yang dihadapi masyarakat. Hal itu berdampak pada tidak berjalan dengan baik atas penanganan isu permasalahan akses terhadap air. Permasalahan SDA bukan hanya persoalan pemerintah daerah saja namun permasalahan bersama bagi pemangku kepentingan dan masyarakat Natal.

Dalam mewujudkan tujuannya sebagaimana dijelaskan sebelumnya, pada bagian selanjutnya akan dibahas mengenai persoalan sistem penyediaan air minum (SPAM) dan perda yang mengatur sumber daya air sebagai bagian wewenang dan tanggung jawab pemerintah daerah. Hal itu tujuan untuk mewujudkan pembangunan atas akses air dan kesejahteraan khususnya bagi masyarakat di Natal.