PDAM Tirta Madina

B. PDAM Tirta Madina

Adanya kewajiban dalam menyediakan akses air bagi masyarakat di Kabupaten Mandailing Natal, perlu dibangun suatu sistem jaringan air minum di Kabupaten Mandailing Natal. Maka dari itu dibutuhkan peran dari Perusahaan Air Minum Daerah yang dikenal dengan PDAM Tirta Madina. PDAM Tirta Madina dibentuk dan didirikan dengan tujuan untuk mengelola dan menyelenggarakan pelayanan publik khususnya jaringan distribusi air minum guna memenuhi kebutuhan hidup masyarakat di wilayah Mandailing Natal.

Pembentukan PDAM Tirta Madina terkait adanya pengalihan Kerja Sama Operasional (KSO) antara Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal dengan PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara dalam mengelola dan melayani kebutuhan air minum di Kabupaten Mandaling Natal. Melalui anggaran APBD 2011 Pemerintah Daerah Kabupaten Mandailing Natal melakukan penyertaan modal awal ke dalam kas keuangan PDAM Tirta Madina. Penyertaan modal digunakan antara lain bagi proyek penambahan jaringan pipa distribusi, rehabilitasi penangkap air, pengadaan material untuk perbaikan pipa bocor serta pemasangan sambungan baru ke rumah-rumah pelangga. 78 Secara lingkup pelayanan, jumlah pelanggan PDAM Tirta Madina dapat dikatakan relatif kecil apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk Kabupaten Mandaling Natal. Dari

23 ibu kota kecamatan di Kabupaten Mandaling Natal, hanya terdapat lima daerah yang terlayani oleh PDAM Tirta Madina, dengan jumlah pelanggan sejumlah 2.019 sambungan atau 12.114 jiwa dengan estimasi rata-rata satu kepala keluarga (KK) adalah enam jiwa. Jumlah penduduk di daerah pelayanan saat ini adalah 22,189 KK maka persentase sambungan di daerah pelayanan baru sekitar

77 Bhirul Walidhain, 16 Januari 2015, Wawancara Personal. 78 Op. Cit., hal 1.

sembilan persen. Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk Kabupaten Mandaling Natal berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2011 yaitu 96.369 KK, maka persentase pelayanan untuk seluruh Kabupaten Mandaling Natal hanya sekitar 2,21 persen.

Berdasarkan hasil analisis data perencanaan SPAM Kabupaten Mandailing Natal tersebut, kawasan Perkotaan Panyabungan memiliki tingkat kebutuhan air minum yang cukup tinggi yaitu mencapai 18.637 SR dengan kebutuhan air minum 246,1 liter per detik. Seiring perkembangan dan pertumbuhan kawasan–kawasan di Mandailing Natal mengarah ke kawasan perkotaan memiliki tingkat kebutuhan air minum yang cukup tinggi termasuk Natal sebagai ibukota Kecamatan Natal. 79

Dalam hal pemasangan sambungan jaringan distribusi air yang baru, masih terdapat wilayah yang belum terlayani oleh jaringan distribusi air yang tersambung ke rumah – rumah penduduk. Di samping itu masih terdapat sumber air yang belum dimanfaatkan secara maksimal dikarenakan sarana dan prasarana sumber daya air yang belum dibangun.

Berdasarkan informasi yang dipaparkan di dalam Rencana Induk SPAM Kabupaten Mandailing Natal dinyatakan bahwa setelah pelayanan pelanggan telah terpenuhi, adanya rencana untuk menaikkan tarif air minum sebesar 40 persen dimana saat ini tarif air rata-rata adalah Rp. 1.750 per meter persegi dengan kenaikan tarif sebesar 40 persen maka tarif rata-rata sekitar Rp. 2.450. 80 Hal tersebut menjadi suatu alasan bahwa dengan tarif atas air itu berdampak pada peningkatan dan perluasan pelayanan dari PDAM dalam memenuhi kebutuhan mendasar atas air masyarakat.

Adanya peningkatan dari jumlah penduduk yang diringi dengan kebutuhan mendasar atas air pada masyarakat, pihak PDAM selaku badan usaha milik daerah sebagai pihak yang penting dalam pengelolaan sumber daya air di Mandailing Natal perlu mengambil langkah – langkah dalam perencanaan dan pelaksanaan atas SPAM sebagai wujud peran dan fungsi dari negara menyediakan akses atas air bagi setiap anggota masyarakat. Peran dari PDAM selaku penyedia layanan jaringan distribusi air bagi masyarakat pada dasarnya harus berfungsi dalam hal pemenuhan keadilan dan kesejahteraan masyarakat.

79 Ibid., Bab 6 Proyeksi Kebutuhan Air, hal 6–7. 80 Ibid, Bab 3 Gambaran Umum Penyediaan Air Minum, Hal 11.