4 Berlakunya kembali UU 11/1974 tentang Pengairan

2. 1. 4 Berlakunya kembali UU 11/1974 tentang Pengairan

Melalui putusan MK No. 85/PUU-XI/2013 yang dbatalkannya UU No. 7/2004 tentang Sumber Daya Air maka pada pertimbangan hukum nya yang menyatakan pemberlakuan kembali UU No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan. Dalam pembentukannya, UU No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan memiliki latar belakang pembentukan :

a. Algemeen Waterreglement Tahun 1936 yang tidak sesuai perkembangan dan keadaan zaman sehingga digantikan oleh Undang - Undang No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan.

b. Pembentukan Undang-undang tentang pengairan ini penting mengingat sifatnya yang nasional dan perlu disesuaikan dengan perkembangan keadaan di Indonesia ditinjau dari segi ekonomi, sosial dan teknologi, guna dijadikan landasan bagi penyusunan peraturan perundang- undangan selanjutnya.

Adanya pembatalan UU No. 7 Tahun 2004 oleh Mahkamah Konstitusi, pengaturan atas sektor air diberlakukan kembali lagi pada UU 11 Tahun 1974 tentang Pengairan yang dikarenakan masih memiliki hakikat pengaturan atas akses dan pemanfaatan air yang berfungsi sosial. UU tentang Pengairan mengatur tentang fungsi bahwa penggunaan air beserta sumber-sumbernya termasuk kekayaan alam yang terkandung didalamnya seperti dimaksud dalam Pasal 1 angka 3, 4, dan 5 mempunyai fungsi sosial serta digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Pada hal substansi, UU No. 11 Tahun 1974 mengatur pengelolaan SDA melalui tata pengaturan air dalam hal pembinaan terhadap pemilikan, penguasaan, penggunaan, pengusahaan, dan pengawasan atas air beserta sumber-sumbernya beserta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Dalam hal pengembangan sarana dan prasarana air, pemerintah atau pemerintah daerah melakukan perencanaan baik secara teknis maupun non – teknis. Hal itu tertuang di dalam perencanaan teknis. Berikut beberapa substansi pengaturan UU No. 11 Tahun 1974 yaitu :

Tabel 1. 2. Ketentuan Undang – undang No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan

UNDANG – UNDANG NO. 11 TAHUN 1974

FUNGSI Menegaskan adanya fungsi sosial air dan pengunaannya bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. (Pasal 2)

HAK PENGUASAAN DAN Adanya Hak Penguasaan Negara dengan WEWENANG

wewenang dan tanggung jawab dalam pendayagunaan air beserta sumber nya, perencanaan serta pemberian izin di bidang pengairan (Pasal 3)

PERENCANAAN DAN PERENCANAAN Perencanaan yang disusun memperhatikan TEKNIS

urutan prioritas dengan pola pembangunan nasional khususnya pemenuhan keperluan rakyat di bidang SDA. (Pasal 4)

PEMBINAAN Tata cara pembinaan kegiatan pengairan dilakukan menurut bidangnya masing- masing sesuai dengan fungsi-fungsi dan peranannya. (Pasal 10)

PENGUSAHAAN Pengusahaan air diberikan kepada Badan Hukum, badan sosial atau perseorangan oleh pemerintah maupun pemerintah daerah. Hal yang ditujukan untuk keejahteraan rakyat berlandaskan pada asas kekeluargaan dan kebersamaan. (Pasal 11)

EKSPLOITASI DAN PEMELIHARAAN Adanya jaminan kelestarian fungsi atas sumber daya air dan menjaga tata pengairan dan tata air yang baik terkait dengan kegiatan-kegiatan eksploitasi dan pemeliharaan serta perbaikan-perbaikan terhadap fasilitas SDA. (Pasal 12)

PERLINDUNGAN Perlindungan terhadap SDA dilakukan dengan tindakan pengamanan, mempertahankan dan pelestarian dari fungsi dan manfaat SDA. (Pasal 13)

PEMBIAYAAN Adanya pengenaan biaya terhadap kegiatan pembangunan fasilitas pengairan oleh pihak – pihak seperti masyarakat dalam badan usaha baik perseorangan maupun kelompok (Pasal 14)

KETENTUAN PIDANA Ketentuan Pidana dilakukan terhadap pihak pihak yang melakukan pengusahaan air yaitu : Pengusahaan air yang tidak sesuai dengan perencanaan baik teknis maupun non teknis. Pengusahaan air tanpa izin dari pemerintah Dengan sengaja tidak melakukan dan/atau tidak ikut membantu usaha penyelamatan terhadap kelestarian SDA. (Pasal 15)

Substansi pengaturan UU No 11 Tahun 1974 tentang Pengairan masih bersifat umum serta belum serinci pengaturan di dalam Undang – undang No. 7 Tahun 2004 tentang SDA. Namun yang patut dipahami bahwa aspek yang terpenting dari pengaturan UU tentang Pengairan ini melingkupi asas dan fungsi sosial di dalam pengelolaan air. Undang-Undang No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan ini juga mengatur tentang pengusahaan atas Air yang berlandaskan pada asas – asas kebersamaan dan kekeluargaan. Izin tetap dapat diberikan terhadap pengusahaan air namun pemanfaatannya dilakukan demi kesejahteraan rakyat. Terkait dengan pengelolaan dan pemanfaatan air, kedua peraturan perundang – undangan tersebut diberlakukan suatu sanksi hukum berupa pemidanaan yang dapat dijatuhkan kepada pihak yang mengusahakan air yang tidak sesuai perencanaan dan tanpa izin dari pemerintah serta tidak mengikuti partisipasi dalam kelestarian SDA.