7. 2 Peraturan Gubernur Sumatera Utara No. 8 tahun 2014 tentang Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara

2. 1. 7. 2 Peraturan Gubernur Sumatera Utara No. 8 tahun 2014 tentang Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara

Adanya Peraturan Gubernur Sumatera Utara No. 8 Tahun 2014 tentang

Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara [Berita Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014 No. 8]. Peraturan Gubernur Provinsi Sumatera Utara tersebut dibentuk untuk menentukan arah kebijakan daerah provinsi pada bidang sumber daya air, mengeluarkan peraturan berupa Peraturan Gubernur Sumatera Utara sebagai salah satu acuan di dalam pengambilan kebijakan atas Pengelolaan sumber daya air. Hal – hal dasar yang menjadi pertimbangan gubernur dalam mengatur pengelolaan sumber daya air di Provinsi Sumatera Utara antara lain :

a. Mengeluarkan dan menyusun bentuk rumusan pengelolaan sumber daya air di wilayah Provinsi Sumatera Utara yang mengatur beberapa aspek

yang diatur antara lain konservasi sumber daya air, pemanfaatan sumber daya air, pengendalian daya rusak air, peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha atas pengelolaan sumber daya air, serta pembangunan jaringan sistem informasi yang terpadu bagi antar sektor dan wilayah. Rumusan pengelolaan tersebut ditetapkan oleh Gubernur Sumatera Utara.

b. Melalui peraturan gubernur tersebut, diatur juga mengenai tindak lanjut dalam mengatasi persoalan yang ada pada pengelolaan sumber daya air di

wilayah Provinsi Sumatera Utara antara lain kerusakan lingkungan hidup, konflik dalam penggunaan air antar pengguna dan antar daerah, pengambilan air tanah yang berlebihan, penurunan kualitas air meningkatnya kebutuhan air, kurangnya efisiensi penggunaan air, dan lemahnya penegakan hukum bidang sumber daya air. Tindak lanjut itu memerlukan pengelolaan sumber daya air yang adil, transparan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup. Dalam pengelolaan sumber daya air, kebijakan strategis atas pengelolaan sumber daya air di tingkat provinsi berlaku dalam jangka 20 tahun yang terdiri atas tahapan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, hingga tahapan

pembiayaan pengelolaan dan pengembangan sektor SDA. 38

Pengelolaan SDA di awali dengan adanya kebijakan umum dari Pemerintah daerah Provinsi Sumatera Utara mulai dari keterpaduan tata kelola SDA, koordinasi antar sektor, susunan program dan kegiatan SDA,

38 Peraturan Gubernur Sumatera Utara No 8 Tahun 2014 tentang Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Air, Berita Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014 No. 8, Pasal 30

Pengembangan pengetahuan dan teknologi sektor SDA, serta pengawasan dan penegakan hukum. Adanya aspek daya dukung, pemberdayaan sebagaimana yang dimaksud Peraturan Gubernur No. 8 Tahun 2014 bahwa dilakukan dengan cara antara lain dorongan dan motivasi para pihak dalam mengelola SDA, pengembangan penelitian teknologi bidang SDA. Pengelolaan SDA juga mempertimbangkan kebudayaan yang hidup di masyarakat adat yang mendapatkan pengakuan berdasar peraturan daerah di daerah yang bersangkutan. Baik pemerintah daerah provinsi dengan pihak pemerintah kabupaten/kota dilakukan suatu koordinasi dalam hal pengawasan dan penegakan hukum atas pengelolaan SDA. Hal itu terkait dengan peningkatan upaya perlindungan dan pelestarian sumber air sebagai bagian dari konservasi atas SDA yang dilakukan dengan beberapa cara antara lain :

1. Adanya upaya pemeliharaan terhadap sumber air dan kelangsungan fungsi dari resapan air yang didasarkan pada rencana pengelolaan SDA pada

wilayah sungai dan cekungan air tanah pihak yang berwenang.

2. Upaya peningkatan dengan cara pengaturan dan perlindungan terhadap sumber air, sempadan sumber air, serta pengisian air pada sumber air

untuk meningkatkan ketersediaan air baku. Hal tersebut untuk perlindungan dan pelestarian dari sumber air tersebut.

3. Penetapan dan penataan ulang daerah sempadan sumber air pada kawasan permukiman.

Terkait penjelasan sebelumnya, antara perencanaan dan implementasi harus dijalankan secara terintegrasi dan terpadu sesuai dengan tata kelola air yang baik. Maka dari itu, kebijakan yang direncanakan oleh pemerintah daerah dapat dijalankan dengan baik dan membawa manfaat khususnya bagi masyarakat Natal.