akan berlangsung di tahun 2009 mendatang. Hal ini juga di tambahkan oleh Hermanto Hasan :
“untuk mewujudkan Aceh baru, rakyat Aceh harus bangkit, bekerjasama, membangun kembali fondasi baru. Kita APF harus merubah semua
sistem yang menghancurkan Aceh selama ini. Sistem yang berjalan saat ini salah dan harus digantikan dengan melakukan proses-proses politik.
Transisi politik harus dilakukan untuk mengantikan elit lama, pendidikan politik harus ditingkatkan untuk menumbuhkan kesadaran rakyat Aceh
berpolitik. Semua ini tidak akan terwujud kalau hanya sebagian dari masyarakat aceh yang peduli tanpa melakukan tindakan perubahan”.
49
Artinya, suatu Aceh baru harus memiliki pemikiran-pemikiran yang baru dengan kesadaran politik untuk mencapai kemerdekaan hakiki bagi rakyat Aceh.
3.3.3 Membangun Keamanan
Dari segi keamanan Aceh belum dapat dikatakan aman secara keseluruhan karena masih banyak pihak-pihak yang tidak ingin melihat Aceh aman secara
signifikan. Oleh karenanya peranan APF ini adalah bagaimana mampu menciptakan suatu keamanan yang benar-benar terwujud dengan bekarja sama
dengan aparatur pemerintah serta menumbuhkan rasa kepercayaan dalam masyarakat aceh yang trauma akibat konflik. Keamanan yang ingin diwujudkan
APF dalam masyarakat Aceh yaitu seperti adanya kebebasan dalam masyarkat untuk mengekspresikan pendapat-pendapatnya dan tidak adanya unsur penekanan
dan tekanan dari pihak-pihak lain, dan ketika ruang demokrasi dibuka luas dalam masyarakat Aceh untuk bersosialisasi dan membangun sebuah organisasi dan
tidak adanya ancaman dari luar sehingga membuat masyarakat Aceh resah dan khawatir serta adanya rasa ketakutan untuk mengeluarkan pendapat dan
berkumpul dalam melakukan musyawarah bersama. APF ingin mewujudkan Aceh
49
Wawancara Hermanto Hasan, Loc.Cit
Universitas Sumatera Utara
baru dalam segi keamanan adalah untuk memberikan kebebasan dalam ruang gerak masyarakat aceh tanpa adanya rasa takut dan kekawatiran yang mendalam.
Proses reintegrasi damai pasca ditandatanganinya kesepakatan damai antara pemerintah RI dan GAM 2005 lalu di Helsinki, Finlandia merupakan
agenda vital dalam menjaga kesinambungan damai di Aceh. Salah satu aspek penting bagi upaya terwujudnya dan tercapainya kondisi tersebut adlah
pembangunan sosial dengan memberdayakan seluruh elemenmasyarakat, termasuk para mantan kombatan GAM.
Maka untuk menuju Aceh baru yang demokratis sanagat dibutuhkan keamanan yang kondusif, yang memberi peluang dan kesempatan bagi rakayat
daerah Aceh untuk menata kembali kehidupannya dengan lebih baik lagi. Gairah kehidupan dan denyut pembangunan yang kini memang terlihat dimana-mana,
dihampir seluruh pelosok Aceh, tidak terkecuali yang dilakukan oleh ribuan mantan GAM dan warga korban konflik lainnya. Bahkan sejumlah NGO baik loal
maupun nasional, badan-badan organisasi dunia, dan para aktifis kemanusiaan juga aktif terlibat dalam proses reintegrasi menuju keamanan yang lebih baik lagi.
Semua elemen masyarakat tersebut, termasuk NGO dan sejumlah lembaga kemanusiaan itu, kini memainkan peranannya masing-masing dalam upaya
mendukung terpeliharanya suasanan damai dai Aceh. Dan dengan dukungan proses reintegrasi tersebut mampu menciptakan keamanan demi menuju Aceh
baru. Keamanan yang ingin diciptakan adalah tidak adanya pertikaian ataupun konflik yang muncul baik dari dalam internal kombatan maupun eksternalnya, dan
diharapakan kepada semua elemen masyarakat mampu menjaga serta terpeliharanya proses reintegrasi secara damai di Aceh. Sehingga tidak ada lagi
Universitas Sumatera Utara
tingkat kriminalitas yang dilihat secara kualitas seperti tembak menembak yang sering terjadi pada masa konflik bersenjata dan dari segi kuantitas seperti tidak
adanya tingkat pemerasan yang sering terjadi di masa konflik dan inilah dibidang keamanan yang diharapakan dan di cita-citakan agar mapu diwujudkan dalam
agenda Aceh baru kedepan.
3.3.4 Dukungan Terhadap Perempuan