Bagan Struktur Organisasi Aceh People Forum Non-Goverment Organization Dalam Demokrasi di Aceh

2.7 Bagan Struktur Organisasi Aceh People Forum

32 Governance Structure of APF 32 Sumber Eksekutif Direktur APF Office Manager KUKUH SULAR W Executive Director TARMIZI Boards Members Programmer Manager HERMANTO HASAN ME Officer JUFRI ZAINUDDIN Program Assisten DEDEK HARIANTI IT D NANDA Q Advisory Boards Financial and ADM officer ERLIS NEDIANA HRD Officer AJP Officer UNSURIL IMANI CBP Officer Economic Recovery Officer JUNAIDI ARITONANG Capacity Building Officer DEDI SOFYAN Security and Office Boy SARBAINI Financial CITRA Driver HATUAFI Administrative ARIEF SAIFULLAH Monitoring and Evaluation ARMIA Universitas Sumatera Utara

2.8. Non-Goverment Organization Dalam Demokrasi di Aceh

Akibat konflik yang berkepanjangan serta di ikuti oleh bencana tsunami yang menghancurkan infrastruktur dan sumber daya alam mereka. Namun terlepas dari semuanya itu ada suatu emban amanah yang harus diselesaikan oleh berbagai elemen dalam masyarakat yaitu pemerintah, organisasi sipil serta dukungan dari masyarakat Aceh sendiri. Maka ketika berbicara tentang proses demokratisasi yang dilakukan oleh APF di Aceh maka yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum membicarakan hal demokrasi di Aceh tersebut ada suatu proses panjang yang harus ditempuh oleh BRR atau Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi serta NGO-NGO lokal maupun internasional dan salah satu dari NGO lokalnya adalah APF yang berada di Aceh bagaimana menumbuhkan ideologi nasionalis masyarakat Aceh akibat kesenjangan konflik yang terjadi selama beberapa dekade terakhir adalah sebagai berikut kutipan dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti : ”untuk menumbuhkan ideologi nasionalis akibat kesenjangan konflik atau mengembalikan kepercayaan masyarakat Aceh terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia ditempuh dengan melakukan empat poin penting yaitu : 1. Disarmament yaitu penariakan senjata dari GAM, 2. Demobilization yaitu penarikan tentara dari pusat atau Pemerintah RI, 3. Reintegration yaitu menyatukan kembali kedua belah pihak dari keterpecahan akibat konflik yang mengreintegrasikan, 4. Rehabilitation yaitu proses perbaikan atu pemulihan berbagi struktur dalam masyarakat yaitu ekonomi, tata kelola pemerintah, penegakan HAM, politik dan lain sebagainya yang hancur akibat konflik. Maka dari upaya-upaya yang ditempuh tersebut akan tercipta suatu masyarakat yang demokratis.” 33 Setelah empat poin penting tersebut mampu terealisasikan secara baik maka selanjutnya barulah berencana membangun demokrasi di Aceh dengan 33 Wawancara Tarmizi, Ibid Universitas Sumatera Utara berbagai peranan-peranan yang dilakukan oleh berbagai NGO lokal berdasarkan kegiatan yang dijalankan. Dan proses demokrasi yang dilakukan oleh APF adalah dengan mendampingi masyarakat Aceh dalam melakukan berbagai kegiatan diantaranya adalah membentuk sutu bentuk perekonomian yang mandiri dalam masyarakat Aceh, kemudian memberikan ruang gerak politik secara demokratis seperti halnya membangun sebuah organisasi-organisasi sipil dalam masyarkat memberikan dukungan terhadap kaum perempuan dalam mengambil keputusan serta berpartisipasi dalam kancah politik di Aceh, melibatkan perempuan dalam proses damai di Aceh, kemudian memberikan dampingan terhadap Hak asasi Manusia, dan sesuai dengan daraf MoU membentuk RUU PA, pembentukan partai lokal dan melakukan Pilkada, untuk memilih pemerintah daerah yang sesuai dengan kehendak hati masyarakat Aceh serta melakukan perubahan yang signifikan dalam pembenahan tata pemerintahan Aceh. Demikianlah sekilas tentang peranan APF dalam proses membangun demokratisasi di Aceh pasca MOU dan untuk penjelasan selengkapnya akan di jelaskan kembali dalam penyajian data dan analisa data di BAB III selanjutnya. Meskipun APF hanya sebuah NGO lokal yang tumbuh dari formasi sosial di Aceh pasca konflik dan tsunami namun peran yang mereka lakukan dapat menembus lembaga resmi negara dan mampu menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat sipil. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Zakaria, Sekitar Kerajaan Aceh Dalam Tahun 1520-1675 Medan, Monora, 1972. Birowo, Antonius. Metode Penelitian komunikasi. Yokyakarta : Gitanyali. 2004 Chilcote, H. Ronald, Teori Perbandingan Politik “Penelusuran Paradigma”, Jakarta, PT. Grafindo, 2003 Dahl, A. Robert, Perihal Demokrasi “Menjelajah Teori dan Praktek Demokrasi Secara Singkat”, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, 2001 Faisal, Sanapiah, Format Penelitian, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada 1999 Gaffar, Affan, Politik Indonesia, Transisi Menuju demokrasi, Yogyakarta : Pustaka pelajar, 2005 dalam Noeleen Heyzer, James V. Rayker and Antonio, Government NGO Relation in Asia kuala Lumpur, APDC Moleong, J. Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung ,Remaja Rosdakarya, 1994 Nasir, Moh, Metode Penelitian, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1983 Pane, S. Neta, Sejarah dan Kekuatan Gerakan Aceh Merdeka Solusi, Harapan dan Impian, Jakarta, Grasindo, 2001 Sanit, Arbi, Sistem Politik Indonesia Kestabilan, Peta Kekeuatan Politik, dan Pembangunan, Jakarta, PT Raja Grafindo Parsda, 1995 Universitas Sumatera Utara Singarimbun, Masri, dan Effendi, Sopian, Metode Penelitian Survei, Jakarta,LP3ES 1989 Soejono, Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, UII Press, 1990. Thomas G. Weiss. “Non-governmental Organizations and Internal Conflict”, dalam Michael E. Brown ed.. The International Dimensions of Internal Conflict, Cambridge: MIT Press, 1996. Thoha, Miftah, Kepemimpinan dan Manajemen Sutau Pendekatan Perilaku, Bandung, Sinar Harapan, 1990. Umar, Muhammad, Darah dan Jiwa Aceh, Mengungkap Falsafah Hidup Masyarakat Aceh, Banda Aceh : BUSAFAT, 2002. INTERNET http:www.acehinstitute.org , 2006, search 23 November 2007 http:www.Acehrecoveryforum.org , search 15 Desember 2007 http:www.cmm.or.id , search 5 februari 2008 http:www.acehkita.co.id,searh 23 Desember 2007 www.modus.or.id tulisan Al-Mubarak.2006 www.apf.or.id , 26 Maret 2008 MAKALAH DAN DOKUMEN Piliang, J. Indra, Dalam Seminar “Masa Depan Aceh Pasca MoU Helsinki dalam Kerangka Keutuhan NKRI yang di selenggarakan di Universitas Indonesia, Depok Jakarta 29 November 2007. Kumpulan Makalah Sejarah Lokal “Pembangkangan Sipil dan Konflik vertikal II”, Jakarta, Dep.Pendidikan Nasional, 2001 Dokemen Aceh People Forum ADART, dan Program kerja APF KORAN Persetujuan RI-GAM di Tokyo Gagal Capai Kesepakatan: Operasi Pemulihan Keamanan di Mulai, Kompas, 19 Mei 2003. Universitas Sumatera Utara Aceh Kita, Edisi April 2006 Aceh Magazine, Edisi III Februari 2006 JURNAL Farouk Mawlawi, “New Conflicts, New Challenges: The Evolving Role for Non-Governmental Actors”, Journal of International Affairs, Vol.46, No.2, Winter 1993 WAWANCARA Tarmizi, Exekutif Direktur Aceh People Forum di Lamguogop Kantor Aceh People Forum Banda Aceh, 25 Maret 2008 Dedek Harianti, Assistance Program Manajer Aceh People Forum di Lamguogop Kantor Aceh People Forum Banda Aceh, 25 Maret 2008 Erlis Nediana, Financial ADM Officer Aceh People Forum di Lamguogop Kantor Aceh People Forum, 25 Maret 2008 Hermanto Hassan, Program Manager Aceh People Forum di Lamguogop Kantor Aceh People Forum Banda Aceh, 27 Maret 2008 Zufri Zainuddin, ME Officer Aceh People Forum di Lamguogop Kantor Aceh People Forum Banda Aceh, 27 Maret 2008 Universitas Sumatera Utara

BAB III ANALISA DATA