Program Kerja Aceh People Forum

2.5 Program Kerja Aceh People Forum

Secara garis besar ada empat isu strategic yang sifat external yang teridentifikasi pada saat Strategic Planning APF, yaitu: Hancurnya perekonomian rakyat karena tsunami dan konflik; Bertahannya struktur monopoli; Tidak terkonsolidasinya potensi politik masyarakat; dan Pendekatan bantuan yang keliru. Keempat isu strategic ini kemudian melahirkan 15 program strategis yang akan dilaksanakan selama periode tiga tahun ke depan. Dengan pelaksanaan 15 program strategis tersebut, diharapkan mampu menuntaskan permasalahan- permasalahan yang muncul di masyarakat, dan secara tidak langsung mampu mewujudkan visi dan misi APF. Dasar munculnya isu strategis eksternal berasal dari analisis SWOT yang lahir dari peluang dan ancaman yang diprediksi muncul dalam tiga tahun ke depan. Selain itu juga berdasarkan temuan-temuan di lapangan yang dilaporkan oleh organisasi mitra yang sedang menjalankan program penguatan masyarakat. Dan yang menjadi fokus kerja atau program kerja dari Aceh People Forum ini diantaranya adalah : 30

1. Capacity Building Membangun Kapasitas

Membangun kapasitas disini adalah diterapkan kepada staf Aceh People Forum dalam melakukan kegiatan internal dan eksternal mereka kemudian dilakukan semacam penguatan terhadap organisasi masyarakat sipil dengan memberikan training dan work shop, intenship, asistensi, dan referensi dalam meningkatkan kemampuan bekerja. 30 APF Planning, Program kerja APF 2006 sampai 2008 Universitas Sumatera Utara

2. Economic recovery

Sejak berlangsungnya konflik bersenjata di Aceh, struktur perekonomian di Aceh menjadi lumpuh dan hampir tidak bedalan lama sekali. Sumber-sumber produksi masyarakat terhenti karena ruang gerak yang menunjang proses tersebut menjadi tertutup dengan tindakan-tindakan represive dari pihak TNIPolri dan GAM. Lahan-lahan pertanian yang sebelum konflik mengandung potensi sumberdaya ekonomi yang cukup tinggi tidak tersentuh. Kegiatan perekonomian yang awalnya lebih dititik beratkan di sektor produksi beralih menjadi sektor jasa yang sarat dengan kreiteria-kriteria khusus yang tidak mampu dilakukan oleh mereka yang sebelumnya berada di sektor produksi. Dampak lebih jauh lagi, hampir 98 kebutuhan pokok masyarakat didatangkan dari luar daerah. Tentu saja hal ini memberikan dampak yang sangat buruk bagi days bell masyarakat. Kondisi ini terns berlangsung sampai akhir tahun 2004, dan dengan datangnya bencana gempa dan tsunami makin memperburuk kondisi ekonomi masyarakat yang memang sudah payah. Mengacu kepada kondisi ini, APF dan organisasi mitra sepakat untuk menjadikan proses perbaikan struktur ekonomi masyarakat sebagai fokus perhatian utama. Sejalan dengan maksud ini, APF dan organisasi mitra mengusulkan program strategis Economic Recovery yang dijabarkan dalam beberapa aktifitas di berikut : 1. Mempersiapkan produk-produk yang menguasai pasar. 2. Membangun struktur pasar yang baru 3. Kampanye penggunaan produk lokal Universitas Sumatera Utara 4. Advokasi kebijakan yang menghapuskan monopoli 5. Melakukan riset produk inovatif 6. Melakukan diversifikasi produk baru misalnya: produk organik untuk melawan monopoli 7. Menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga yang memiliki akses pemasaran 8. Mendirikan organisasi sektoral 9. Melakukan pameran-pameran produk masyarakat. Pada implementasinya, ditargetkan setelah tahun ke-3, jumlah produk yang bisa masuk ke pasar adalah 25 jenis produk. Disamping itu, untuk memperkuat basis perekonomian masyarakat yang mampu menghasilkan produk, APF meluncurkan micro-finance yang akan diberikan kepada 50 kelompok yang masing-masing besarnya 150 juta; 250 orang individu yang besarnya 15 juta per orang. Untuk menciptakan produk-produk barn yang inovatif akan diberikan grant-grant riset kepada perguruan tinggi yang nilainya akan disesuaikan dengan nilai produk yang akan dihasilkan. Selain itu, advocacy kebijakan pemerintah yang diwujudkan dengan : 1. Training bagi masyarakat di 11 Kabupaten selama 6 kali dalam waktu 3 tahun 2. Pengorganisasian yang dilakukan oleh CW di 220 desa selama 3 tahun 3. Lobby atau mengirimkan delegasi 4. Konsultasi publik di 11 kabupaten masing-masing 1 kali. Universitas Sumatera Utara

3. Advokasi

Advokasi yang dimaksud adalah advokasi kebijakan-kebijakan yang mampu melawan monopoli, seperti monopoli perdagangan dan sektor pasar, dan merancang produk-produk baru yang mampu menghadang proses monopoli perdagangan tersebut. Melakukan advokasi dalam hal clean goverment, land reform, dan human righ.

4. Penguatan Masyarakat sipil

Disini dilakukan semacam community planning seperti diberikan pemahaman-pemahaman kepada masyarakat untuk mampu berpartisipasi dalam kegiatan yang ada di desa-desa tempat tinggal mereka contoh ketika ada pemilihan kepala desa Geuchik dan memberikan penyuluhan untuk revitalisasi struktur gampong agar mengasah kemampuan masyarakat dalam mengekspresikan kemampuan dan bakat yang mereka miliki dan profil gampong yaitu lebih kepada bagaimana menciptakan suatu komunitas gampong yang berkompetensi secara menyeluruh dan menciptakan masyarakat yang terbebas dari rasa kekhawatiran terhadap ancaman-ancaman dari luar, karena sesungguhnya masyarakat aceh sangat trauma dengan kejadian masa lalu.

2.6 Struktur Organisasi Aceh People Forum