”Aceh baru dalam perspektif Tarmizi, bagaimana rakyat Aceh mampu meningkatkan perekonomian dengan modernisasi teknologi. Rakyat
harus menjadi insan-insan politik yang sadar dan siap bersaing dalam ekonomi politik. Artinya Dalam konteks ekonomi Aceh baru, swasta
harus diberi peran dalam peningkatan pelayanan public sehingga ini akan berdampak pada keseimbangan diantara tiga kompenen
tersebut”.
48
Oleh karena itu, persepektif Aceh baru dari segi ekonomi diharapkan harus bisa peningkatkan peran civil society di level bawah dalam hal penguatan
ekonomi kerakyatan. Untuk menuju suatu masyarakat yang demokratis ekonomi politik, atau investasi ekonomi dalam politik harus seimbang. Dalam sistem
pemerintahan khususnya Aceh, harus terjadi yang namanya reformasi mulai dari atas sampai bawah. Ini pemerintahan Aceh baru dan harus dengan orang-orang
baru. Dengan merubah kebijakan ditingkat daerah dan pusat sehingga mampu mendorong berdirinya partai lokal di daerah-daerah ini akan mematikan rezim
sentralistik.
3.3.2 Membangun Partisipasi Politik
Dalam bidang politik APF punya satu asumsi baru yang namanya ruang politik aceh baru yaitu didasarkan pada sebuah kesepakatan yang tertera pada
MoU yang memberi peluang bagi partai yang bersifat lokal. Dimana pada dasarnya partai bersifat lokal ini bagaimanapun hubungannya dengan nasional itu
bisa membawa proses bahwa NGO lokal tidak menyempitkan ruang politik nasional karena partai politik nasional sudah berpuluh-puluh tahun berada di aceh
dan masyarakat aceh sudah mengetahui kecendrungannya seperti apa dan bagaimana bergeraknya. Dan diharapkan dari partai lokal yang ada di Aceh ini
48
Wawancara Tarmizi, Loc.Cit
Universitas Sumatera Utara
bisa berkaca pada apa yang telah terjadi selama beberapa dekade dalam sejarah aceh dan tidak hanya mementingkan kepentingan lokal saja.
Partai lokal adalah konsekuensi dari perjanjian Helsinki 15 agustus 2005 antara pemerintah republik indonesia dengan gerakan aceh merdeka dan amanat
UUPA maka di aceh bisa dibentuk partai lokal yang mencerminkan menuju kearah aceh baru yang demokratis secara politik. Namun sejauh ini, baru dua dari
10 partai lokal Parlok di Provinsi Aceh di laporkan telah memenuhi persyaratan administrasi sesuai dengan petunjuk pelaksana yang dikelurkan Departemen
Hukum dan HAM. Keinginan dan kemapuan partai politik lokal yang nanti dibentuk di Aceh untuk mengakomodir seluruh kepentingan elemen-elemen
masyarakat Aceh dalam hal ini suku akan membukltikan apakah mereka Partai Politik Lokal adalah suatu organisasi politik yang benar-benar merepresentasikan
masyarakat Aceh secara keseluruhan, atau hanya organisasi kepentingan kelompok tertentu saja. Tentunya semua pihak tidak ingin perubahan politik di
Aceh malah membawa perpecahan di dalam tubuh bangsa Aceh. Dan dengan adanya partai politik lokal ini dapat mengakomodasi berbagai kepentingan
minoritas dan kultur lokal di Aceh yang tidak terakomodasi partai politik nasional. Dengan demikian kepentingan minoritas dan kultur lokal terwakili dalam sistem
demokrasi. Salah satunya kepentingan yang dulunya diinginkan gerakan Aceh merdeka bisa diperjuangkan dengan demokratis tidak lagi melalui konflik. Serta
diharapakan pula kehadiran partai politik lokal justru dengan adanya amanat UUPA yang seharusnya menjadi ruang untuk mempercepat reintegrasi masyarakat
pasca konflik, guna berpartisipasi dalam politik dan bersaing pada pemilu yang
Universitas Sumatera Utara
akan berlangsung di tahun 2009 mendatang. Hal ini juga di tambahkan oleh Hermanto Hasan :
“untuk mewujudkan Aceh baru, rakyat Aceh harus bangkit, bekerjasama, membangun kembali fondasi baru. Kita APF harus merubah semua
sistem yang menghancurkan Aceh selama ini. Sistem yang berjalan saat ini salah dan harus digantikan dengan melakukan proses-proses politik.
Transisi politik harus dilakukan untuk mengantikan elit lama, pendidikan politik harus ditingkatkan untuk menumbuhkan kesadaran rakyat Aceh
berpolitik. Semua ini tidak akan terwujud kalau hanya sebagian dari masyarakat aceh yang peduli tanpa melakukan tindakan perubahan”.
49
Artinya, suatu Aceh baru harus memiliki pemikiran-pemikiran yang baru dengan kesadaran politik untuk mencapai kemerdekaan hakiki bagi rakyat Aceh.
3.3.3 Membangun Keamanan