Karakter Opini Publik Opini Publik

e. Latar belakang budaya, kebiasaan dan adat istiadat yang dianut seseorang masyarakat f. Pengalaman masa lalu seseorang kelompok tertentu menjadi landasan ataupendapat atau pandangan g. Nilai-nilai yang dianut moral, etika, dan keagamaan yang dianut atau nilai-nilai yang berlaku di masyarakat h. Berita-berita dan pendapat-pendapat yang berkembang yang kemudian mempunyai pengaruh terhadap pandangan seseorang. Bisa diartikan berita-berita yang dipublikasikan itu dapat sebagai pembentuk opini masyarakat Cutlip, 2006:242.

2.3.1. Karakter Opini Publik

Opini publik merupakan suatu pengumpulan citra yang diciptakan proses komunikasi. Gambaran tentang sesuatu, apakah berbentuk abstrak atau konkret selalu berdimensi jamak karena berbagai perbedaan penafsiran persepsi yang terjdi diantara peserta komunikasi. Redi Panuju 2001: 24 menegaskan, dalam pergeseran yang terjadi dalam opini publik disebabkan beberapa faktor, yaitu sebagai berikut : 1. Faktor Psikologis Perbedaan-perbedaan atas individu bisa meliputi hobi, kepentingan, pengalaman, selera, dan kerangka berpikir, sehingga setiap individu berbeda dalam bentuk dan cara merespon terhadap stimulus atau rangsangan yang menghampirinya. Perbedaan faktor psikologis yang menyebabkan pemaknaan terhadap kenyataan yang sama bisa menghasilkan penyandian yang berbeda-beda atau bisa saja output tidak sama dengan input, karena beberapa unsur yang bekerja dalam seleksi internal bisa meliputi dimensi pemikiran kognitif, bisa juga dimensi emosi afeksi. Hasil dari proses perubahan psikologi bisa menghasilkan pergeseran makna. Itulah sebabnya, Universitas Sumatera Utara dalam opini publik seringkali simbol verbal tidak berhubungan sama sekali dengan kenyataan, sebab dalam kenyataannya opini publik itu semata-mata merupakan hasil penyandian individu-individu. 2. Faktor Sosiologis Politik Ada anggapan bahwa opini publik terlibat dalam interaksi sosial, misalnya pada : a. Saat mewakili citra superioritas, yaitu barang siapa menguasai opini publik, maka ia akan mengendalikan orang lain. Apa yang disebut “menguasai” tidaklah tepat, sebab opini publik bukan barang. Tetapi, karena opini publik bersifat dinamis, maka keberpihakannya pun bersifat relatif, dan cenderung berpihak pada kelompok atau individu yang memiliki keterdekatan hubungan. b. Opini publik mewakili suatu kejadian, sehingga individu merasa keberadaannya dalam opini publik serta keterlibatannya sebagai bagian anggota masyarakat. c. Opini publik berhubungan dengan citra, rencana, dan operasi aksi. Ketiga hal tersebut merupakan mastriks dari tahap-tahap kegiatan dalam situasi yang selalu berubah. Dari matriks perilaku sangat tergantung pada citra, oleh karena itu opini publik memberi inspirasi bagaimana individu lembaga perusahaan dalam kelompok bertindak agar terhindar dari pencitraan yang buruk. Universitas Sumatera Utara d. Opini publik disesuaikan dengan kemauan banyak orang. Dalam alam demokrasi kebenaran normatif dapat digeser dengan kebenaran menurut “orang banyak” . e. Opini publik identik dengan hegemoni ideologi. Kelompok atau pemerintahan ingin tetap terus berkuasa , maka mereka harus mampu menjadikan ideology kekuasaan menjadi dominan dalam opini publik. 3. Faktor Budaya Budaya diartikan sebagai seperangkat nilai yang dipergunakan untuk mengelola kehidupan manusia, memelihara hidupnya, menjaga dari gangguan internal maupun eksternal dan mengembangkannya. Dalam Redi Panuju, James Lull menerangkan teori “meme” atau memetics yang artinya adalah suatu unit informasi yang tersimpan di benak seseorang yang mempengaruhi kejadian di lingkungan sedemikian rupa sehingga tertular di benak orang lain. Kebiasaan menggunjingkan orang lain ataupun suatu objek lainnya menyebabkan informasi menyebar dengan cepat dan tersebar luas, sehingga gejala “meme” dengan lekas pula menjadi kelipatan reproduksi yang menembus jaringan-jaringan sosial yang terisolir. Akibat kerja reproduksi “meme” tersebut menyebabkan terjadinya interaksi antara tradisi dengan etika dan interaksi itu berhenti pada tatanan opini publik. 4. Faktor Media Massa Interaksi antara media dengan institusi masyarakat menghasilkan produk isi media media content. Oleh audiens, isi media diubah menjadi gugusan- gugusan makna, apakah yang dihasilkan dari proses penyandian pesan itu Universitas Sumatera Utara sangat ditentukan oleh norma-norma yang berlaku dalam masyarakatnya, pengalaman yang lalu, kepribadian dan selektivitas dalam penafsiran. Berangkat dari berbagai pengertian yang dipaparkan, perkataan ‘publik’ membawa persoalan komunikasi mengenai “What the public wants” Olii, 2007:22 yaitu apa yang sedang ramai diperbincangkan, menjadi perhatian, perdebatan, dan yang menjadi keinginan publik. Dalam kaitannya dengan penelitian ini peneliti menilai bahwa tugas perusahaan sebagai pelaksana tanggung jawab sosial sekaligus sebagai komunikator ialah cerdas dalam menanggapi persoalan atau hal yang sedang diperbincangkan lingkungannya, memahami apa yang menjadi keinginan publiknya serta hal apa saja yang dapat mempengaruhi opini mereka sebagai salah satu faktor pendukung keberadaan suatu perusahaan.

2.4. Model S-O-R

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Corporate Social Responsibilty (Csr) Kepada Masyarakat Kota Medan Oleh Bank Central Asia

0 62 100

Implementasi Program Corporate Social Responsibiliti (CSR) Oleh PT. Sorikmas Mining Di Desa Banua Rakyat

1 65 217

Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Program Nikah Massal Terhadap Citra PT. PGN SBU III Medan di Kalangan Warga Masyarakat Kota Medan)

1 29 95

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero) Unit Pengolahan II Dumai (Studi Deskriptif: Penerima Program CSR Masyarakat Kelurahan Jaya Mukti, Dumai).

13 105 123

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility ( Studi pada PT. Jamsostek Kantor Wilayah I Sumatera Utara )

1 34 150

Program Corporate Social Responsibility dan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Korelasional Peranan Program Corporate Social Responsibility Bidang Pemberdayaan Masyarakat PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat De

1 27 152

Perbandingan Profitabilitas Sebelum dan Sesudah Penerapan Program Corporate Social Responsibilities (Studi Kasus pada PT. Pelabuhan Indonesia I Medan

8 78 105

Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Astra Auto 2000 Cabang Amplas Dalam Pengembangan UKM di Medan

2 78 90

Persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap kegiatan corporate social responsibility (CSR) oleh PT. Wirakarya Sakti dalam penguatan ekonomi lokal

3 15 80

Pegaruh Corporate Social Responsibility(Csr) Terhadap Citra Perusahaan Pada Pt. Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Studi Pada Masyarakat Kabupaten Batubara)

0 0 16