1.5.2. Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial
Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan
ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap
aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan Untung, 2008:1. Keberadaan perusahaan idealnya bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Menurut Untung,
prinsip dasar CSR adalah memberdayakan masyarakat setempat yang notabene miskin agar terbebas dari kemiskinan. Bantuan yang dilakukan oleh perusahaan
kepada masyarakat umumnya berupa bantuan dalam bidang pendidikan, kesehatan, kelompok usaha mandiri, dan lain sebagainya. Program yang
dilaksanakan beragam pula, ada yang berdasarkan kesepakatan dengan warga setempat, atau dari keinginan perusahaan yang bersangkutan. Di Indonesia,
kegiatan CSR secara gencar dikampanyekan oleh Indonesia Business Link IBL. Dalam kampanye ini dipaparkan lima pilar aktivitas CSR berdasarkan pernyataan
Princess of Wales Foundation yaitu : 1
Building human capital Berkaitan dengan internal perusahaan untuk menciptakan SDM sumber
daya manusia yang handal. Di sisi lain, perusahaan juga dituntut melakukan pemberdayaan masyarakat.
2 Strengthening economies
Perusahaan harus memberdayakan ekonomi masyarakat sekitarnya, agar terjadi pemerataan kesejahteraan.
3 Assesing social cohesion
Upaya menjaga keharmonisan dengan masyarakat sekitar agar tidak menimbulkan konflik.
4 Encouraging good governance
Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya mengacu pada good corporate governance GCG
5 Protecting the environment
Universitas Sumatera Utara
Mengharuskan perusahaan untuk menjaga lingkungan sekitarnya. Rahman, 2009:13
Kata ‘sosial’ yang terdapat pada kalimat ‘tanggung jawab sosial’ sering diinterpretasikan dengan kedermawanan. Sesungguhnya CSR terkait dengan
sustainability dan acceptability, artinya diterima dan berkelanjutan untuk berusaha di suatu tempat dalam jangka panjang. Jadi, kegiatan CSR juga dilihat dalam
lingkup stakeholders atau dimana suatu perusahaan berada. Kegiatan CSR tidak semata-mata hanya diukur dari berapa banyak materi yang dikeluarkan, akan
tetapi ada sesuatu yang tidak dapat dinilai dengan uang yakni bersifat intangible. Nilai intangible tersebut yaitu sampai sejauhmana suatu perusahaan aktif dan
proaktif dengan lingkungan sekitarnya Untung, 2008:10. Nilai intangible tidak tampak inilah yang mempengaruhi efektivitas keseluruhan kegiatan tanggung
jawab sosial CSR yang diterapkan pada masyarakat sehingga memberi pengaruh pula pada opini mereka masyarakat.
1.5.3. Opini Publik Public Opinion