BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kerelaan menyisihkan sebagian keuntungan perusahaan untuk melakukan aktivitas kedermawanan sosial dipastikan tidak akan berhasil mengubah
kehidupan masyarakat sekitar ke arah yang lebih baik atau lebih sejahtera tanpa implementasi tindakan nyata. Niat yang tulus harus diimplementasikan dalam
aktivitas pemberdayaan masyarakat. Niat tulus yang diwujudkan dengan implementasi program pemberdayaan masyarakat secara professional saat ini
dikenal dengan nama “tanggung jawab sosial perusahaan” atau corporate social responsibility.
CSR dalam sejarah modern dikenal sejak Howard R. Bowen menerbitkan bukunya berjudul Social Responsibilities of the Businessman. Buku yang
diterbitkan di Amerika Serikat itu menjadi buku terlaris di kalangan dunia usaha pada era 1950-1960. Pengakuan publik terhadap prinsip-prinsip tanggung jawab
sosial yang akan dikemukakan Bowen membuat dirinya dinobatkan secara aklamasi sebagai bapak CSR. Dalam periode 1970 sampai 1980 definisi tentang
CSR lebih diperluas lagi oleh Archi Carrol yang sebelumnya telah merilis bukunya tentang perlunya dunia usaha meningkatkan kualitas hidup masyarakat
agar menjadi penunjang eksistensi perusahaan. Dalam dekade 1980 berbagai lembaga riset mulai melakukan penelitian tentang manfaat CSR bagi perusahaan
yang melakukan tanggung jawab sosialnya. Pakar ekonomi pembangunan
Universitas Sumatera Utara
Amerika bernama Thomas Jones adalah tokoh yang banyak menulis tentang CSR di berbagai media massa sejak 1980 dan pemikirannya kemudian menjadi acuan
di berbagai negara. Dalam perkembangannya, istilah corporate social responsibility CSR
atau tanggung jawab sosial kini sudah semakin populer di kalangan masyarakat dan perusahaan dengan semakin meningkatnya praktek tanggung jawab sosial
perusahaan, dan diskusi-diskusi global, regional dan nasional tentang CSR. Seolah tidak bisa dipungkiri, kegiatan ini merupakan suatu keharusan bagi perusahaan
untuk diimplementasikan, ditambah lagi dengan adanya hukum yang mengatur pelaksanaan program CSR pada perusahaan. Pada implementasinya, kegiatan
tanggung jawab sosial atau CSR merupakan kegiatan dalam bentuk memberi bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan charity dan sekaligus bagian
dari kegiatan bisnis pula. Maka tidak heran apabila kegiatan CSR sering dikaitkan dengan kegiatan kehumasan dan community development comdev. Namun
sebagai kegiatan bisnis, dewasa ini mulai muncul mashab baru yang mengkaitkan CSR dengan bisnis itu sendiri. Artinya CSR bisa berjalan sejalan dengan kegiatan
usaha. Di satu sisi ia membagi-bagikan kesejahteraan, membangun komunitas, membuat komunitasnya lebih mandiri dan sehat, dan di sisi lain mereka menjadi
pasar bagi perusahaan. Aturan pelaksanaan CSR dewasa ini tidak berdiri sendiri namun ada
Undang-Undang yang menopangnya. Undang-Undang Pasal 74 UU No.40 Tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas menyatakan perseroan yang menjalankan
kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan segala sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dan salah satu
Universitas Sumatera Utara
perusahaan perseroan terbatas PT yang menyelenggarakan kegiatan tanggung jawab itu adalah PT. Jamsostek Persero. Perusahaan BUMN Badan Usaha
Milik Negara ini bergerak di bidang penyediaan jasa jaminan sosial bagi tenaga kerja Indonesia. Dengan persetujuan DPR RI, Pemerintah UU No.3 tahun 1992
tentang Jamsostek yang mengatur pemberian jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, dan jaminan pemeliharaan kesehatan sebagai
perlindungan dasar bagi tenaga kerja dan keluarganya dalam menghadapi risiko- risiko sosial-ekonomi, dan mengurangi ketidakpastian masa depan. Dalam
pelaksanaannya, kegiatan CSR di perusahaan layanan jasa ini menjadi program tetap yang ditangani oleh divisi Program Khusus. Peran divisi Program Khusus
pada PT. Jamsostek Persero memiliki tanggung jawab penuh atas seluruh rangkaian pelaksanaan kegiatan CSR perusahaan mulai dari perencanaan,
publikasi, hingga dokumentasi. Kehadiran berbagai program CSR yang ditawarkan perusahaan diharapkan
tidak hanya semata-mata sebagai strategi pemasaran yang tersembunyi. Nilai yang lebih penting daripada itu adalah seberapa bermaknakah program-program sosial
yang dilaksanakan. Ada beberapa perusahaan yang tidak menomorsatukan CSR di dalam proses perkembangan perusahaannya, dan ada pula hanya melaksanakan
kegiatan CSR sebagai suatu kewajiban sebuah perusahaan semata, namun mereka tidak pernah memperkirakan seberapa bermanfaatkah kegiatan yang diadakan,
sedalam apa kegiatan sosial tersebut menyentuh benak masyarakat, atau tepat- tidak tepatkah program yang dilaksanakan dan sebagainya yang pada akhirnya
mampu mempengaruhi opini masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Berkaitan dengan perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan CSR, pendapat masyarakat merupakan barometer penting bagi perusahaan, karena
dengan adanya pendapat perusahaan dapat mengevaluasi sejauhmana perusahaan mampu menarik perhatian yang diharapkan dari masyarakatnya. Setiap individu
bebas mengeluarkan opininya terhadap sesuatu objek tertentu begitu juga dengan opini masyarakat terhadap suatu lembaga. Opini dapat diekspresikan secara positif
atau bahkan negatif. Pada era demokrasi saat ini, opini menjadi dipandang penting bagi beberapa pihak khususnya pihak yang banyak menjalin hubungan dengan
publik masyarakat luas seperti badan pemerintahan, bahkan semakin meluas ke berbagai aspek yang ada di dalam masyarakat. Opini publik dewasa ini sangat
berpengaruh bagi eksistensi suatu lembaga termasuk citra lembaga itu sendiri di mata masyarakat. Untuk itu, opini menjadi hal yang begitu berharga untuk
dibentuk dan dijaga terlebih pada opini-opini positif yang tentunya menguntungkan bagi suatu lembaga atau perusahaan.
Hal tersebut tidak diabaikan oleh PT. Jamsostek Persero Kanwil I Medan. Kegiatan CSR saat ini merupakan salah satu bentuk dari loyalitas
perusahaan terhadap lingkungan perusahaan untuk membentuk dan mempertahankan opini yang baik di kalangan masyarakat. Tidak hanya menjaga
eksistensi, tapi juga loyalitas PT. Jamsostek Persero dalam tanggung jawabnya turut mensejahterakan masyarakat Indonesia. Sedangkan penyebaran kegiatan
CSR di daerah-daerah, PT. Jamsostek Persero melakukan beberapa program kerja sosial. Seperti halnya di Kanwil I Medan, kegiatan yang dilakukan dalam
usaha melakukan pembentukan opini masyarakat, PT. Jamsostek Persero melaksanakan program CSR antara lain pada bidang pendidikan seperti beasiswa,
Universitas Sumatera Utara
pada bidang kemasyarakatan seperti pemberian modal bagi UMKM Usaha Mikro Kecil dan Menengah, dan yang terakhir kali dilaksanakan salah satunya adalah
program mudik gratis yang disediakan bagi para tenaga kerja yang bekerjasama dengan PT. Jamsostek Persero Kanwil I Medan. Yang membuat peneliti ingin
memahami opini masyarakat Kelurahan Sari Rejo yakni penduduk daerah ini memiliki tingkat pendidikan dan ekonomi dibawah rata-rata sehingga tidak jarang
menjadi pusat perhatian para penggiat CSR lembaga atau perusahaan. Selain itu, terdapat banyak para pekerja seperti karyawan dan buruh pabrik yang terdapat di
daerah ini yang mayoritas mengenal keberadaan PT.Jamsostek Persero. Kemudian, beberapa program kegiatan sosial PT. Jamsostek Persero Kanwil I
Medan baru saja diwujudkan di kelurahan yang bersangkutan ini, salah satunya seperti memberikan dana bantuan pembangunan rumah-rumah ibadah seperti
mesjid dan gereja di beberapa titik di Kelurahan Sari Rejo. Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan studi deskriptif mengenai
opini masyarakat Kelurahan Sari Rejo terhadap kegiatan CSR tanggung jawab sosial PT. Jamsostek Persero Kanwil I Medan untuk menggambarkan
bagaimanakah opini yang terbentuk pada masyarakat atas kegiatan-kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan.
1.2. Perumusan Masalah