Implikasi Hasil Penelitian PEMBAHASAN

lanjut pada siklus selanjutnya dan penelitian berakhir sampai siklus III. Dari hasil observasi pada hasil belajar siswa pada siklus I, siklus II, dan siklus III menunjukkan rata-rata hasil belajar dan ketuntasan hasil belajar klasikal mengalami peningkatan serta telah memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan. 4.2.1.3.2 Praktis dan Empiris Selama penelitian, hasil belajar siswa selalu meningkat di setiap siklusnya. Pada siklus I evaluasi tentang materi “masalah sosial dan masalah pribadi” dan karya berupa pembuatan resume memperoleh hasil yang masih dibawah kriteria keberhasilan yang ditargetkan. Kemudian pada siklus II evaluasi tentang materi “masalah kemiskinan” dan karya berupa kliping, hasil belajar mengalami peningkatan dengan kriteria baik. Dan pada siklus III evaluasi tentang materi “masalah pencemaran lingkungan” dan karya berupa mading hasil belajar semakin meningkat dengan kriteria sangat baik dan telah mencapai kriteria keberhasilan.

4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian

Pelaksanaan pembelajaran melalui model Problem Based Learning dengan media video dapat memberikan implikasi dari hasil penelitian, yaitu implikasi teoretis, implikasi praktis, dan implikasi pedagogis. 4.2.2.1 Implikasi Teoretis Implikasi teoretis dari penelitian menggunakan model Problem Based Learning dengan media video berupa keterkaitan antara hasil penelitian dengan teori-teori yang digunakan peneliti. Hal ini dapat ditunjukkan melalui model Problem Based Learning dengan media video dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS berupa peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Dengan adanya temuan baru dalam pembelajaran IPS yaitu kolaborasi antara model Problem Based Learning dengan media video, maka seharusnya kualitas pembelajaran IPS diperbaiki dengan menerapkan model pembelajaran yang inovatif. 4.2.2.2 Implikasi Praktis Implikasi praktis dalam penelitian ini berupa keterkaitan hasil penelitian terhadap proses pelaksanaan pembelajaran selanjutnya. Penggunaan media video dapat membantu mempermudah guru dalam menyampaikan materi dan membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, menjadikan siswa lebih tertarik dengan adanya variasi media sehingga suasana akan lebih kondusif, lebih hidup serta dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dengan menggunakan media video juga dapat meningkatkan keterampilan guru dalam menguasai teknologi komputer. Peran guru tidak hanya sebagai transformer yang hanya memindahkan materi yang dimiliki guru kepada siswa, akan tetapi guru juga harus berperan sebagai fasilitator yang menyediakan layanan sesuai dengan kebutuhan siswa. Penerapan model Problem Based Learning dengan media video menjadikan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Hal ini ditunjukkan siswa dengan menyimak dan memperhatikan tayangan video dengan cermat serta penuh penghayatan dan konsentrasi. Tidak ada kegaduhan dan ramai dalam kelas sehingga suasana kelas sangat kondusif dan penuh ketenangan. Pemberian masalah yang dilakukan guru melalui tayangan video dapat memicu rasa penasaran dan keingintahuan siswa sehingga akan dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa untuk memecahkan masalah dengan menentukan alternatif pemecahan masalah dari berbagai sumber. Peningkatan keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran akan sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa, maka dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning dengan media video dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa sehingga kualitas pembelajaran IPS dapat meningkat. 4.2.2.3 Implikasi Pedagogis Implikasi pedagogis dalam penelitian ini berupa keterkaitan hasil penelitian dengan pembelajaran yang memberikan gambaran tentang peningkatan kulaitas pembelajaran IPS. Salah satu faktor yang mempengaruhi penelitian ini adalah penerapan model Problem Based Learning dengan media video, karena dengan diterapkannya model dan media ini dapat menjadikan suasana lebih hidup, situasi kelas menjadi lebih kondusif, pembelajaran berlangsung secara efektif, dan siswa menjadi lebih aktif karena pembelajaran tidak bersifat teacher centered. Guru tidak mendominasi pembelajaran di dalam kelas, siswalah yang berperan sebagai subjek yang diberi kebebasan seluas-luasnya agar dapat memecahkan permasalahan dengan aktif melakukan penyelidikan secara mandiri dalam menentukan alternatif pemecahan masalah dari berbagai sumber sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan diperoleh hasil seperti yang diharapkan serta kualitas pembelajaran semakin meningkat. Melihat adanya pengaruh positif bagi pembelajaran yang menerapkan model Problem Based Learning dengan media video, maka sudah seharusnya pihak administrasi di bidang pendidikan menyempurnakan program pendidikan di Indonesia dengan menghimbau pelaku pendidikan yaitu guru untuk mengaplikasikan model Problem Based Learning dalam pembelajaran di sekolah dengan sebaik-baiknya. 189

BAB V PENUTUP

5.1 SIMPULAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang peningkatan kualitas pembelajaran IPS melalui model Problem Based Learning dengan media video di kelas IVA SD Negeri Sekaran 01 Semarang, peneliti dapat menyimpulkan bahwa: 1. Melalui model Problem Based Learning dengan media video dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS yang ditandai meningkatnya keterampilan guru pada saat mengajar, meningkatnya aktivitas siswa dalam pembelajaran, dan meningkatnya hasil belajar siswa. 2. Dengan diterapkannya model Problem Based Learning dengan media video, keterampilan guru dalam pembelajaran IPS meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan keterampilan guru dalam pelajaran IPS pada tiap siklusnya. Dari hasil observasi keterampilan guru pada siklus I mencapai persentase 64,3, meningkat pada siklus II menjadi 75, dan siklus III sebesar 89,3. Dari data tersebut menunjukkan bahwa penggunaan model Problem Based Learning dengan media video dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS. 3. Dengan menerapkan model Problem Based Learning dengan media video dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS. Dari hasil observasi keterampilan guru pada siklus I mencapai presentase 60

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL ARIAS BERBANTUAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS IVA SDN 01 WATES SEMARANG

2 11 274

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 SEMARANG

3 21 265

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI NGALIYAN 01 SEMARANG

1 5 372

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI WATES 01 SEMARANG

0 5 257

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SISWA KELAS VB SD N SEKARAN 01 KOTA SEMARANG

0 32 316

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA KELAS IVA SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

1 14 232

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING DENGAN MEDIA VIDEO SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

1 7 270

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SEKARAN 01 SEMARANG

0 13 204

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NHT DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 SEMARANG

0 8 289

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SEKARAN 01 SEMARANG.

0 0 1