2.2 KAJIAN EMPIRIS
Penelitian ini juga didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap penggunaan model Problem Based Learning dan media video untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran:
Penelitian yang dilakukan oleh Lovita 2011 yang berjudul “Penerapan Problem Based Learning PBL untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
IPS kelas VI SDN Pusungmalang Puspo Pasuruan.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan PBL dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS kelas
VI SDN Pusungmalang Puspo Pasuruan. Penerapan PBL oleh guru pada siklus I sebesar 75,3 dan siklus II menjadi 88,4 sehingga mengalami peningkatan
sebesar 13,1. Aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 67,8 dan pada siklus II menjadi 87,5 sehingga mengalami peningkatan sebesar 19,7. Hasil
belajar siswa pada siklus I sebesar 76 dan siklus II menjadi 86,4 sehingga mengalami peningkatan sebesar 10,4.
Penelitian juga dilakukan oleh Safitri 2009 dengan judul “Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning PBL untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VI SDN Janjangwulung II Kecamatan Puspo Kabupaten Pasuruan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 1 hasil
observasi aktivitas guru pada siklus 1 dengan prosentase sebesar 82.1 dengan kategori sangat baik, dan data siklus 2 sebesar 89.3 dengan kategori sangat
baik.Sehingga didapatkan data peningkatan aktivitas guru sebesar 7.2 dengan
kategori sangat baik 2 hasil observasi siswa pada pertemuan 1 siklus 1 diperoleh rata-rata aktivitas siswa sebesar 8.75 dengan kategori baik dan pada pertemuan 2
siklus 1 diperoleh nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar 9.3 dengan kategori baik. Sedangkan pada siklus 2 nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar 11 dengan kategori
sangat baik. Dari hasil observasi siklus 1 dan siklus 2 diperoleh data peningkatan aktivitas siswa sebesar 1.7 dengan kategori sangat baik, sehingga dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran PBL dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. 3 hasil belajar siswa meningkat, dari hasil
analisis test akhir tindakan siklus 1 diperoleh nilai rata-rata kelas siswa sebesar 66 dan siklus 2 dengan rata-rata 85.3 dari data diatas diperoleh peningkatan rata-rata
nilai siswa sebesar 19.3 dengan kategori sangat baik dan sebanyak 16 siswa telah mencapai standar nilai ketuntasan belajar.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Anindyawati 2012 yang berjudul “Pemanfaatan Media Video Pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar IPS
pada siswa kelas IV SDN Babatan 01 Surabaya,” diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam penelitian mengalami peningkatan
sebesar 13,3 yaitu dari 72,76 pada siklus I menjadi 86,60 pada siklus II. Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran mengalami peningkatan sebesar
9,38, yaitu dari 71,59 pada siklus I menjadi 80,97 pada siklus II. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan sebesar 14, yaitu dari
57,14 dengan rata-rata nilai 67,64 pada siklus I menjadi 96,42 dengan rata- rata nilai 81,64 pada siklus II. Angket respon siswa mengalami peningkatan
sebanyak 20,7 yaitu dari 69 pada siklus I menjadi 89,7p ada siklus II. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media video dalam proses
belajar mengajar sangat berperan penting dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa.
Dari penelitian-penelitian tersebut dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Model
Problem Based Learning dengan media video pada Siswa Kelas IVA SD Negeri Sekaran 01 Semarang.”
2.3 KERANGKA BERPIKIR