13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
2.1.1 Hakikat Belajar
Secara etimologis belajar memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, belajar merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya
mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya. Menurut Hilghard dalam Baharudin, 2007:13, belajar memiliki pengertian memperoleh
pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, mendapatkan informasi atau menemukan, dan adanya aktivitas atau kegiatan serta penguasaan tentang sesuatu.
Morgan dalam Uno, 2011:140 mengatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau
pengalaman yang berarti bahwa proses yang dapat menyebabkan perubahan tingkah laku disebabkan adanya reaksi terhadap suatu situasi tertentu atau adanya
proses internal yang terjadi di dalam diri seseorang. Perubahan ini tidak terjadi karena adanya warisan genetik atau respon secara alamiah, kedewasaan atau
keadaan seseorang yang bersifat temporer melainkan perubahan dalam pemahaman, perilaku, persepsi, motivasi, dan atau gabungan dari semuanya.
Winataputra 2007:1.4 mengartikan belajar sebagai proses mendapatkan pengetahuan dengan membaca dan menggunakan pengalaman sebagai
pengetahuan yang memandu perilaku yang ada pada masa yang akan datang.
Sudjana 2008:28 mengemukakan belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran, belajar bukan
menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil proses
belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuan,
daya reaksi, daya penerimanya dan lain-lain aspek yang ada pada individu. Pandangan konstruktivisme mengenai belajar yaitu bahwa belajar berarti
mengkonstruksi makna atas informasi dan masukan-masukan yang masuk dalam otak, siswa mengeksplorasi pengetahuan yang diperoleh dengan dilandasi oleh
hasrat ingin tahu, kreativitas, kesabaran, dan kerja kelompok Rifa’i, 2009:137. Unsur-unsur belajar dalam teori konstruktivisme diantaranya: 1 tujuan belajar
yaitu pembentukan makna dari apa yang siswa dengar, lihat, rasakan, dan alami; 2 proses belajar yaitu proses konstruksi makna secara terus menerus; 3 hasil
belajar yang dipengaruhi oleh pengalaman sebagai interaksi dengan dunia fisik dan lingkungannya.
Unsur-unsur belajar dalam konstruktivisme dijabarkan menjadi beberapa kompetensi yang harus dimiliki siswa yaitu: 1 kompetensi dalam
mengumpulkan, memilih, mengolah, dan mengelola informasi; 2 kompetensi dalam menguasai peralatan sebagai sarana untuk mengetahui dan memahami; 3
kompetensi dalam berkomunikasi dengan orang lain secara efektif; 4 kompetensi untuk beradaptasi diri menghadapi perubahan kehidupan; 5
kompetensi untuk bekerja sama dengan orang lain dalam satu tim; 6 kompetensi
dalam menyelesaikan konflik melalui dialog dan negosiasi yang damai Suyono, 2011: 127.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses yang aktif, belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang
ada di sekitar individu untuk mencapai berbagai macam kompetensi yang ditandai dengan perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil latihan dan akibat dari
adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Belajar merupakan proses usaha untuk menghasilkan perubahan tingkah laku yang dilakukan secara sengaja
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri untuk memperoleh kebiasaan- kebiasaan, pengetahuan, kecakapan, keterampilan, dan sikap baru ke arah yang
lebih baik. Belajar mempelajari IPS berarti belajar untuk membangun makna atau
pemahaman terhadap informasi dan materi IPS sebagai hasil interaksi dengan lingkungan sumber belajar, guru untuk memperoleh sejumlah pengetahuan,
kompetensi, dan keterampilan sosial sehingga akan menghasilkan kecakapan dan pengalaman baru yang dapat digunakan dalam menghadapi masalah-masalah
sosial dalam kehidupannya.
2.1.2 Pembelajaran