Teori yang mendukung Model Problem Based Learning

Dalam pelaksanaannya, guru harus terampil dalam menggunakan model Problem Based Learning. Guru harus bisa memotivasi siswa dengan memunculkan masalah sosial di awal pembelajaran sebagai pemancing rasa keingintahuan siswa, masalah yang diberikan harus mengundang pertanyaan agar siswa berperan aktif dan membangkitkan motivasi siswa untuk belajar. Guru harus bisa mengatur waktu dalam merencanakan pembelajaran, antara waktu dalam perencanaan dengan waktu pelaksanaan harus sesuai sehingga dipastikan waktu yang digunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning berhasil dengan waktu yang ditetapkan.

2.1.6 Teori yang mendukung Model Problem Based Learning

2.1.6.1 Konstruktivisme Teori konstruktivisme merupakan teori yang menggambarkan bagaimana belajar itu terjadi pada individu, berkenaan dengan apakah peserta didik itu menggunakan pengalamannya untuk memahami pelajaran atau mengikuti perkembangan dalam membuat suatu model. Dalam hal ini, teori konstruktivisme menyatakan bahwa peserta didik membangun pengetahuan di luar pengalamannya. Konstruktivisme seringkali dikaitkan dengan pendekatan pendidikan yang meningkatkan kegiatan belajar aktif atau kegiatan belajar sambil belajar. Konsep kontruktivisme memandang bahwa pembelajaran bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa, melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya. Pembelajaran berarti partisipasi guru bersama siswa dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis, dan mengadakan justifikasi. Salah satu tujuan penggunaan konstruktivisme adalah peserta didik belajar cara-cara mempelajari sesuatu dengan cara memberikan pelatihan untuk mengambil prakarsa belajar, jadi pembelajaran adalah suatu bentuk belajar sendiri. Sehubungan dengan pembelajaran IPS dengan model Problem Based Learning, siswa dituntut untuk dapat berpikir kritis dan membangun sendiri pengetahuan melalui pengalamannya untuk memberikan solusi terhadap suatu permasalahan sosial. Rusmono, 2012:12 2.1.6.2 Teori Belajar Bermakna dari David Ausubel Ausubel membedakan antara belajar bermakna dengan belajar menghafal. Belajar bermakna merupakan proses belajar dimana informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah dimiliki seseorang yang sedang belajar. Belajar menghafal, diperlukan bila seseorang memperoleh informasi baru dalam pengetahuan yang sama sekali tidak berhubungan dengan yang telah diketahuinya. Hal ini sejalan dengan model Problem Based Learning yang dalam proses pembelajarannya diawali dengan mengaitkan informasi baru dengan struktur kognitif atau pengalaman nyata yang telah dimiliki siswa sebelumnya, tidak menggunakan sistem hafalan, siswa aktif mencari sendiri untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang ditayangkan melalui video, sehingga nantinya siswa akan mudah mengingat dan memahami tanpa harus menghafal materi dan hasil yang diperoleh berupa pembelajaran yang bermakna. 2.1.6.3 Teori Belajar Vigotsky Perkembangan intelektual terjadi pada saat individu berhadapan dengan pengalaman baru dan menantang serta ketika mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang dimunculkan. Dalam upaya mendapatkan pemahaman, individu berusaha mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan awal yang telah dimilikinya kemudian membangun pengertian baru. Vigotsky meyakini bahwa interaksi sosial dengan teman lain memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual siswa. Dalam pembelajaran IPS dengan model Problem Based Learning tujuan yang diharapkan adalah siswa dapat memecahkan masalah-masalah sosial yang terjadi di lingkungan setempat, dalam memecahkan masalah tersebut siswa dituntut untuk saling bekerja sama dengan siswa lain di dalam kelompok. Dari kegiatan diskusi untuk mendapatkan sejumlah informasi dalam pemecahan masalah akan diperoleh ide baru yang datang dari sejumlah siswa di dalam kelompok. Dengan adanya interaksi sosial antar sesama, kemampuan intelektual individu muncul dan mulai berkembang yang tentunya didapat melalui kegiatan belajar. 2.1.6.4 Teori Belajar Jerome S. Bruner Metode penemuan merupakan metode dimana siswa menemukan kembali, bukan menemukan yang sama sekali benar-benar baru. Belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia. Dengan sendirinya memberikan hasil yang lebih baik, berusaha sendiri mencari pemecahan masalah serta didukung oleh pengetahuan yang menyertainya, serta menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Bruner juga menggunakan Scaffolding dan interaksi sosial di kelas maupun di luar kelas. Scaffolding adalah suatu proses untuk membantu siswa menuntaskan masalah tertentu melampaui kapasitas perkembangannya melalui bantuan guru, teman, atau orang lain yang memiliki kemampuan lebih. Rusman, 2011: 244.

2.1.7 Media Video

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL ARIAS BERBANTUAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS IVA SDN 01 WATES SEMARANG

2 11 274

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 SEMARANG

3 21 265

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI NGALIYAN 01 SEMARANG

1 5 372

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI WATES 01 SEMARANG

0 5 257

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SISWA KELAS VB SD N SEKARAN 01 KOTA SEMARANG

0 32 316

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA KELAS IVA SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

1 14 232

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING DENGAN MEDIA VIDEO SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

1 7 270

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SEKARAN 01 SEMARANG

0 13 204

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NHT DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 SEMARANG

0 8 289

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SEKARAN 01 SEMARANG.

0 0 1