12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 KERANGKA TEORI
2.1.1 Hakikat Filsafat Pendidikan
2.1.1.1 Pengertian Filsafat
Menurut Jalaluddin dan Idi 2007: 18 filsafat adalah ilmu pengetahuan komprehensif yang berusaha memahami persoalan-persoalan yang timbul di
dalam keseluruhan ruang lingkup pengalaman manusia. Sedangkan Nasution dalam Jalaluddin dan Idi, 2007: 16 berpendapat bahwa filsafat ialah berpikir
menurut tata tertib logika, bebas tidak terikat pada tradisi, dogma, serta agama dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalan.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa filsafat merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang masalah-masalah yang terjadi,
dengan berpikir menggunakan logika secara mendalam sampai ditemukan akar permasalahannya.
2.1.1.2 Pengertian Pendidikan
Menurut Sukmadinata 2010: 24 pendidikan merupakan kegiatan mengoptimalkan perkembangan potensi, kecakapan dan karakteristik pribadi
peserta didik. Sedangkan dalam UU No 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Djamarah 2005: 22 juga berpendapat
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Langeveld dalam Munib dkk, 2011:27 juga berpendapat
bahwa pendidikan adalah suatu bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai tujuan, yaitu kedewasaan.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mengembangkan
potensi yang ada pada diri manusia agar mampu berkembang sehingga mampu beradaptasi dengan lingkungan.
2.1.1.3 Pengertian Filsafat Pendidikan
Al-Syaibani dalam Jalaluddin dan Idi, 2007: 19 filasafat pendidikan adalah aktivitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat sebagai jalan untuk
mengatur, menyelaraskan, dan memadukan nilai-nilai dan maklumat-maklumat yang diupayakan untuk mencapainya. Filsafat pendidikan menurut Jalaluddin dan
Idi 2007: 22 yaitu sebagai ilmu pengetahuan normatif alam bidang pendidikan merumuskan kaidah-kaidah norma-norma dan atau ukuran tingkah laku perbuatan
yang sebenarnya dilaksanakan oleh manusia dalam hidup dan kehidupannya. 2.1.1.4
Aliran-aliran Filsafat Pendidikan Modern Dalam Jalaluddin dan Idi 2007: 84 filsafat pendidikan modern dikenal
beberapa aliran, antara lain aliran progresivisme, esensialisme, perenialisme, dan rekonstruksionisme.
1. Aliran progresivisme, mengakui dan berusaha mengembangkan asas
progresivisme dalam semua realita kehidupan, agar manusia bisa survive menghadapi semua tantangan hidup.
2. Aliran esensialisme, didasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada
sejak awal peradaban umat manusia. Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki keindahan dan tahan
lama, yang memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas Zuhairini dalam Jalaluddin dan Idi, 2007: 100
3. Aliran perenialisme, memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau
proses mengembalikan keadaan sekarang. 4.
Aliran rekonstruksionisme, merupakan suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dengan membangun tata susunan hidup keudayaan yang
bercorak modern.
2.1.2 Kurikulum