Learning Tipe Quiz Team. Adapun kisi-kisi dari lembar observasi ini, dapat dilihat pada lampiran 13-16.
3 Tes Evaluasi Hasil Belajar
Tes evaluasi hasil belajar, digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah dilakukan proses implementasi Metode Active Learning Tipe Quiz
Team. Namun sebelum digunakan, tes tersebut harus diuji validitas dan reliabilitasnya. Saat soal sudah valid dan reliabel, maka soal tersebut dapat
digunakan sebagai tes evaluasi belajar. Adapun kisi-kisi dan soal evaluasi hasil belajar, dapat dilihat di lampiran 9.
3.7 Teknik Analisis Data
3.7.1 Analisis Instrumen
3.7.1.1 Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur data dari variabel yang diteliti dengan tepat Arikunto, 2006: 168. Dalam penelitian ini, validitas instrumen diukur menggunakan rumus
korelasi product moment, seperti berikut: r
y
N XY X Y
√{
N X
2
X
2
} {
N Y
2
Y
2
}
Keterangan : r
xy
: koefisien korelasi antara X dan Y X
: jumlah skor item soal yang dicari validitasnya
Y : skor total yang diperoleh siswa
N : jumlah peserta uji coba
X
2
: jumlah kuadrat nilai X Y
2
: jumlah kuadrat nilai Y XY : jumlah perkalian skor item dengan skor total
Arikunto, 2012: 87 Dalam penelitian ini, peserta uji coba soal berjumlah 32 siswa.
Sedangkan taraf signifikansi yang digunakan adalah 5. Dengan demikian, nilai r
tabel
untuk taraf signifikansi 5 dengan N = 32 adalah 0,349. Jadi, apabila nilai r
xy
soal lebih besar dari 0,349, maka soal tersebut dikatakan valid. Tetapi, bila r
xy
soal lebih kecil dari 0,349, maka soal tersebut dikatakan tidak valid. Adapun hasil uji
validitas soal, dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini: Tabel 3.1 Hasil Perhitungan Validitas Soal Evaluasi Hasil Belajar
Kriteria Nomor Soal
Jumlah Valid
2, 3, 5, 6, 7, 9, 11, 17, 18, 19, 20, 23, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 34, 35
21 Tidak Valid
1, 4, 8, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 21, 22, 24, 29, 33
14 Dari 35 soal yang diujicobakan, terdapat 14 butir soal yang tidak valid
dan 21 butir soal valid. Soal yang valid dapat digunakan, karena telah mencakup seluruh indikator. Sedangkan soal yang tidak valid, tidak dipakai karena sudah
terwakili oleh soal lain yang masih satu indikator. Perhitungan uji validitas selengkapnya, dapat dilihat pada lampiran 5.
3.7.1.2 Tingkat Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar,
karena soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk berpikir bagaimana cara memecahkan soal. Sebaliknya jika soal terlalu sukar menyebabkan siswa
menjadi putus asa dalam mengerjakan soal Arikunto, 2012: 222. Tingkat kesukaran soal dapat dicari menggunakan rumus, sebagai berikut:
P JS
Keterangan: P
: indeks tingkat kesukaran soal B : banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS : jumlah seluruh siswa peserta tes Arikunto, 2012: 223
Tabel 3.2 Kategori Kesukaran Soal Indeks Kesukaran Soal
Keterangan 0,00
– 0,30 0,32
– 0,70 0,71
– 1,00 Sukar
Sedang Mudah
Sumber : Arikunto, 2012: 225 Berdasarkan soal yang diujicobakan, diperoleh data hasil uji tingkat
kesukaran soal, seperti pada tabel 3.3 berikut ini: Tabel 3.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal
Kriteria Nomor Soal
Jumlah Sukar
8, 12, 13, 29 4
Sedang 1, 4, 6, 7, 11, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 23,
24, 27, 28, 30, 33, 35 19
Mudah 2, 3, 5, 9, 10, 21, 22, 25, 26, 31, 32, 34
12 Adapun uji tingkat kesukaran soal, selengkapnya dapat dilihat di lampiran 5.
3.7.1.3 Reliabilitas