4 Memberikan contoh-contoh konkret pada setiap materi yang
dibahas. 5
Menggunakan alat bantu pengajaran untuk memperjelas pembahasan setiap pokok materi.
6 Menyimpulkan hasil pembahasan dari semua materi.
Sudjana, 2013: 149-150
c Tahap Penilaian
Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam mengajar. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari tahap sebelumnya. Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan pada tahap ini, antara lain sebagai berikut: 1
Mengajukan pertanyaan kepada kelas atau beberapa peserta didik mengenai semua pokok materi yang sudah dibahas pada
tahap pengajaran. 2
Jika pertanyaan yang diajukan belum bisa dijawab oleh peserta didik kurang dari 70, maka guru harus mengulang kembali
materi yang belum dikuasai oleh peserta didik. 3
Guru dapat memberikan tugas atau pekerjaan rumah yang berkaitan dengan topik atau pokok materi.
4 Guru mengakhiri pelajaran dengan menjelaskan atau memberi
tahu pokok materi yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya.
Sudjana, 2013: 151-152
2.1.2.6 Hasil Belajar
Rifa’i dan Anni 2010: 85 menyatakan bahwa, “Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan
belajar”. Kemudian, Sudjana
2011: 22 menyatakan bahwa, “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya”.
Dari beberapa definisi yang disebutkan, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang dimiliki siswa setelah mengikuti
serangkaian kegiatan belajar, sehingga ia memperoleh pengalaman belajar. Bloom dalam Suprijono, 2014: 6, membagi hasil belajar menjadi tiga
kelompok, yaitu pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Adapun riniciannya, adalah sebagai berikut:
a Ranah Kognitif, meliputi: knowledge pengetahuan, ingatan, comperehension
pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh, application menerapkan, analysis
menguraikan, menentukan
hubungan, synthesis
mengorganisasikan, merencakan, membentuk bangunan baru, dan evaluation menilai.
b Ranah Afektif, meliputi: receiving sikap menerima, responding
memberikan respons, valuing nilai, organization organisasi, dan characterization karakterisasi.
c Ranah Psikomotorik, meliputi: iniatory, pre-routine, rountinized,
keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual Dalam penelitian ini, hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar
afektif berupa karakter siswa, serta hasil belajar kognitif yang berupa nilai hasil belajar nilai akademik.
2.1.2.7 Pengertian Proses Belajar Mengajar
Kamus Bahasa Indonesia 2008 memaknai proses sebagai runtutan perubahan atau peristiwa dalam perkembangan sesuatu. Berkaitan dengan
kegiatan belajar, maka proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai runtutan peristiwa saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.
Dalam kegiatan belajar, tidak selamanya siswa memerlukan kehadiran guru, contohnya pada saat membaca buku. Hal ini berbeda dengan mengajar,
karena guru memerlukan adanya sejumlah siswa yang akan diajar Djamarah dan Zain, 2013: 38.
Saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, siswa merupakan subjek dan objek dari kegiatan pengajaran Djamarah dan Zain, 2013: 38. Proses belajar
mengajar sangat dipengaruhi oleh aktivitas siswa dalam belajar. Apabila proses belajar mengajar dapat membangkitan kegiatan belajar siswa, maka proses
tersebut dikatakan efektif Sardiman, 2014: 49. Tujuan pengajaran pun dikatakan berhasil jika siswa mau atau berusaha bersikap aktif untuk mencapai tujuan
pengajaran yang telah dirumuskan Djamarah dan Zain, 2013: 38.
2.1.2.8 Ciri-ciri Kegiatan Belajar Mengajar