a Anak Didik
Perbedaan individual siswa, baik pada aspek biologis, intelektual, atau psikologis, mempengaruhi pemilihan metode yang akan digunakan. Dalam
memilih metode, guru harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah dirumuskan.
b Tujuan
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar. Saat memilih metode, guru harus memperhatikan tujuan pengajaran yang sejalan
dengan taraf kemampuan yang harus diberikan kepada siswa. c
Situasi Situasi kegiatan belajar mengajar yang diciptakan oleh guru tidak selamanya
sama dari hari ke hari. Situasi belajar diciptakan sesuai dengan sifat bahan dan tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, situasi belajar yang diciptakan
guru mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode. d
Fasilitas Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar siswa di sekolah.
e Guru
Kepribadian, latar belakang pendidikan, dan pengalaman mengajar adalah masalah intern guru dalam memilih metode.
2.1.3.2 Active Learning
Dalam bahasa Indonesia, Active Learning diartikan sebagai pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif terdiri dari dua macam, yaitu pembelajaran aktif yang
berpusat kepada guru teacher centered dan pembelajaran aktif yang berpusat kepada siswa student centered. Dalam penelitian ini, pembelajaran aktif yang
dimaksud adalah pembelajaran aktif yang berpusat kepada siswa. Konsep pembelajaran aktif sudah dikenal sejak lama. Lebih dari 2400
tahun lalu, seorang Konfusius dari Cina menyatakan konsep belajar aktif, sebagai berikut:
“Yang saya dengar, saya lupa.” “Yang saya lihat, saya ingat.”
“Yang saya kerjakan, saya pahami.” Silberman, 2014: 23
Dari pernyataan tersebut, Melvin Silberman memodifikasi dan memperluasnya menjadi Paham Belajar Aktif, seperti berikut:
Yang saya dengar, saya lupa. Yang saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat.
Yang saya dengar, lihat, dan pertanyakan atau diskusikan dengan orang lain, saya mulai pahami.
Dari yang saya dengar, lihat, bahas, dan terapkan, saya dapatkan pengetahuan dan keterampilan.
Yang saya ajarkan kepada orang lain, saya kuasai.
Silberman, 2014: 23 Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat dipahami bahwa proses
pembelajaran menggunakan konsep pembelajaran aktif Active Learning, mengharuskan adanya aktivitas siswa. Aktivitas siswa tidak hanya mendengar,
tetapi juga melihat, menanyakan, dan berdiskusi dengan siswa lain agar paham. Siswa juga harus menerapkan agar mendapatkan pengetahuan dan keterampilan.
Pun dengan mengajarkan supaya menguasainya.
Warsono dan Hariyanto 2014: 24 meyebutkan bahwa, pembelajaran aktif adalah kegiatan membuat siswa menjadi aktif saat kegiatan pembelajaran
berlangsung. Kegiatan atau aktivitas dapat berupa aktivitas melakukan sesuatu, baik secara fisik atau intelektual.
Sedangkan menurut Sardiman 2014: 97, dalam kegiatan belajar, siswa harus aktif berbuat. Tanpa aktivitas, proses belajar tidak akan berlangsung dengan
baik. Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran aktif Active Learning adalah proses pembelajaran yang memusatkan kegiatan belajarnya kepada aktivitas siswa. Aktivitas siswa dapat
berupa aktivitas fisik maupun intelektual. Selama proses belajar mengajar berlangsung, siswa tidak hanya mendengar penjelasan dari guru, tetapi juga
terlibat di dalam proses belajar mengajar.
2.1.3.3 Quiz Team