Pengertian Mengajar Tahapan Mengajar

dimaksud dalam penelitian ini adalah karakter siswa. Sedangkan faktor ekstern yang dimaksud adalah metode mengajar.

2.1.2.4 Pengertian Mengajar

Istilah mengajar tidak dapat dipisahkan dari belajar. Kedua istilah ini merupakan dua peristiwa berbeda, tetapi berkaitan sangat erat Hamalik, 2013: 44. Hamalik menyebutkan ada enam definisi mengajar, yaitu: a Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik di sekolah. b Mengajar adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan sekolah. c Mengajar adalah usaha mengorganisasi lingkungan sehingga tercipta kondisi belajar bagi peserta didik. d Mengajar atau mendidik adalah kegiatan memberikan bimbingan belajar kepada peserta didik. e Mengajar adalah kegiatan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang baik sesuai dengan tuntutan masyarakat. f Mengajar adalah suatu proses membantu peserta didik menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari. Hamalik, 2013: 44 Selanjutnya, Djamarah dan Zain 2013: 39 mendefinisikan mengajar sebagai suatu proses untuk mengatur dan mengorganisasi lingkungan di sekitar siswa, sehingga dapat menumbuhkan serta mendorong mereka melakukan proses belajar. Mengajar bukanlah menyampaikan pelajaran tetapi merupakan proses membelajarkan siswa. Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa mengajar adalah proses untuk membuat siswa melakukan kegiatan belajar. Dalam mengajar, peran guru tidak hanya sebagai penyampai materi tetapi juga sebagai fasilitator belajar.

2.1.2.5 Tahapan Mengajar

Terdapat tiga tahapan dalam mengajar. Ketiga tahap yang dimaksud, yaitu tahap prainstruksional, tahap instruksional, serta tahap penilaian dan tindak lanjut Sudjana, 2013: 147. a Tahap Prainstruksional Tahap prainstruksional adalah tahapan pada saat guru memulai proses belajar mengajar. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan kembali tanggapan siswa terhadap bahan yang telah diterima serta menumbuhkan kondisi belajar berkaitan dengan pelajaran pada hari tersebut. Kegiatan pada tahap ini, antara lain: 1 Guru menanyakan kehadiran siswa dan mencatat yang tidak hadir. 2 Guru bertanya kepada siswa, sampai mana pembahasan pembelajaran sebelumnya. 3 Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa mengenai bahan pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya. 4 Guru memberikan kepada siswa untuk bertanya mengenai bahan pelajaran yang belum dikuasai dari pengajaran yang telah dilaksanakan sebelumnya. 5 Guru mengulang kembali bahan pelajaran sebelumnya secara singkat dan mencakup semua aspek bahan yang pernah diajarkan sebelumnya. Sudjana, 2013: 148-149 b Tahap Instruksional Tahap instruksional merupakan tahap pengajaran atau tahap inti. Pada tahap ini, guru memberikan bahan pelajaran yang telah disusun sebelumnya. Adapun kegiatan pada tahap ini, antara lain: 1 Menjelaskan kepada peserta didik tujuan pengajaran yang harus dicapai oleh peserta didik. 2 Menuliskan pokok materi yang akan dibahas pada hari itu 3 Membahas pokok materi yang telah dituliskan tadi. 4 Memberikan contoh-contoh konkret pada setiap materi yang dibahas. 5 Menggunakan alat bantu pengajaran untuk memperjelas pembahasan setiap pokok materi. 6 Menyimpulkan hasil pembahasan dari semua materi. Sudjana, 2013: 149-150 c Tahap Penilaian Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam mengajar. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari tahap sebelumnya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, antara lain sebagai berikut: 1 Mengajukan pertanyaan kepada kelas atau beberapa peserta didik mengenai semua pokok materi yang sudah dibahas pada tahap pengajaran. 2 Jika pertanyaan yang diajukan belum bisa dijawab oleh peserta didik kurang dari 70, maka guru harus mengulang kembali materi yang belum dikuasai oleh peserta didik. 3 Guru dapat memberikan tugas atau pekerjaan rumah yang berkaitan dengan topik atau pokok materi. 4 Guru mengakhiri pelajaran dengan menjelaskan atau memberi tahu pokok materi yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya. Sudjana, 2013: 151-152

2.1.2.6 Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

Peningkatan Keterampilan Menyimak Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Active Learning Type Quiz Team Pada Siswa Kelas V C MIN 09 Petukangan Selatan Jakarta Tahun Ajaran 2013/2014

0 13 0

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVE LEARNING TIPE QUIZ TEAM PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VII SMP NEGERI 3 BERASTAGI TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 22

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK PADA MATA PELAJARAN FISIKA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KUDUS.

0 5 139

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ DITINJAU DARI MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SUBPOKOK BAHASAN FUNGSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 0 22

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KESEKRETARISAN KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 6

Pengaruh Strategi Pembelajaran Active Learning Tipe Team Quiz terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Islam Durenan - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 1

Pengaruh Strategi Pembelajaran Active Learning Tipe Team Quiz terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Islam Durenan - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 11

Pengaruh Strategi Pembelajaran Active Learning Tipe Team Quiz terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Islam Durenan - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 4 31

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN ACTIVE LEARNING TIPE QUIZ TEAM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PALIYAN 1 GUNUNGKIDUL.

0 1 319

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN METODE KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN TIK DI SMA NEGERI 1 PURWANEGARA.

0 7 347