2.1.1.3 Pembentukan Karakter Siswa
Pembentukan karakter siswa diartikan sebagai proses untuk membentuk karakter positif yang dimiliki siswa. Proses pembentukan karakter siswa dapat
dilakukan melalui pendidikan karakter.
a Pengertian Pendidikan Karakter
Samani dan Haryanto 2014: 44 menyatakan bahwa pendidikan karakter merupakan, “Proses pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi
manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan karsa”.
Muslich 2013: 71 memaknai pendidikan karakter sebagai proses membangun karakter, berupa sifat atau pola perilaku yang berkaitan dengan
dimensi moral yang positif, bukan yang negatif. Pendidikan karakter menurut Wibowo 2012: 36, adalah pendidikan
yang dapat membentuk karakter-karakter luhur siswa, sehingga mereka bisa menerapkan dan mempraktikkannya dalam kehidupannya, baik dalam keluarga,
anggota masyarakat, atau warga negara. Dari berbagai pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidikan
karakter merupakan usaha untuk membangun atau membentuk karakter positif yang dimiliki oleh siswa.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar implementasi pendidikan karakter di sekolah bisa berhasil Wibowo, 2012: 45, yaitu: 1 teladan dari guru,
karyawan, pimpinan sekolah, dan para pemangku kebijakan di sekolah; 2
pendidikan karakter dilakukan secara konsisten dan terus menerus; dan 3 penanaman nilai karakter.
b Desain Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter dapat dilaksanakan melalui tiga desain Wibowo, 2012: 49, seperti berikut:
1 Berbasis Kelas
Dalam desain ini, pendidikan karakter tercipta melalui relasi antara guru sebagai pendidik dan siswa sebagai pembelajar.
2 Berbasis Kultur Sekolah
Dalam desain ini, pendidikan karakter diciptakan melalui kultur sekolah yang membentuk karakter siswa dengan bantuan pranata sosial sekolah agar nilai
tertentu terbentuk dan terbatinkan dalam diri siswa. 3
Berbasis Komunitas Dalam desain ini, diperlukan kerja sama yang baik dari pihak sekolah dengan
masyarakat di luar lembaga pendidikan, seperti keluarga, masyarakat umum, atau negara.
c Prinsip Pendidikan Karakter
Prinsip pembelajaran dalam pendidikan karakter adalah upaya agar siswa mengenal dan menerima nilai-nilai karakter miliknya, sehingga ia mampu
bertanggungjawab atas pilihannya. Dalam upaya tersebut, siswa akan mengalami proses berpikir, bersikap, dan berbuat. Setiap proses yang dilalui oleh siswa, akan
mengembangkan kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan sosial serta mendorongnya melihat diri sebagai makhluk sosial Wibowo, 2012: 72.
Kementerian Pendidikan Nasional dalam Wibowo, 2012: 72-75 meyebutkan prinsip-prinsip pendidikan karakater, sebagai berikut:
1 Berkelanjutan, berarti bahwa proses pengembangan nilai-nilai karakter
merupakan sebuah proses panjang, dimulai dari awal siswa masuk hingga selesai dari suatu satuan pendidikan.
2 Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah.
Artinya, proses pengembangan nilai-nilai karakter dilakukan melalui setiap mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler.
3 Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan. Artinya, berarti materi nilai karakter
tidak dijadikan sebagai pokok bahasan, melainkan menggunakan pokok bahasan untuk mengembangkan nilai-nilai pendidikan karakter.
4 Proses pendidikan dilakukan dengan penekanan agar siswa secara aktif dan
menyenangkan, artinya proses pendidikan karakter dilakukan oleh siswa bukan oleh guru, dilakukan dalam suasana belajar yang menimbulkan rasa
senang dan tidak indoktrinatif.
2.1.2 Proses Belajar Mengajar