kegiatan belajar, maka proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai runtutan peristiwa saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.
Dalam kegiatan belajar, tidak selamanya siswa memerlukan kehadiran guru, contohnya pada saat membaca buku. Hal ini berbeda dengan mengajar,
karena guru memerlukan adanya sejumlah siswa yang akan diajar Djamarah dan Zain, 2013: 38.
Saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, siswa merupakan subjek dan objek dari kegiatan pengajaran Djamarah dan Zain, 2013: 38. Proses belajar
mengajar sangat dipengaruhi oleh aktivitas siswa dalam belajar. Apabila proses belajar mengajar dapat membangkitan kegiatan belajar siswa, maka proses
tersebut dikatakan efektif Sardiman, 2014: 49. Tujuan pengajaran pun dikatakan berhasil jika siswa mau atau berusaha bersikap aktif untuk mencapai tujuan
pengajaran yang telah dirumuskan Djamarah dan Zain, 2013: 38.
2.1.2.8 Ciri-ciri Kegiatan Belajar Mengajar
Menurut Edi Suardi dalam Djamarah dan Zain, 2013: 39, ciri-ciri
kegiatan belajar mengajar, adalah sebagai berikut:
a Belajar mengajar memiliki tujuan, yaitu untuk membentuk siswa dalam suatu
perkembangan tertentu. b
Diperlukan suatu prosedur yang direncanakan dan didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sehingga tercipta suatu interaksi.
c Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi khusus,
yakni materi yang didesain dan dibuat sebelum kegiatan belajar mengajar.
d Terdapat aktivitas siswa, karena dalam kegiatan belajar mengajar, siswa
merupakan individu yang belajar. Jadi, siswa harus bersikap aktif, baik secara fisik maupun mental.
e Guru berperan sebagai pembimbing. Artinya, di dalam kegiatan belajar
mengajar, seorang guru harus mampu memberi motivasi agar tercipta proses belajar yang kondusif. Guru pun harus siap menjadi mediator dalam segala
situasi belajar. f
Kegiatan belajar mengajar membutuhkan disiplin, yaitu sebuah pola tingkah laku yang diatur berdasarkan ketentuan yang ditaati oleh guru siswa.
g Pencapaian tujuan pembelajaran dalam sistem berkelas kelompok atau
individu memerlukan batas waktu. h
Untuk mengetahui tercapainya tujuan pengajaran diperlukan evaluasi.
2.1.2.9 Komponen Proses Belajar Mengajar
Sudjana 2013: 30 menyebutkan ada empat komponen yang saling berhubungan dan mempengaruhi proses belajar mengajar, seperti berikut:
a Tujuan, merupakan rumusan tingkah laku yang diharapkan dapat dikuasai
siswa setelah menerima atau menempuh pengalaman belajarnya. b
Bahan, merupakan seperangkat pengetahuan ilmiah yang dijabarkan oleh kurikulum untuk disampaikan atau dibahas dalam proses belajar mengajar
agar sampai kepada tujuan yang telah ditetapkan. c
Metode dan alat, merupakan cara atau teknik yang digunakan untuk mencapai tujuan.
d Penilaian, adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan
yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Atau, dapat dikatakan jika penilaian berfungsi sebagai alat untuk mengetahui proses dan hasil belajar siswa.
Dalam proses belajar mengajar, pengajaran dianggap berhasil apabila, daya serap siswa terhadap bahan pengajaran mencapai prestasi tinggi serta
perilaku yang ditulis dalam tujuan pengajaran tercapai, baik secara individu atau kelompok Djamarah dan Zain, 2013: 106.
Selanjutnya Djamarah dan Zain 2013: 107 mengelompokkan tingkat keberhasilan proses belajar mengajar menjadi empat kelompok, yaitu:
a Istimewa atau maksimal, saat seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dikuasai
oleh siswa. b
Baik sekali atau optimal, saat sebagaian besar bahan pelajaran yang diajarkan 76 sampai 99 dikuasai oleh siswa.
c Baik atau minimal, saat bahan pelajaran yang diajarkan 60 sampai 75
dikuasai oleh siswa. d
Kurang, saat siswa hanya menguasai kurang dari 60 bahan pelajaran yang diajarkan.
2.1.3 Metode Active Learning Tipe Quiz Team