sedangkan “cara mendeteksinya dapat dilakukan melalui enam cara yaitu 1 wawancara; 2 peta konsep; 3 tes esai; 4 pilihan ganda dengan alasan; 5
diskusi dikelas; 6 praktikum atau tanya jawab.” Suparno, 2005: 129. Pada penelitian ini, dalam menganalisis miskonsepsi digunakan soal
pilihan ganda disertai CRI dan alasan terbuka, soal uraian disertai CRI, serta wawancara untuk mengungkap penyebab miskonsepsi yang dialami siswa.
2.2.5.6.Indikator Kemampuan Pemahaman Konsep
Kemampuan pemahaman konsep berarti kemampuan untuk memahami ide-ide abstrak yang memungkinkan kita mengelompokkan objek kedalam contoh dan
bukan contoh. Untuk mengukur kemampuan tersebut diperlukan suatu indikator. Indikator pemahaman konsep yang diukur adalah.
1 Menyatakan atau mengenali kembali pengertian atau definisi.
2 Memberikan atau mengenali contoh dan bukan contoh dari suatu konsep.
3 Menyebutkan mengenali karakteristik dan sifat-sifat pada contoh.
2.2.6. Metode CRI Certainty Response Index
CRI dikembangkan untuk mengidentifikasi terjadinya miskonsepsi sekaligus dapat membedakannya dengan tidak tahu konsep. Karena dalam
menangani siswa yang miskonsepsi harus dibedakan dengan menangani siswa yang tidak tahu konsep. Secara sederhana CRI dapat diartikan sebagai ukuran
tingkat keyakinankepastian responden dalam menjawab setiap pertanyaan soal yang diberikan Tayubi, 2005. CRI dapat digunakan untuk membedakan antara
siswa yang mengalami miskonsepsi dan siswa yang tidak tahu konsep, sekaligus
mengidentifikasi miskonsepsi yang terjadi Tayubi, 2005.
Untuk mengidentifikasi
terjadinya miskonsepsi,
sekaligus dapat
membedakannya dengan tidak tahu konsep, Hasan 1999 telah mengembangkan suatu metode identifikasi yang dikenal dengan istilah CRI Certainty of Response
Index, yang merupakan ukuran tingkat keyakinankepastian responden dalam menjawab setiap pertanyaan soal yang diberikan. CRI biasanya didasarkan pada
suatu skala dan diberikan bersamaan dengan setiap jawaban suatu soal. Tingkat kepastian jawaban tercermin dalam skala CRI yang diberikan, CRI yang rendah
menandakan ketidakyakinan konsep pada diri responden dalam menjawab suatu pertanyaan, dalam hal ini jawaban biasanya ditentukan atas dasar tebakan semata.
Sebaliknya CRI yang tinggi mencerminkan keyakinan dan kepastian konsep yang tinggi pada diri responden dalam menjawab pertanyaan, dalam hal ini unsur
tebakan sangat kecil. Seorang responden mengalami miskonsepsi atau tidak tahu konsep dapat dibedakan secara sederhana dengan cara membandingkan benar
tidaknya jawaban suatu soal dengan tinggi rendahnya indeks kepastian jawaban CRI yang diberikannya untuk soal tersebut. CRI biasanya didasarkan pada suatu
skala, sebagai contoh, skala enam 0 - 5 seperti pada tabel 2.3. Hasan, 1999 : 297
Tabel 2.3. CRI dan Kriterianya CRI
Kriteria Totally guessed answer
1 Almost guess
2 not sure
3 sure
4 almost certain
5 certain
Ketika seorang siswa diminta untuk memberikan CRI bersama dengan setiap jawaban, itu berarti kita meminta dia memberikan penilaian sendiri yang
dimiliki dalam pemilihannya terhadap aturan atau metode yang digunakan untuk mendapatkan jawabannya Hasan, 1999.Tes pilihan ganda termasuk kedalam tes
objektif, keburukan dan kelemahan tes objektif menurut Purwanto 2009 adalah. 1
Kurang memberi kesempatan siswa untuk menyatakan gagasan. 2
Memungkinkan siswa coba-coba kira-kira, untung-untungan dalam menjawabnya.
3 Menyusun tes jenis objektif tidak mudah, memerlukan ketelitian dan waktu
yang agak lama. 4
Kurang ekonomis karena memakan biaya dan kertas yang banyak jika dibandingkan dengan pembuatan tes uraian.
Dengan mempertimbangkan kelemahan jawaban dari soal pilihan ganda serta budaya siswa di Indonesia cenderung selalu tidak yakin dengan jawaban
yang diberikan maka Aliefman Hakim dalam penelitiannya memodifikasi CRI dengan menambahkan alasan terbuka. Teknik modifikasi CRI dapat mengatasi
masalah budaya siswa Indonesia yang cenderung tidak yakin akan jawaban yang diberikan. CRI dimodifikasi teknik memungkinkan siswa untuk memberikan
alasan untuk jawaban yang diberikan. Jika siswa memilih jawaban yang benar bersama dengan alasan yang benar, meskipun CRI rendah maka dapat
diasumsikan bahwa siswa memahami konsep ini tetapi memiliki tingkat kepercayaan yang rendah Hakim, 2012. Kelebihan teknik itu yaitu guru dapat
menganalisis miskonsepsi siswa secara objektif karena selain menjawab soal pilihan ganda dan tingkat keyakinan terhadap jawaban dari pernyataan juga dapat
terungkap sehingga miskonsepsi dapat teridentifikasi dengan mudah dan tepat Mustaqim, 2014.
Tabel 2.4. Ketentuan CRI Modifikasi untuk Soal Pilihan Ganda Jawaban
Alasan Nilai
CRI Deskripsi
Benar Benar
2,5 Memahami konsep secara baik
Benar Benar
2,5 Memahami konsep secara baik
tetapi tidak yakin dengan jawaban yang diberikan.
Benar Salah
2,5 Miskonsepsi
Benar Salah
2,5 Tidak tahu konsep
Salah Benar
2,5 Miskonsepsi
Salah Benar
2,5 Tidak tahu konsep
Salah Salah
2,5 Miskonsepsi
Salah Salah
2,5 Tidak tahu konsep
Hakim, 2012 Indikator-indikator untuk mengukur pemahaman konsep siswa adakalanya
sulit untuk diungkap menggunakan soal pilihan ganda. Oleh karena itui selain menggunakan soal pilihan ganda juga dapat dilengkapi menggunakan soal uraian.
Seperti pada soal pilihan ganda, soal uraian untuk mengukur pemahamn konsep siswa juga disertai CRI. Ketentuan CRI untuk soal uraian adalah sebagai berikut.
Tabel 2.5. Ketentuan CRI untuk Soal Uraian Jawaban
Nilai CRI Deskripsi
Benar 2,5
Memahami konsep secara baik Benar
2,5 Memahami konsep secara baik
tetapi tidak yakin dengan jawaban yang diberikan.
Salah 2,5
Miskonsepsi Salah
2,5 Tidak tahu konsep
2.2.7. Pembelajaran Remidial