3.8.2 Analisis Perangkat Butir Tes
Menurut Arikunto 2007: 206, analisis perangkat tes bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek,
sehingga dapat diperoleh informasi yang akan digunakan untuk menyempurnakan soal-soal untuk kepentingan lebih lanjut. Analisis perangkat tes dilakukan
terhadap hasil uji coba instrumen. Adapun analisis perangkat tes meliputi validitas butir soal, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan analisis daya pembeda.
1 Validitas butir soal
Instrumen yang telah disusun dan divalidasi oleh ahli kemudian divalidasi empiris melalui uji coba instrumen. Dari hasil uji coba tersebut kemudian
dianalisis untuk menentukan soal mana saja yang termasuk dalam kategori baik yang layak dipakai untuk instrumen penelitian. Menurut Arikunto
2012:87, untuk menghitung validitas masing-masing butir digunakan rumus sebagai berikut.
2 2
2 2
y y
n x
x n
y x
xy n
R
xy
Keterangan:
xy
R
: koefisien korelasi skor butir soal dan skor total
x
: skor butir
y
: skor total n
: jumlah peserta
xy
: jumlah perkalian antara skor butir dengan skor total
2
x
: jumlah kuadrat skor butir soal
2
y
: jumlah kuadrat skor total
Setelah diperoleh nilai
xy
R
, selanjutnya dibandingkan dengan harga r pada table product moment dengan
= 5. Jika
xy
R
tabel
r
maka butir soal tersebut signifikan valid Arikunto, 2012: 89.
2 Tingkat Kesukaran
Untuk menghitung besar indeks kesukaran pilihan ganda, digunakan rumus:
Keterangan: P= Indeks kesukaran
B= Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS= Jumlah seluruh siswa peserta tes
Arikunto, 2012:223. Sedangkan untuk mengukur indeks kesukaran soal uraian, digunakan rumus
sebagai berikut.
Keterangan: P: indeks kesukaran
M=rata-rata Z=skor maksimum
Penggolongan kriteria indeks kesukaran adalah sebagai berikut 1 jika indeks kesukaran beda 0,00 sampai dengan 0,30 soal tergolong sukar. 2 Jika
indeks kesukaran 0,30 sampai dengan 0,70 soal tergolong sedang. 3 Jika
indeks kesukaran 0,71 sampai dengan 1,00 soal tergolong mudah. Arikunto, 2012: 225.
3 Analisis Daya Pembeda
Analisis daya pembeda soal mengkaji item-item soal dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan suatu soal dalam membedakan siswa yang
berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Langkah langkah menghitung daya pembeda soala dalah.
a. Meminta daftar ranking mata pelajaran matematika ke guru kelas.
b. Mengurutkan hasil uji coba sesuai dengan ranking kelas.
c. Menentukan kelompok atas dan bawah, yaitu kelompok atas sebanyak
50 dari jumlah peserta tes dan begitu juga dengan kelompok bawah. Untuk mengetahui daya pembeda soal bentuk pilihan ganda adalah dengan
menggunakan rumus berikut ini.
Keterangan: J = Jumlah peserta tes
= Banyaknya peserta kelompok atas = Banyaknya peserta kelompok bawah
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
Arikunto, 2012: 228-229 Untuk mengetahui daya pembeda soal bentuk uraian adalah dengan
menggunakan rumus berikut ini.
Adapun klasifikasi daya pembeda adalah. 1
Jika daya pembeda negatif maka harus dibuang. 2
Jika daya beda 0,00 sampai dengan 0,20 maka daya pembeda soal tergolong jelek.
3 Jika daya beda 0,20 sampai dengan 0,40 maka daya pembeda soal
tergolong cukup. 4
Jika daya beda 0,41 sampai dengan 0,70 maka daya pembeda soal tergolong baik.
5 Jika daya beda 0,71 sampai dengan 1 maka daya pembeda soal
tergolong baik sekali. Arikunto, 2012: 242
3.8.2. Kriteria Pemilihan Soal