konsep yang paling inklusif, kemudian kurang inklusif dan selanjutnya hal-hal yang khusus seperti contoh contoh setiap konsep.
3 Belajar Superordinat
Belajar superordinat dapat terjadi apabila konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya dikenal sebagai unsur-unsur dari suatu konsep yang lebih luas.
4 Penyesuaian Integratif
Pada suatu saat siswa kemungkinan akan menghadapi kenyataan bahwa dua atau lebih nama konsep digunakan untuk menyatakan konsep yang sama atau
bila nama yang sama diterapkan pada lebih satu konsep. Untuk mengatasi pertentangan kognitif itu, Ausuble mengajukan konsep pembelajaran
penyesuaian integratif caranya materi pelajaran disusun sedemikian rupa, sehingga guru dapat menggunakan hiierarkhi-hierarkhi konseptual ke atas dan
ke bawah selama informasi disajikan.
2.2.2. Model Guided Discovery Learning
2.2.2.1. Pengertian Model Guided Discovery Learning
Model Discovery Learning merupakan nama lain model pembelajarn penemuan Kosasih, 2014: 83. Model Discovery Learning berakar dari faham
kontruktivisme yang menyatakan bahwa siswa harus secara aktif menemukan atau membangun sendiri pengetahuannya. Discovery Learning terbagi menjadi dua
macam, yaitu Free Discovery dan Guided Discovery. Pada model pengajaran dengan penemuan terbimbing Guided Discovery Learning, guru mengarahkan
tentang materi pelajaran. Bentuk bimbingan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, arahan, pertanyaan, atau dialog, sehingga diharapkan siswa dapat
menyimpulkan menggeneralisasikan sesuai dengan rancangan guru. Petunjuk pertanyaan pembimbing guru dapat dinyatakan dalam bentuk Lembar Kerja Siswa
LKS. Istilah Discovery dan Inquiry, sering digunakan secara bergantian atau
dengan maksud yang sama, tetapi secara garis besar perbedaan antara Discovery dan Inquiry dapat peneliti rangkum sebagai berikut.
Tabel 2.1 Perbedaan Discovery dan Inquiry Discovery
Inquiry Secara
bahasa Discovery
berarti penemuan.
Secara bahasa
Inquiry berarti
penyelidikan atau penelitian. Menekankan pada penemuan jawaban
atas masalah yang direkayasa oleh guru.
Masalah bukan hasil rekayasa tetapi lahir
dari siswa
berdasarkan pengalaman sehari-hari.
Bertujuan untuk
menemukan pengertian
ciri-ciri, pebedaan,
persamaan suatu
benda, konsep,
ataupun objek-objek
pembelajaran lainnya.
Bertujuan untuk pemecahan masalah secara logis dan faktual melalui proses
dan berpikir analitis.
Penemuan hasil akhir yang harus ditemukan siswa merupakan sesuatu
yang baru bagi dirinya, tetapi sudah diketahui oleh guru.
Penemuan hasil akhir yang harus ditemukan siswa merupakan sesuatu
yang baru bagi dirinya, dan belum diketahui oleh guru.
2.2.2.2.Sintak Model Guided Discovery Learning
Sintaks pembelajaran dengan model Guided Discovery Learning menurut Kosasih 2014, adalah sebagai berikut.
a Merumuskan masalah
b Membuat jawaban sementara hipotesis
c Mengumpulkan data
d Perumusan kesimpulkan generalization
e Mengkomunikasikan
2.2.2.3. Sistem Sosial Model Guided Discovery Learning