2.2.7. Pembelajaran Remidial
Pada penjelasan pembelajaran remidial berikut akan dijelaskan mengenai pengertian pembelajaran remidial, bentuk-bentuk pengajaran remidial, dan waktu
pelaksanaan remidial.
2.2.7.1.Pengertian Pembelajaran Remidial
Pembelajaran di sekolah harus mengacu pada tujuan-tujuan pembelajaran yang ada pada kurukulum. Ada beberapa hal yang harus diusahakan pada proses
pembelajaran agar siswa mencapai standar isi dan standar kompetensi lulusan yang sesuai dengan KTSP, yaitu.
Pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu diusahakan agar interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan kesempatan yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa Amri, 2010: 80.
Permasalahan akan muncul apabila didalam suatu pembelajaran dijumpai adanya siswa yang tidak mencapai penguasaan kompetensi yang telah ditentukan,
yaitu mengenai apa yang harus dilakukan oleh pendidik yang dalam hal ini adalah guru mata pelajaran matematika. Misalkan pada suatu kelas ada 80 siswa yang
nilai ulangan hariannya memenuhi KKM, maka ada permasalahan mengenai apa yang harus dilakukan kepada 20 siswa yang nilai ulangan hariaanya belum
memenuhi KKM. Salah satu tindakan yang harus dilakukan adalah pemberian program remidial Amri, 2010:84.
Kata “remidial” berarti menyembuhkan, membetulkan, atau membuat menjadi baik. Dengan demikian pengajaran remidial merupakan bentuk khusus
pengajaran yang bermaksud menyembuhkan atau memperbaiki kesulitan belajar siswa yang diarahkan kepada pencapaian hasil belajar yang optimal sesuai dengan
kemampuan siswa Suhito, 1986: 46. Pandangan bahwa proses remidial hanya mengulang dalam mengerjakan soal adalah suatu yang perlu diperbaiki dan
dirubah.
2.2.7.2.Langkah-Langkah Pembelajaran Remidial
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam program remidial yang pertama adalah mencari letak miskonsepsi siswa, melakukan analisis terhadap
miskonsepsi siswa,mencari solusi yang tepat untuk mengatasi miskonsepsi, memberikan perlakuan pembelajaran remidial, kemudian kembali memebrikan tes
pemahaman konsep siswa. Teknik yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kesulitan
belajar yang dalam penilitian ini dikhususkan pada miskonsepsi antara lain:1 mengadakan tes membaca dengan bersuara, 2
mengadakan tes diagnostik, 3 memeriksa lembar kerja, 4 mengadakan observasi dengan skala penilaian, 5 Mengadakan
Observasi yang tercatat, 6 Mengadakan wawancara Suhito, 1986: 21.
Dalam memberikan bantuan kepada siswa yanag mengalami miskonsepsi harus didasarkan pada diagnosis yang cermat. Perlu diketahui bahwa
miskonsepsei berbeda dengan tidak tahu konsep. Sehingga dalam memberikan bantuan kepada siswa yang miskonsepsi tidak dapat disamakan dengan
memberikan bantuan kepada siswa yang tidak tahu konsep.
2.2.7.3.Bentuk-Bentuk Pembelajaran Remidial
Pembelajaran remidial untuk mengatasi miskonsepsi harus didasarkan pada letak miskonsepsi siswa dan faktor penyebab miskonsepsi siswa. Ada
beberapa bentuk pelaksanaan pembelajaran remidial antara lain. 1
Pembelajaran ulang dengan model, metode, media, strategi, atau pendekatan yang berbeda.
2 Bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan yang dilakukan
oleh guru. 3
Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. 4
Pemanfaatan tutor sebaya. Amri 2010:85-86.
2.2.7.4.Waktu Pelaksanaan Pembelajaran Remidial
Agar tidak menganggu proses pembelajaran dikelas waktu pelaksanaan pembelajaran remidial harus dirancang dan dipertimbangkan sebaik-baiknya.
Menurut Suhito 1986: 30, waktu dan cara pelaksanaannya dapat dilakukan berbagai kemungkinan, contohnya:
1 Diadakan pada jam pertemuan berikutnya.
2 Diadakan di luar jam pertemuan biasa.
3 Diadakan kelas remidial, khusus bagi siswa yang mengalami
kesulitan belajar sedangkan siswa yang lain belajar dalam kelas biasa. Apabila siswa yang mengalami kesulitan belajar tersebut,
prestasinya jauh dibawah kriteriteria keberhasilan minimal maka tekhnik yang digunakan adalah pengulangan total. Secara
konvensional kasus ini dikenal dengan istilah tinggal kelas.
2.2.8. Tinjauan Materi Segitiga