= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
Arikunto, 2012: 228-229 Untuk mengetahui daya pembeda soal bentuk uraian adalah dengan
menggunakan rumus berikut ini.
Adapun klasifikasi daya pembeda adalah. 1
Jika daya pembeda negatif maka harus dibuang. 2
Jika daya beda 0,00 sampai dengan 0,20 maka daya pembeda soal tergolong jelek.
3 Jika daya beda 0,20 sampai dengan 0,40 maka daya pembeda soal
tergolong cukup. 4
Jika daya beda 0,41 sampai dengan 0,70 maka daya pembeda soal tergolong baik.
5 Jika daya beda 0,71 sampai dengan 1 maka daya pembeda soal
tergolong baik sekali. Arikunto, 2012: 242
3.8.2. Kriteria Pemilihan Soal
Perangkat tes atau instrumen dikatakan baik apabila memiliki butir-butir soal yang baik. Sedangkan butir-butir soal dikatakan baik jika memenuhi unsur
valid butir soal dapat menjalankan fungi pengukurannya dengan baik, reliabel hasil pengukuran relatif sama jika dilakukan pengujian butir soal berkali-
kali,tingkat kesukarannya dapat diketahui tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
sukar serta kesanggupan instrumen dalam membedakan siswa yang tergolong mampu tinggi prestasinya dengan siswa yang tergolong kurang lemah
prestasinya. 3.8.3. Hasil Analisis Perangkat Tes
1 Validitas Tes
Validitas tes dilakukan oleh pakar. Skor hasil validasi pakar yang terdiri dari 2 dosen pembimbing dan 1 guru mata pelajaran matematika terhadap
perangkat tes masing-masing 3,76, 3,9 dan 4. Rata-rata skor tersebut adalah 3,89 yang tergolong kriteria baik.
2 Validitas Butir Tes
Harga yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan harga r
product moment dengan taraf signifikasi 5 dan =30 diperoleh =0,361.
Dari perhitungan diketahui pada soal uji coba yang terdiri dari 15 nomor pilihan ganda dan 3 nomor uraian, ada 5 soal yang valid nomor: 6, 9, 10, 11, 13.
Sedangkan nomor soal yang lain dinyatakan tidak valid. Soal no 1 dan no 2 pilihan ganda dibuang karena indikator sudah terpenuhi. Soal lainnya yang tidak
valid tersebut kemudian diperbaiki. Perhitungan validitas soal uji coba selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12.
3 Reliabilitas Tes
Untuk soal pilihan ganda berdasarkan perhitungan dengan rumus KR-20 diperoleh
=0,25, sehingga jika dikonsultasikan dengan nilai r tabel product moment N = 30 dan taraf Sign 5 yakni 0,361, maka tes tersebut tidak reliabel,
karena . Sedangkang untuk soal uraian berdasarkan perhitungan
dengan alpha croanbach diperoleh =0,77, sehingga jika dikonsultasikan
dengan nilai r tabel product moment N = 30 dan taraf Sign 5 yakni 0,361, maka tes tersebut reliabel, karena
. Setelah dihitung reliabilitas masing-masing tes pilihan ganda dan uraian kemudian dihitung reliabilitas
gabungan dengan rumus r gabungan diperoleh =0,48, sehingga jika
dikonsultasikan dengan nilai r tabel product moment N = 30 dan taraf Sign 5 yakni 0,361, maka tes tersebutreliabel, karena
. Perhitungan reliabilitas soal uji coba selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11.
4 Daya Pembeda Butir Tes
Berdasarkan perhitungan untuk soal pilihan ganda nomor 1, 2, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12 termasuk kategori cukup, sedangkan nomor yang lainnya termasuk
kategori jelek. Untuk soal uraian ketiga nomor soal tergolong cukup. Perhitungan daya beda soal uji coba selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13
5
Tingkat kesukaran Butir Tes
Untuk soal pilihan ganda dari perhitungan diketahui bahwa tes uji coba yang termasuk kategori soal sedang adalah soal nomor 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11 dan 15,
kategori soal sukar adalah nomor 8. Sedangkan soal yang lain dalam kategori mudah. Untuk soal uraian ketiga nomor soal tergolong sedang. Perhitungan
tingkat kesukaran soal uji coba selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14.
3.9. Keabsahan Data
Dalam penelitian kualitatif, data yang sudah diperoleh harus dilakukan uji keabsahan data. Hal tersebut dilakukan agar data yang yang telah diperoleh
dari hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Menurut Moleong 2011: 327, untuk menentukan keabsahan temuan ada beberapa tenik pemeriksaan 1
perpanjangan keikutsertaan, 2 ketekunan pengamatan, 3 triangulasi, 4 pengecekan sejawat, 5 kecukupan referensial, 6 kajian kasus negatif, dan 7
pengecekan anggota. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Menurut Moleong 2011: 330, teknik triangulasi adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan dan sebagai pembanding di luar data itu. Jenis
triangulasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber yaitu dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan dan data hasil
wawancara. Data yang akan dibandingkan dalam penelitian ini adalah data hasil pekerjaan siswa dengan data hasil
nya.
3.10. Teknik Analisis Data
Nasution dalam Sugiyono 2012: 336 menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, analisis data telah dilakukan sejak merumuskan dan
menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Pada penelitian kualitatif peneliti harus turun ke