a b
Gambar 2.2 Contoh Desain Kartu Soal Media Physics Card a Tampak Depan, b Tampak Belakang
Gambar 2.3 Contoh Desain Aturan Permainan Media Physics Card
2.5 Tema Optik
Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, materi optik terdiri dari konsep cahaya yang memuat materi mengenai macam-macam cermin dan lensa dan
mekanisme pembentukan bayangan, konsep mata sebagai alat optik dan alat indera, dan juga konsep alat-alat optik. Standar kompetensi dan kompetensi dasar tema
optik berdasarkan KTSP disajikan pada Tabel 2.1. Tema optik yang dibahas dalam penelitian ini adalah pokok bahasan cahaya,
lebih tepatnya pada KD 6.3 yaitu menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa, khususnya pada konsep pemantulan
cahaya pada cermin dan pembiasan cahaya pada lensa.
Tabel 2.1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tema Optik Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Memahami konsep
dan penerapan getaran, gelombang
dan optika dalam produk teknologi
sehari-hari. KD 6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan
hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa
KD 6.4 Mendeskripsikan alat-alat optik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
2.6 Motivasi Belajar
Khanifatul 2013: 101-102 membagi motivasi belajar menjadi dua berdasarkan sumbernya, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Pada
dasarnya motivasi intrinsik dan ekstrinsik adalah sama yaitu sama-sama merupakan faktor yang mempengaruhi kemauan siswa untuk belajar. Aspek pembeda keduanya
ialah dimana motivasi intrinsik berasal dari dalam diri individu itu sendiri, sedangkan motivasi ekstrinsik berasal dari luar diri individu.
Motivasi intrinsik menurut Sardiman 2007: 89-91 adalah motif-motif yang dengan sendirinya aktif tanpa adanya rangsangan dari luar, karena setiap individu
sudah memiliki dorongan dalam dirinya untuk melakukan sesuatu yang didasari kesadaran akan kebutuhan serta kewajibannya. Sementara itu, motivasi ekstrinsik
adalah motif-motif yang aktif karena adanya perangsangan atau dorongan dari luar. Jadi, seseorang tersebut hanya akan belajar apabila dikaitkan dengan sesuatu sebagai
tujuannya. Dalam hal ini, tentu motivasi belajar yang perlu diutamakan untuk tertanam dalam diri siswa ialah motivasi intrinsik, karena didasari oleh kesadaran
individu, akan tetapi bukan berarti motivasi ekstrinsik tidaklah penting. Motivasi belajar ekstrinsik tetap penting dalam kegiatan pembelajaran, mengingat keadaan
siswa itu dinamis, berubah-ubah dan juga masih banyak kemungkinan lain yang terjadi dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itulah diperlukan adanya motivasi
ekstrinsik. Motivasi merupakan faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu. Motivasi memiliki fungsi antara lain untuk mendorong dan menggerakkan individu dalam melakukan suatu perbuatan serta memberikan pengarahan dalam
mencapai tujuan Hamalik, 2009: 161. Dengan kata lain, fungsi motivasi ialah untuk mempengaruhi usaha siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Disamping
itu, Sardiman 2007: 84-85 juga menyebutkan bahwa keberhasilan suatu pembelajaran ditentukan dari seberapa besar usaha yang dilakukan oleh siswa. Jadi,
dalam hal ini intensitas motivasi belajar siswa akan sangat menentukan pencapaian prestasi belajarnya.
Djamarah Aswan 2009: 73 menjelaskan bahwa penggunaan metode yang tepat dan bervariasi dapat dijadikan sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan
pembelajaran. Disamping itu, Fathurrohman Sobry 2009: 20-21 juga menyebutkan bahwa selain dengan variasi metode pembelajaran, motivasi juga
dapat dibangkitkan melalui kompetisi, hadiah atau penghargaan bagi siswa berprestasi, dan juga penggunaan media yang disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran. Maka dari itu, dalam penelitian ini diharapkan model pembelajaran kooperatif TGT berbantuan media physics card berbasis edutainment dapat menjadi
alat motivasi belajar yang tepat bagi siswa.
2.7 Aktivitas Belajar