Uji peningkatan rata-rata hasil belajar kognitif

3.7.3 Analisis Lembar Observasi Aktivitas Belajar

Lembar observasi aktivitas belajar siswa dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dengan rumusan sebagai berikut: 3.12 Skor yang diperoleh disesuaikan dengan kriteria sangat aktif, aktif, kurang aktif, dan tidak aktif. Menurut Sugiyono 2011: 36-37, kriteria tersebut dapat ditentukan dengan cara: 1. Menentukan persentase skor ideal skor maksimal, yaitu: 100 100 4 4   2. Menentukan persentase skor terendah skor minimal, yaitu: 25 100 4 1   3. Menetapkan kelas interval, yaitu = 4 sangat aktif, aktif, kurang aktif, dan tidak aktif 4. Menentukan panjang interval, yaitu: 75 , 18 4 : 75 4 : 25 100 interval kelas banyak : range kelas interval panjang      Berdasarkan rumus tersebut, kriteria yang dipakai dapat dilihat pada Tabel 3.9. Tabel 3.9 Kriteria Aktivitas Belajar Interval Kriteria 81,25 ≤ x ≤ 100 Sangat Aktif 62,5 ≤ x 81,25 Aktif 43,7 ≤ x 62,5 Cukup Aktif 25 ≤ x 43,7 Kurang Aktif Hasil analisis data kedua kelas dibandingkan. Apabila kriteria penilaian aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen dalam mengikuti pembelajaran aktif 100 maksimal skor Jumlah Skor total belajar aktivitas Skor   100 maksimal skor Jumlah Skor total belajar motivasi Skor   atau sangat aktif dan lebih tinggi daripada kelas kontrol, maka artinya aktivitas belajar siswa yang mendapat model pembelajaran kooperatif TGT berbantuan media physics card berbasis edutainment lebih tinggi dari siswa yang mendapat model pembelajaran direct instruction dilengkapi praktikum.

3.7.4 Analisis Lembar Angket Motivasi Belajar

Data dari lembar angket dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dengan rumusan sebagai berikut: 3.13 Hasil yang diperoleh disesuaikan dengan kriteria sangat termotivasi, termotivasi, cukup termotivasi, dan kurang termotivasi. Kriteria tersebut ditentukan dengan menggunakan perumusan yang dijelaskan oleh Sugiyono 2011: 36-37. Kriteria motivasi belajar yang diterapkan dapat dilihat pada Tabel 3.10. Tabel 3.10 Kriteria Motivasi Belajar Interval Kriteria 75 ≤ x ≤ 100 Sangat Termotivasi 50 ≤ x 75 Termotivasi 25 ≤ x 50 Kurang Termotivasi ≤ x 25 Tidak Termotivasi Hasil analisis data kedua kelas dibandingkan. Apabila kriteria penilaian motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dalam mengikuti pembelajaran termotivasi atau sangat termotivasi dan lebih tinggi daripada kelas kontrol, maka artinya motivasi belajar siswa yang mendapat model pembelajaran kooperatif TGT berbantuan media physics card berbasis edutainment lebih tinggi dari siswa yang mendapat model pembelajaran direct instruction dilengkapi praktikum.