yang digunakan kurang tepat, maka akan membuat siswa menjadi kurang aktif dan termotivasi dalam pembelajaran.
Dari ketiga kekurangan yang dimiliki oleh kooperatif TGT disimpulkan bahwa dalam pembelajaran ini seorang guru harus dapat menjadi fasilitator dan
motivator. Jika guru tidak mampu berperan sebagai fasiltator dan motivator, maka proses pembelajaran kooperatif TGT tidak akan berlangsung seperti yang
diharapkan. Selain itu, apabila guru terkesan monoton akan membuat proses belajar yang seharusnya menyenangkan akan menjadi membosankan dan membuat siswa
menjadi kurang termotivasi dalam belajar. Pembelajaran kooperatif ini dapat berlangsung dengan baik apabila ditunjang dengan sarana yang lebih memadai dan
tidak menghabiskan waktu terlalu lama. Oleh karena itu dalam penelitian ini dipilih media physics card sebagai media bantu yang diharapkan cukup efektif untuk
digunakan dalam proses pembelajaran, mengingat waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan permainan hanya berkisar 30 menit.
2.4 Media Physics Card Berbasis Edutainment
Media, menurut Fathurrohman Sobry 2009: 65-66, merupakan sarana
bantu yang mengkomunikasikan informasi dalam interaksi yang berlangsung di antara pelaku pembelajaran yang penggunaannya disesuaikan dengan tujuan dari
pembelajaran itu sendiri. Media pembelajaran memiliki peran penting dalam ketercapaian keberhasilan proses pembelajaran, seperti yang dijelaskan oleh
Khanifatul 2013: 31-32 bahwa pemilihan media pembelajaran yang tepat dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dan termotivasi dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran physics edutainment merupakan pembelajaran dengan mengusung suasana belajar yang menyenangkan, namun tetap berpedoman kepada
tujuan dari pembelajaran itu sendiri, sehingga dapat menumbuhkan daya tarik siswa akan pelajaran fisika Widiyatmoko, 2012: 39. Hasil penelitian Ambarwati 2014:
631 menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis edutainment mampu membuat siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Disamping itu,
dalam penelitian Pakprod Wannapiroon 2013: 133 diungkapkan bahwa pembelajaran edutainment mampu mengembangkan kecerdasan emosional anak.
Jadi, pendekatan edutainment selain mampu menciptakan suatu kondisi pembelajaran yang lebih menyenangkan juga dapat membuat siswa lebih aktif dan
cerdas secara emosional. Pendekatan edutainment implementsikan dalam penelitian ini dengan harapan mampu membangun motivasi belajar siswa dengan lebih efektif.
Ditinjau berdasarkan bentuknya, media dibagi menjadi 3 yaitu media audio, visual, dan audio-visual. Media audio adalah media yang dalam penggunaannya
hanya mengandalkan indra pendengaran, media visual adalah media yang dalam penggunannya hanya mengandalkan indra penglihatan, dan media audio-visual
adalah media yang dalam penggunaannya mengandalkan indra pendengaran dan juga indra penglihatan Khanifatul, 2013: 31. Jika dikelompokan berdasarkan
jenisnya, media physics card ini termasuk jenis media visual, karena hanya mengandalkan indra penglihatan saja.
Arapaki Demitris 2010: 799 menjelaskan dalam penelitiannya bahwa visual arts merupakan pendekatan bergambar yang mampu membantu
pemvisualisasian dan pemahaman konseptual fenomena ilmu alam. Dalam penelitian ini, media physics card dibuat dengan memanfaatkan ilmu visual arts,
media physics card didesain berdasarkan karya seni berwujud atau berbentuk dengan maksud menumbuhkan motivasi belajar siswa serta meningkatkan
pemahaman konsep siswa yang diukur brdasarkan hasil belajar kognitif setelah menggunakan media tersebut.
Physics card terdiri dari dua kata yaitu physics dan card. Physics artinya fisika yang merupakan salah satu cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam IPA,
sedangkan card yang berarti kartu. Jadi, physics card merupakan media berbentuk kartu yang difungsikan sebagai sarana permainan edukatif dalam pembelajaran
Fisika. Physics card memuat tema optik SMP kelas VIII yang dikhususkan pada materi pemantulan cahaya pada cermin dan pembiasan cahaya pada lensa. Sebelum
permainan physics card tersebut dilakukan, kelompok utama yang telah terbentuk akan dipecah kembali menjadi kelompok-kelompok kecil untuk berkompetisi dalam
meja turnamen. Tiap meja turnamen terdiri atas 5 sampai 6 pemain yang memiliki kemampuan akademik homogen berdasarkan nilai UAS IPA semester ganjil pada
tahun 20142015. Pemain yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar dalam permainan physics card akan memperoleh reward dalam bentuk skor. Bobot skor
untuk setiap pertanyaan berbeda-beda sesuai dengan kesukaran dari pertanyaan. Setelah permainan selesai, semua pemain kembali ke dalam kelompok utama untuk
mengakumulasikan skor yang diperoleh tiap anggota. Berdasarkan total skor tiap kelompok, guru menentukan juara pertama, juara kedua dan juara ketiga.
Media Physics card terdiri atas beberapa bagian, yaitu: a
Kartu permainan Kartu permainan physics card merupakan kartu yang dibagikan kepada tiap
pemain. Kartu permainan physics card berjumlah 30 kartu, yang terdiri atas 6 kartu bernomor 1-6 warna merah, 6 kartu bernomor 1-6 warna biru, 6 kartu bernomor 1-6
warna hijau, 6 kartu bernomor 1-6 warna ungu dan 6 kartu bernomor 1-6 warna hitam. Desain tampak depan kartu physics card berupa gambar-gambar yang
berhubungan dengan materi optik dan desain tampak belakang berupa gambar berpola bertuliskan physics card.
b Kartu Soal
Kartu soal merupakan kartu berisi pertanyaan yang merupakan latihan soal dari materi optik, yang meliputi konsep pemantulan cahaya pada cermin dan
pembiasan cahaya pada lensa, yang dihubungkan dengan kartu permainan physics card. Pemain memperoleh soal sesuai dengan angka yang tertera pada kartu
permainan physics card yang dia peroleh. c
Kartu Jawaban Kartu jawaban berisi jawaban dari pertanyaan yang ada di kartu soal, kartu
ini digunakan untuk mencocokan jawaban pemain. d
Refresh Area Refresh area digunakan ketika pemain mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal yang terdapat pada physics card. Refresh area clue ini berisi ringkasan materi atau rumus yang berhubungan dengan soal. Seperti namanya,
refresh area berperan untuk menyegarkan ingatan pemain agar dapat menjawab pertanyaan saat mengalami kesulitan dalam menjawab.
e Lembar Aturan Permainan Physics Card
Lembar aturan permainan physics card merupakan lembaran yang berisi aturan permaian dalam memainkan permainan kartu physics card.
Media physics card disusun melalui beberapa tahapan, yaitu: 1 menganalisis kurikulum meliputi SK, KD, indikator, dan tujuan pembelajaran yang
sesuai dengan KTSP, 2 mengumpulkan materi yang berhubungan dengan tema optik sub materi pemantulan cahaya pada cermin dan pembiasan cahaya pada lensa
dari berbagai referensi, 3 mengumpulkan gambar yang berkaitan dengan tema optik melalui penelusuran internet, 4 mendesain kartu menggunakan aplikasi
Coreldraw Graphic Suite X4 Software, dan 5 mencetak desain kartu dengan jenis kertas ivory. Contoh desain media physics card dapat dilihat pada Gambar 2.1, 2.2
dan 2.3. Desain media physics card selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 39 halaman 224-230.
Gambar 2.1 Contoh Desain Kartu Permainan Media Physics Card a Tampak Depan, b Tampak Belakang
a b
a b
Gambar 2.2 Contoh Desain Kartu Soal Media Physics Card a Tampak Depan, b Tampak Belakang
Gambar 2.3 Contoh Desain Aturan Permainan Media Physics Card
2.5 Tema Optik