Benyamin S. Bloom dalam Rifa’i Chatarina, 2012: 70 menjelaskan
bahwa hasil belajar dibagi menjadi tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kognitif berkaitan
dengan hasil berupa pengetahuan pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian. Hasil belajar kognitif ini biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian terhadap siswa yang ditunjukkan
dengan tes hasil belajar setelah siswa mengikuti kegiatan pembelajaran. Slavin 2005: 41 menjelaskan bahwa peningkatan prestasi siswa dapat
dicapai melalui tujuan kelompok dan tanggung jawab individual dalam pembelajaran kooperatif. Dalam penelitian ini, peningkatan prestasi belajar siswa
diukur berdasarkan hasil belajar kognitif dari hasil pretest dan posttest yang diujikan kepada siswa. Dari hasil pretest dan posttest tersebut akan terlihat bagaimana
keefektifan pembelajaran kooperatif TGT berbantuan media physics card berbasis edutainment dalam meningkatan hasil belajar kognitif siswa.
2.9 Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian Purwati 2013 yang berjudul “Implementasi Teams Games Tournament Berbasis Percobaan Fisika Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan
Hasil Belajar Peserta Didik” membuktikan bahwa model pembelajaran TGT berbasis percobaan fisika efektif dalam mengembangkan kemampuan berpikir
kreatif dan pencapaian hasil belajar siswa.
Hasil P enelitian Soegiartono 2011 yang berjudul “Upaya Meningkatkan
Hasil Belajar Fisika Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament
TGT Bagi Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Manado” menunjukkan bahwa model pembelajaran Teams Games Tournament TGT dapat
meningkatkan hasil belajar kognitif Fisika siswa kelas X, dimana pada akhir siklus III peningkatan kemampuan C2 pemahaman mencapai 80, C1 ingatan
mencapai 83,33, dan C3 aplikasi mencapai 66,67. Hasil penelitian Mul
dayanti 2013 yang berjudul “Pembelajaran Biologi Model STAD dan TGT Ditinjau dari Keingintahuan dan Minat Belajar Siswa” juga
menunjukkan bahwa model pembelajaran TGT lebih efektif dalam mengaktifkan dan memotivasi siswa untuk belajar dibandingkan dengan model pembelajaran
STAD. Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang ada di atas, maka dalam
penelitian ini penulis mengimplementasikan pembelajaran kooperatif TGT berbantuan media physics card berbasis edutainment pada tema optik siswa SMP
kelas VIII. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh implementasi model pembelajaran tersebut terhadap aktivitas dan motivasi belajar siswa, serta
keefektifanya dalam meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada aspek C1 pengetahuan, C2 pemahaman, C3 aplikasi dan C4 analisis.
2.10 Kerangka Berpikir
Sistem pembelajaran yang tidak berpusat kepada siswa membuat respon umpan balik siswa dalam pembelajaran menjadi rendah. Selain itu, penjelasan guru
serta pemusatan perhatian terhadap pelajaran yang kurang, membuat sebagian besar siswa cenderung pasif pada saat pembelajaran berlangsung. Berdasarkan
permasalahan tersebut, maka dibutuhkan suatu inovasi pembelajaran.
Gambar 2.4 Skema Kerangka Berpikir Pada pembelajaran kooperatif dengan tipe TGT, siswa belajar dari sesama
teman, bekerja sama dan saling membantu dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar bisa terbantu karena bisa
belajar kepada teman sekelompoknya. Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota yang lain
Indikator yang ingin dicapai: 1.
Siswa lebih aktif dalam pembelajaran 2.
Siswa lebih termotivasi dalam belajar 3.
Hasil belajar kognitif siswa meningkat - Siswa kurang termotivasi dan kurang aktif dalam belajar
- Hasil belajar kognitif siswa kurang memuaskan - Perlunya inovasi dalam pembelajaran
Masalah dapat diselesaikan Inovasi pembelajaran apakah yang dapat dilakukan untuk
mengembangkan aktivitas dan motivasi belajar siswa serta meningkatkan hasil belajar kognitif siswa?
didukung
Jika indikator tercapai Solusi:
Implementasi pembelajaran
kooperatif TGT
berbantuan media physics card berbasis edutainment Landasan Teoritis:
− Kooperatif TGT − Media Physics Card
− Edutainment
bertanggungjawab untuk memberikan penjelasan. Proses pembelajaran ini akan sangat mendukung peningkatan ranah kognitif. Aktivitas belajar dengan permainan
yang dirancang dalam model pembelajaran kooperatif TGT berbantuan media physics card berbasis edutainment memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks
dengan suasana kelas yang lebih bermakna dan menyenangkan. Dengan demikian, melalui pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan media physics card berbasis
edutainment, diharapkan dapat mengembangkan baik aktivitas belajar maupun motivasi belajar siswa, dan juga dapat meningkatkan hasil belajar kognitif tema
optik siswa kelas VIII SMP N 22 Semarang. Skema kerangka berpikir penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.4.
2.11 Hipotesis Tindakan