Implementasi Media Physics Card Edutainment Tema Optik

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran sebagai alternatif peningkatan kualitas pendidikan, khususnya kualitas belajar IPA Fisika dan dunia pendidikan pada umumnya.

1.5 Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, batasan permasalahan yang akan diteliti yaitu: 1. Mengevaluasi pengaruh implementasi pembelajaran kooperatif TGT berbantuan media physics card berbasis edutainment dalam mengembangkan aktivitas dan motivasi belajar siswa serta kefektifannya meningkatan hasil belajar kognitif siswa. 2. Materi yang dipelajari dalam penelitian ini hanya pada tema optik SMP kelas VIII yang mencakup materi pemantulan cahaya pada cermin dan pembiasan cahaya pada lensa yang meliputi pemahaman konsep dan juga hitungan.

1.6 Penegasan Istilah

Judul dalam penelitian ini adalah “IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT BERBANTUAN MEDIA PHYSICS CARD BERBASIS EDUTAINMENT PADA TEMA OPTIK SISWA SMP KELAS VIII.” Istilah yang perlu ditegaskan untuk menghindari salah penafsiran antara lain sebagai berikut:

1.6.1 Implementasi

Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2003 diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan dari sebuah rencana yang telah disusun secara matang dan terperinci. Pada penelitian ini dilakukan pelaksanaan atau penerapan model pembelajaran kooperatif TGT berbantuan media physics card berbasis edutainment, dengan harapan penerapan pembelajaran tersebut efektif terhadap aktivitas dan motivasi belajar serta peningkatan hasil belajar kognitif tema optik siswa. 1.6.2 Pembelajaran Kooperatif TGT Model pembelajaran kooperatif TGT yang diterapkan dalam penelitian ini, selain mengusung pembelajaran berkelompok juga menekankan kepada persaingan akademik dengan bantuan media permainan edukatif yaitu physics card.

1.6.3 Media Physics Card

Media physics card terdiri atas kartu permainan, kartu soal, kartu refresh area dan kartu jawaban yang memuat materi pemantulan cahaya pada cermin dan pembiasan cahaya pada lensa yang didesain secara menarik, sehingga mampu menumbuhkan daya tarik siswa.

1.6.4 Edutainment

Pembelajaran edutainment education entertainment adalah pendekatan pembelajaran yang menghibur dan menyenangkan Widiyatmoko, 2012: 39. Dalam penelitian ini pendekatan edutainment dipilih karena physics card merupakan salah satu bentuk permainan edukatif yang menghibur dan menyenangkan sehingga siswa menjadi lebih termotivasi dalam belajar.

1.6.5 Tema Optik

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, optik merupakan salah satu pokok bahasan mata pelajaran Fisika SMP yang dipelajari di kelas VIII semester dua, yang membahas sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa, mata sebagai alat optik dan alat indera, serta alat-alat optik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Tema optik yang dibahas dalam penelitian ini dikhususkan pada konsep pemantulan cahaya pada cermin dan pembiasan cahaya pada lensa. 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran kolaboratif dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok kecil dengan anggota kelompok yang bersifat heterogen. Ketergantungan positif yang terjalin antar siswa dalam pembelajaran kooperatif diyakini mampu mengajarkan siswa akan pentingnya suatu kerjasama dalam mencapai tujuan bersama, dimana dalam pembelajaran ini kesuksesan kelompok bergantung pada kesuksesan tiap anggotanya Rusman, 2013: 205. Dengan kata lain, dalam pembelajaran ini siswa memiliki peran sebagai pusat pembelajaran student centered dan dituntut aktif untuk mencapai keberhasilan kelompoknya. Pembelajaran kooperatif menurut Akbar 2013: 61 ialah pembelajaran yang: 1 baik skor serta penghargaan turnamen maupun tugas yang diperoleh oleh setiap individu adalah milik kelompok, bukan perorangan; 2 antar anggota berkewajiban untuk saling memotivasi dalam pembelajaran; dan 3 didalamnya guru memberikan feedback untuk kelompok. Berdasarkan penelitian yang telah ada, Slavin 2005: 4-5 menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan sarana yang baik dalam mencapai tujuan belajar. Selain itu, Kupczynski 2012: 82 juga menjelaskan bahwa pendekatan student