ancaman eksternal, strategi WO Weakness-Opportunity, bertujuan memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-
peluang eksternal, dan strategi WT Weakness-Threat yang merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari
ancaman. Pemberian strategi dalam matriks SWOT berguna bagi penentuan strategi perusahaan David, 2002.
2.1.9. Matriks QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix
Matriks QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix merupakan
tahap akhir pengambilan keputusan tentang strategi terbaik yang dipilih dari berbagai alternatif strategi yang telah dirumuskan setelah melewati tahap input
dan pemaduan. QSPM digunakan untuk menentukan daya tarik relatif dari pelaksanaan tindakan alternatif yang layak. Teknik ini menunjukan strategi
alternatif mana yang terbaik untuk digunakan dalam kondisi internal dan eksternal perusahaan yang bersangkutan.
2.2. Tinjauan Studi Terdahulu
Penelitian terdahulu tentang air minum dalam kemasan maupun strategi pemasaran telah dilakukan oleh beberapa orang. Diantaranya oleh Afrida 1999,
Enyta 2004, dan Ramdan 2005 akan diuraikan secara lengkap berikut ini : Menurut Afrida 1999 yang telah melakukan penelitian tentang kajian
strategi pemasaran AMDK PT. Indevinas Andalas. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah matriks IFE dan EFE, berfungsi untuk
mengidentifikasi faktor- faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan, peluang dan ancaman pemasaran AMDK. Untuk penetapan strategi pemasaran dilakukan
dengan mengacu pada hasil analisis matriks SWOT perusahaan, berdasarkan analisis SWOT diperoleh alternatif-alternatif strategi. Alternatif strategi
pemasaran yang paling dominan adalah mempertahankan kepercayaan konsumen dengan terus menjaga mutu produk untuk mempertahankan pelanggan yang ada
dan menarik pelanggan potensial, memanfaatkan semua keunggulan komparatif dalam kekuatan untuk meningkatkan daya saing dalam industri.
Enyta 2004 melakukan penelitian mengenai Analisis Ekuitas merek Air Minum Dalam Kemasan di Kota Bogor. Dalam penelitian tersebut disimpulkan
bahwa merek Aqua secara umum mendapat tempat yang lebih baik pada elemen kesadaran merek dibandingkan produk AMDK lainnya. Merek Aqua juga
memperlihatkan persepsi kualitas yang lebih bagus dibandingkan merek lainnya, karena merek Aqua memiliki jumlah atribut dengan nilai rata-rata tertinggi
dibandingkan merek AMDK lainnya seperti atribut kejernihan air, kemudahan mendapatkan, khasiatmanfaat, promosi, dan aman bagi kesehatan.
Menurut Ramdan 2005 yang melakukan penelitian mengenai Analisis Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Air Minum Dalam Kemasan AMDK,
menyimpulkan bahwa berdasarkan analisis prioritas strategi bauran pemasaran dengan menggunakan metode PHA menunjukkan bahwa yang menjadi tujuan
utama perusahaan adalah meningkatkan penjualan. Selanjutnya tujuan yang mendapat prioritas berikutnya adalah meningkatkan pangsa pasar. Untuk
mencapai kedua tujuan tersebut, maka perusahaan memprioritaskan faktor distribusi sebagai prioritas pertama dengan menekankan pada penjualan langsung
kepada konsumen. Taktik ini mendapatkan prioritas utama karena pelayanan kepada konsumen secara langsung akan mempererat ikatan emosional konsumen
terhadap produk dan perusahaan. Faktor berikutnya secara berturut-turut adalah faktor promosi, harga dan produk. Sedangkan sub faktor yang mempengaruhinya
secara berturut-turut adalah distribusi langsung, harga di bawah konsumen, diskon, sponsor, distribusi tidak langsung, harga sama dengan pesaing, kuantitas
produk, kualitas produk, iklan, merek dan kemasan. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk memformulasikan strategi
berdasarkan analisis faktor- faktor lingkungan eksternal dan internal pada Kantor Penjualan Bogor dalam menghadapi persaingan industri sejenis. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian terdahulu yang membahas mengenai produk AMDK adalah berdasarkan konsep penelitiannya dan alat analisis yang
digunakan. Kons ep penelitian yang dilakukan berhubungan dengan manajemen strategi, sedangkan Enyta dan Ramdan menggunakan konsep penelitian yang
berhubungan dengan ekuitas merek dan bauran pemasaran. Afrida, konsep penelitian yang dilakukan sama dengan penelitian ini perbedaannya yaitu pada
alat analisis yang digunakan dan tempat penelitian. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis dengan menggunakan matriks IFE dan EFE,
matriks IE, matriks SWOT, matriks QSPM serta menggunakan metode peramalan dalam melakukan proyeksi penjualan air minum dalam kemasan untuk beberapa
periode yang akan datang.
2.3. Kerangka Pemikiran Operasional