Manajemen Pemasaran Tinjauan Teoritis 1. Air Minum

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Air Minum Air merupakan cairan H 2 O yang tidak berbau dan tidak berasa, suhunya berkisar 0 - 100 derajat tekanan atmosfir. Air yang sangat mudah membeku dan menguap, biasanya berasal dari perut bumi yang kemudian mengalir ke permukaan sambil membawa partikel-partikel yang bermanfaat bagi kesehatan. Sejak diciptakan, tubuh manusia telah mengandung 60 persen air. Pakar kesehatan mengajurkan untuk mengkonsumsi minimal 2 liter air harus diminum setiap hari agar dapat menjaga fungsi ginjal 1 . Dewan Standar Nasional 1996, mendefenisikan air minum dalam kemasan AMDK sebagai air yang telah diolahdiproses, dikemas dan aman untuk diminum langsung. Syarat mutlak yang harus dipenuhi air sebagai air siap minum adalah 100 persen bebas dari semua mikroorganisme kuman, parasit dan virus, bebas zat kimia baik terkontaminasi langsung maupun kontaminasi hasil buangan limbah berbagai industri, bebas khlorin, tidak berasa dan tidak berbau. Persyaratan mutu AMDK menurut Dewan Standar Nasional 1996 dapat dilihat pada Lampiran 2.

2.1.2. Manajemen Pemasaran

Pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia bisnis untuk memperoleh laba yang tinggi dari pasar yang semakin kompetitif. Perusahaan berusaha memperoleh laba dengan berusaha menghasilkan produk 1 Air, oleh Sembiring, JJ Amstrong. 2000. Jakarta. httpwww.google.com yang sedapat mungkin dekat dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam hal ini pemasar tidak melihat lagi konsumen sebagai objek pemasaran akan tetapi sebagai mitra yang dapat mendukung keberhasilan program pemasaran. Kegiatan pemasaran bukan hanya sekedar menyalurkan barang dari produsen ke konsumen akhir, melainkan mencakup semua tahapan produksi sampai purna jual. Semua tahapan merupakan kesatuan yang saling terikat, sehingga jika salah satunya lemah maka akan mempengaruhi keseluruhan. Kunci sukses suatu perusahaan ditentukan oleh kemampuannya untuk dapat melakukan adaptasi pada saat yang tepat pada lingkungan pasar yang kompleks dan selalu berubah-ubah. Guna melakukan adaptasi secara tepat terhadap lingkungan pasar, maka seorang pemasar bertugas untuk menganalisa karakteristik pasar, sehingga perusahaan mampu menyusun program pengembangan pasar dengan menggunakan kekuatan dan kemampuan perusahaan secara optimal. Pengertian pemasaran seperti yang didefenisikan oleh AMA American Marketing Association adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, dan penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi Kotler, 2005. Sedangkan menurut Swastha dan Sukotjo 2000, pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Kotler 2005 mendefenisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Dalam situasi dan kondisi pasar yang sangat kompetitif, perusahaan harus mampu memenuhi keinginan konsumen pasar sasarannya. Untuk itu pemasaran sebagai salah satu ujung tombak penentu keberhasilan sebuah bisnis, harus melengkapi dirinya dengan rencana pemasaran strategis yang sistematis dan tepat akurat.

2.1.3. Strategi Pemasaran