8. Mencocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat resultan strategi WT dalam sel yang tepat.
Tabel 7. Matriks SWOT
Internal Eksternal
STRENGTH-S
Daftarkan 5-10 faktor kekuatan
WEAKNESS-W
Daftarkan 5-10 faktor kelemahan
OPPORTUNITIES-O
Daftarkan 5-10 faktor peluang
STRATEGI S-O
Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
STRATEGI W-O
Atasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang
THREATS-T
Daftarkan 5-10 faktor ancaman
STRATEGI S-T
Gunakan kekuatan untuk menghindari ancaman
STRATEGI W-T
Meminimumkan kelemahan dan menghindari ancaman
Sumber : David, 2002 Hasil dari matriks SWOT ini sendiri diharapkan dapat memberikan
beberapa alternatif strategi pemasaran yang dapat dipilih oleh pihak manajemen perusahaan agar tujuan awal dari organisasi tercapai dan kegiatan pemasaran
perusahaan dapat memberikan hasil yang maksimal.
3.3.2.4. Analisis Matriks QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix
Setelah mengembangkan sejumlah alternatif strategi, perusahaan harus mampu mengevaluasi dan kemudian memilih strategi yang terbaik yang paling
cocok dengan kondisi internal perusahaan serta lingkungan eksternal. Penggunaan QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix dapat dilihat pada Tabel 8. Ada
6 langkah yang harus diikuti untuk membuat matriks QSPM yaitu : 1.
Menyusun daftar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang sama dengan matriks SWOT.
2. Memberikan bobot untuk masing- masing kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman. Bobot ini sama dengan bobot yang diberikan pada matriks IFE dan EFE.
3. Menyusun alternatif strategi yang akan dievaluasi.
4. Menetapkan nilai daya tarik AS yang berkisar antara 1 sampai 4. Nilai 1 =
tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, 4 = amat menarik. Bila tidak ada pengaruhnya terhadap alternatif strategi yang sedang
dipertimbangkan tidak diberikan nilai AS. 5.
Menghitung total nilai daya tarik. Kemudian mengalikan bobot dengan nilai daya tarik AS.
6. Menghitung jumlah total nilai daya tarik. Alternatif strategi yang memiliki
nilai total terbesar merupakan strategi yang paling baik.
Tabel 8. Matriks QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix
Faktor -Faktor Sukses Strategis
Bobot Alternatif Strategi
Strategi I Strategi II
Strategi III AS
TAS AS
TAS AS
TAS
Kekuatan -
Kelemahan -
Peluang -
Ancaman -
Total
Sumber : David, 2002
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1. Sejarah Dan Karakteristik Perusahaan
PT. Sinar Sosro berawal dari sebuah perusahaan pengolah teh dengan nama PT. Slamet yang berlokasi di Slawi, Jawa Tengah. Perusahaan ini
memproduksi teh kering cap Botol dan cap Poci. Ide untuk membuat teh botol tercetus pada tahun 1973 ketika PT. Gunung Slamet melancarkan bulan promosi
di beberapa tempat di Jakarta. Dalam rangka promosi tersebut dilakukan peragaan pembuatan minuman teh dengan perbandingan dosis teh, air, dan gula dengan
suhu yang tepat untuk mendapatkan hasil seduhan teh dengan cita rasa yang khas. Setelah selesai acara peragaan, para karyawan yang hadir membawa pulang sisa
seduhan teh dengan memasukkannya ke dalam jerigen dan botol. Hal ini diamati secara terus menerus oleh Drs. Supyanto Sosrodjoyo, sehingga lahirlah ide untuk
membotolkan teh yang telah diseduh. Ide tersebut mulai dilaksanakan dengan mendirikan PT. Sinar Sosro
berdasarkan akte pendirian No. 9 tanggal 17 Juli 1974 dengan notaris Milly Karmila Sareal SH. Sekitar tahun 1975 dimulai rencana produksi dengan sistem
semi otamatis dengan memanfaatkan mesin lini satu yang berlokasi di Cakung, Jakarta Timur. Pada tahun 1976 mesin lini satu mulai beroperasi dengan kapasitas
6000 botol per jam pada tahun 1984 mesin lini satu dipindahkan ke PT. Sinar Sosro Medan. Pada tahun yang sama PT. Sinar Sosro mendapat pengesahan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat No. Y.A. 51025 tertanggal 6 Februari 1976 dan terdaftar di Pengadilan Negeri Bekasi tertanggal 8 Mei 1976.