Lingkungan Operasional
Terdiri dari faktor- faktor dalam situasi persaingan yang mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan dalam mendapatkan sumberdaya yang dibutuhkan
atau dalam memasarkan produk atau jasa secara menguntungkan. Beberapa faktor yang terpenting adalah posisi bersaing perusahaan, komposisi pelanggan,
reputasinya dimata pemasok dan kreditor, serta kemampuannya menarik karyawan yang berkemampuan.
Analisis Lingkungan Internal
Menurut Kotler 1997, pengidentifikasian faktor internal dapat memberikan gambaran kondisi suatu perusahaan. Setidaknya ada dua bagian pada
faktor internal perusahaan yang dapat menentukan posisi persaingan perusahaan yaitu kekuatan dan kelemahan. Analisis faktor internal berfungsi memberikan
gambaran mengenai kekuatan dan kelemahan, kemudian bagaimana perusahaan dapat menghindari ancaman yang berasal dari eksternal perusahaan dengan
kekuatan yang dimiliki perusahaan, serta kelemahan yang dimiliki perusahaan dapat diminimalkan dengan melihat peluang yang terdapat pada faktor eksternal
perusahaan. Secara tradisional, aspek-aspek lingkungan internal perusahaan yang hendaknya diamati salah satunya dapat dilihat dari pendekatan fungsional.
Pendekatan fungsional terdiri atas pemasaran, keuangan, produksi dan operasi, sumberdaya manusia SDM, dan Sistem Informasi Manajemen.
2.1.5. Matriks Evaluasi Faktor Internal IFE
Matriks IFE meliputi faktor- faktor internal perusahaan sehingga dapat diketahui kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting oleh perusahaan. Data
dan informasi aspek internal dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan, misalnya dari aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran, sistem informasi
manajemen, dan produksi-operasi. Iniative judgement sangat diperlukan dalam penggunaan matriks IFE. Skor yang diperoleh dari hasil analisis menunjukkan
posisi perusahaan dalam posisi strategis internal. Total skor untuk matriks IFE berkisar antara 1,0 terendah hingga 4,0 tertinggi dan skor rata-rata adalah 2,5.
Total nilai bobot yang jauh di bawah 2,5 menunjukkan bahwa perusahaan lemah secara internal. Dan total nilai bobot yang jauh di atas 2,5 menunjukkan posisi
internal yang kuat David, 2002.
2.1.6. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal EFE
Merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis industri. Dalam penyusunan matriks ini dilakukan pengumpulan data dan menganalisis hal- hal
yang menyangkut persoalan ekonomi, sosial budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, persaingan di pasar industri dimana
perusahaan berada, serta data eksternal lainnya. Hal ini penting karena faktor eksternal berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap
perusahaan. Skor yang diperoleh dari hasil analisis menunjukkan posisi strategis perusahaan dalam memanfaatkan peluang-peluang eksternal dan menghindari
ancaman yang mungkin timbul. Total skor matriks EFE berkisar antara 1,0 terendah hingga 4,0 tertinggi. Pada faktor peluang, skor 4,0 menunjukkan
bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang tinggi dalam memanfaatkan peluang yang ada. Pada faktor ancaman, skor 4,0 menunjukkan bahwa perusahaan
memiliki kemampuan yang tinggi dalam menghadapi ancaman yang dihadapi David, 2002.
2.1.7. Matriks Internal-Eksternal IE
Matriks ini bermanfaat untuk memposisikan suatu unit bisnis strategis perusahaan ke dalam matriks yang terdiri dari sembilan sel. Matriks ini terdiri dari
dua dimensi, yaitu total skor dari matriks IFE pada sumbu X dan total skor dari matriks EFE pada sumbu Y. Perlu diingatkan kembali bahwa masing- masing unit
bisnis strategis harus membentuk matriks IFE dan EFE-nya. Pada sumbu X dari matriks IE, skornya ada tiga, yaitu : skor 1,00-1,99 menyatakan bahwa posisi
internal lemah, skor 2,00-2,99 posisinya adalah rata-rata, dan skor 3,00-4,00 adalah kuat. Dengan cara yang sama, pada sumbu Y yang dipakai untuk matriks
EFE, skor 1,00-1,99 adalah rendah, skor 2,00-2,99 adalah sedang dan skor 3,00- 4,00 adalah tinggi David, 2002.
2.1.8. Analisis SWOT Strengths, Weakness, Opportunities, Threats