Identifikasi Pola Data Penjualan Air Minum Dalam Kemasan

BAB V PROSPEK PENJUALAN AIR MINUM DALAM KEMASAN

AMDK

5.1. Identifikasi Pola Data

Langkah penting dalam pemilihan teknik peramalan adalah dengan mengidentifikasi pola data yang muncul di dalam suatu data. Setelah pola data teridentifikasi, maka metode peramalan yang paling cocok dengan pola tersebut dapat diterapkan. Ada empat jenis pola data, yaitu horisontal, trend, siklik, dan musiman. Pola data tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan analisis plot data dan analisis koefisien autokorelasi. Pada penelitian ini plot data dibuat dalam bentuk grafik untuk mempermudah menganalisa pola data yang terkandung didalam data. Dalam menganalisa koefisien autokorelasi digunakan tingkat signifikan 5 persen. Data penjualan yang dianalisis adalah data penjualan perusahaan dalam bentuk bulanan, mulai dari tahun 2003 sampai tahun 2005. Dalam rentang waktu tersebut terdapat 3 tahun yang berarti data penjualan AMDK tersebut terdiri dari 36 periode waktu. Perkembangan data penjualan air minum dalam kemasan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 4.

5.1.1. Identifikasi Pola Data Penjualan Air Minum Dalam Kemasan

Berdasarkan hasil plot data time series pergerakan penjualan air minum dalam kemasan yang disajikan pada Gambar 5 dapat dianalisa komponen penyusun data pergerakan penjualan AMDK. Beberapa metode mungkin cocok untuk pola data deret data yang stasioner, metode lain mungkin cocok untuk pola deret data yang mengandung unsur trend, musiman, dan siklus. Gambar 4. Plot Data Penjualan AMDK pada Bulan Januari 2003-Desember 2005 Dari Gambar 4, dapat dilihat bahwa pola data penjualan air minum dalam kemasan di KP Bogor tidak stasioner. Ketidakstasioneran terlihat dari sebaran data penjualan AMDK yang tidak berada di sekitar garis lurus atau rata-rata konstan. Plot data menunjukkan sebaran data penjualan AMDK berfluktuatif pada rata-rata penjualan 2284 kartonbulan. Hasil plot data menunjukkan bahwa data kemungkinan memiliki unsur trend dan musiman. Sebaran data tersebut cenderung meningkat setiap tahun, sehingga kecenderungan titik-titik meningkat setiap tahun menandakan unsur trend. Berdasarkan plot autokorelasi Gambar 5 terlihat bahwa nilai koefisien autokorelasi pada time lag satu dan dua berbeda nyata dari nol, kemudian secara bertahap turun mendekati nol. Hal tersebut menunjukkan bahwa data tidak stasioner. Unsur trend terlihat dari beberapa nilai koefisien autokorelasi yang berbeda nyata dari nol. Selanjutnya untuk unsur musiman tidak terlihat jelas Plot Data Penjualan AMDK di PT. Sinar Sosro KP Bogor 1000 2000 3000 4000 5000 6000 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 Periode Waktu bulan Penjualan n karton karena beberapa time lag yang berbeda nyata dari nol tidak mempunyai jarak yang sistematis. Gambar 5. Plot Autokorelasi Penjualan AMDK Kehadiran unsur trend disebabkan adanya peningkatan penjualan yang dialami oleh Kantor Penjualan Bogor. Peningkatan penjualan AMDK tersebut disebabkan karena meningkatnya kebutuhan masyarakat akan air minum yang bersih, sehat serta mudah untuk didapatkan.

5.1.2. Penerapan Metode Peramalan Time Series