Hakikat Keterampilan Proses Sains

dapat digunakan untuk mendapatkan informasi secara lengkap diantaranya adalah dengan bentuk pilihan ganda atau jawaban singkat, penjelasan, merumuskan masalah, dan penarikan kesimpulan. Perkembangan kurikulum sekarang ini menuntut adanya pencapaian ketuntasan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan tindakan-tindakan yang tepat oleh guru dalam menentukan keputusan yang berhubungan dengan pembelajaran berkaitan dengan kesulitan yang dialami siswa. Tes diagnostik dapat membantu guru dalam memberikan informasi yang lengkap mengenai kelemahan-kelemahan siswa. Dalam proses pembelajaran diharapkan siswa dapat memperoleh perlakuan yang tepat untuk dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Penyusunan dan Pengembangan Tes Diagnostik Menurut Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 2003, tahapan penyusunan dan pengembangan tes diagnostik adalah penentuan tujuan, penyusunan kisi-kisi tes, penulisan soal, penelaahan soal dan revisi soal, uji coba soal, analisis dan intrepetasi, perakitan soal, dan implementasi tes.

2.2 Hakikat Keterampilan Proses Sains

Keterampilan proses merupakan suatu strategi untuk meningkatkan mutu pendidikan. Keterampilan dapat dididik dengan cara melatih kemampuan- kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu sebagai seorang guru harus dapat menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan-kemampuan yang ada dalam diri siswa, yang nantinya diharapkan siswa mempu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta nilai yang dituntut. Menurut Sugandi 2004: 77 menjelaskan bahwa pada keterampilan proses perlu adanya pemikiran, bagaimana memproses hasil belajar yang berupa konsep dan fakta yang diperoleh untuk mengembangkan diri dan untuk menemukan sesuatu yang baru. Dengan konsep dan fakta yang tidak banyak, tetapi dipahami betul, dapat untuk menguasai dan atau menemukan fakta dan konsep yang lebih banyak. Justru pemberian konsep dan fakta yang terlalu banyak yang dapat menghambat kreativitas siswa. Pendekatan keterampilan proses adalah strategi yang dilakukan oleh seorang guru dalam melakukan pembelajaran. Pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan pembelajaran yang mengarah kepada pengembangan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa dan menerapkan keterampilan ilmiah untuk memproses konsep atau pengukuran yang telah siswa peroleh. Menurut Dimyati dan Mudjiono 2009 mengungkapkan bahwa pendekatan keterampilan proses bukanlah tindakan instruksional yang berada diluar jangkauan kemampuan siswa. Pendekatan ini bermaksud mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa. Maka pendekatan keterampilan proses adalah keterampilan intelektual pada pertumbuah dan pengembangan sejumlah keterampilan tertentu pada diri siswa agar mampu memproses informasi sehingga ditemukan hal-hal baru yang bermanfaat baik berupa konsep, fakta maupun pengembangan nilai dan sikap. Keterampilan proses sains pada penelitian ini adalah keterampilan siswa MTs Sabilurrahman Gubug, Kabupaten Grobogan dalam mengamati, merumuskan masalah, merancang eksperimen, mengklasifiaksikan, memprediksi, menafsirkan, berhipotesis, menerapkan konsep dan menarik kesimpulan melalui tes diagnostik pada pembelajaran IPA terpadu pada tema energi. Tabel 2.1 Macam-macam Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya Rustaman, 2005: 86-87 No Keterampilan Proses Sains Indikator 1 Mengamati a Mengamati dengan indra b Mencari persamaan dan perbedaan c Mengumpulkanmenggunakan fakta yang relevan. 2 Mengelompokan klasifikasi a Mencatat setiap hasil pengamatan secara terpisah b Mencari perbedaan, persamaan c Mengontraskan ciri-ciri d Membandingkan e Mencari dasar pengelompokkan atau penggolongan. Lanjutan No Keterampilan Proses Sains Indikator 3. Menafsirkan interpretasi a Menghubungkan hasil-hasil pengamatan b Menemukan pola dalam satu seri pengamatan c Menyimpulkan. 4. Memprediksi meramalkan a Menggunakan pola-pola pengamatan b Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamati. 5 Mengajukan pertanyaan a Bertanya apa, bagaimana, dan mengapa b Bertanya untuk meminta penjelasan c Mengajukan petanyaan yang berlatar belakang hipotesis. 6 Berhipotesis a Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dalam satu kejadian b Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah. 7 Merencanakan percobaan atau penyelidikan a Menentukan alat, bahan, dan sumber yang akan digunakan b Menentukan variabel c Menentukan apa yang akan diamati, diukur, dan ditulis d Menentukan langkah-langkah kerja 8 Menerapkan konsep a Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi yang baru. b Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi.

2.3 Pembelajaran IPA Terpadu