Lanjutan
No Keterampilan
Proses Sains Indikator
3.
Menafsirkan interpretasi
a Menghubungkan hasil-hasil pengamatan b Menemukan pola dalam satu seri pengamatan
c Menyimpulkan.
4.
Memprediksi meramalkan
a Menggunakan pola-pola pengamatan b Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada
keadaan yang belum diamati. 5
Mengajukan pertanyaan
a Bertanya apa, bagaimana, dan mengapa b Bertanya untuk meminta penjelasan
c Mengajukan petanyaan yang berlatar belakang hipotesis.
6 Berhipotesis
a Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dalam satu kejadian
b Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan memperoleh bukti lebih
banyak atau melakukan cara pemecahan masalah. 7
Merencanakan percobaan atau
penyelidikan a Menentukan alat, bahan, dan sumber yang akan
digunakan b Menentukan variabel
c Menentukan apa yang akan diamati, diukur, dan ditulis
d Menentukan langkah-langkah kerja
8
Menerapkan konsep a Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi yang baru.
b Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi.
2.3 Pembelajaran IPA Terpadu
Model pembelajaran terpadu adalah suatu pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna
kepada siswa. Bermakna artinya dalam pembelajaran terpadu, siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung
dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami Kementrian Pendidikan Nasional, 2010:6. IPA terpadu adalah sebuah
pendekatan integratif yang mensintesis perspektif sudut pandangtinjauan semua bidang kajian dalam IPA untuk memecahkan permasalahan. IPA terpadu adalah
suatu pendekatan pembelajaran IPA yang menghubungkan atau menyatu-padukan berbagai bidang kajian IPA menjadi satu kesatuan bahasan. Pembelajaran IPA
secara terpadu juga harus mencakup dimensi sikap, proses, produk, aplikasi, dan kreativitas Wilujeng, 2011.
Model pembelajaran IPA
terpadu direkomendasikan di tingkatan SMPMTs, karena memiliki beberapa tujuan, yaitu: meningkatkan efesiensi dan
efektivitas pembelajaran, meningkatkan minat dan motivasi, serta beberapa kompetensi dasar dapat dicapai sekaligus. Model pembelajaran IPA terpadu juga
memiliki beberapa kekuatan dan manfaat, yaitu: penggabungan berbagai bidang kajian terjadi penghematan waktu, karena tiga disiplin ilmu fisika, kimia dan
biologi dapat sekaligus dibelajarkan Kemdiknas, 2005: 1. Tumpang tindih materi dapat menjadi lebih efesien dan efektif untuk
dibelajarkan; peserta didik dapat melihat hubungan yang bermakna antara konsep dari tiga bidang kajian; meningkatkan taraf kecakapan berpikir peserta didik,
karena mereka dihadapkan pada gagasan atau pemikiran yang lebih luas dan lebih mendalam ketika menghadapi situasi pembelajaran; menyajikan penerapan atau
aplikasi tentang dunia nyata yang dialami dalam kehidupan sehari-hari, sehingga memudahkan pemahaman konsep dan kepemilikan kompetensi IPA; motivasi
belajar peserta didik dapat diperbaiki dan ditingkatkan; membantu menciptakan struktur kognitif yang dapat menjembatani antara pengetahuan awal peserta didik
dengan pengalaman belajar yang terkait, sehingga pemahaman menjadi lebih terorganisasi dan mendalam, serta memudahkan memahami hubungan materi IPA
dari satu konteks ke konteks lainnya; serta mampu meningkatkan kerja sama antara guru, guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, peserta
didikguru dengan nara sumber; sehingga belajar lebih menyenangkan, belajar dalam situasi nyata, dan dalam konteks yang lebih bermakna Kemdiknas,
2005:2. Sejumlah model pembelajaran IPA terpadu yang dikemukakan Fogarty
1991: xv terdapat empat model yang potensial untuk diterapkan dalam pembela-
jaran IPA terpadu, yaitu connected, webbed, shared, dan integrated. Empat model tersebut dipilih karena konsep-konsep dalam Kompetensi Dasar KD IPA
memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga memerlukan model yang sesuai agar memberikan hasil yang optimal.
Ada sejumlah KD yang mengandung konsep saling beririsantumpang tindih, sehingga bila dibelajarkan secara terpisah-pisah menjadi tidak efisien.
Konsep-konsep semacam ini memerlukan pembelajaran model integrated atau shared. Pada model integrated, materi pembelajaran adalah KD-KD atau konsep-
konsep dalam KD yang sepenuhnya beririsan; sedangkan pada model shared, KD- KD atau konsep-konsep dalam KD yang dibelajarkan tidak sepenuhnya beririsan,
tetapi dimulai dari bagian yang beririsan. Sejumlah KD lain mengandung konsep yang saling berkaitan tetapi tidak
beririsan. Untuk menghasilkan kompetensi yang utuh, konsep-konsep atau KD- KD tersebut harus dikaitkan dengan suatu tema tertentu hingga menyerupai jaring
laba-laba. Model semacam ini disebut webbed. Oleh karena selalu memerlukan tema pengait, maka model webbed lazim disebut model tematik. Sejumlah KD
yang contoh atau terapan konsepnya bertautan dengan KD lain. Agar pembelajarannya menghasilkan kompetensi yang utuh, maka konsep-konsep
tersebut harus dipertautkan connected dalam pembelajarannya. Pada model connected ini KD atau konsep pokok menjadi materi pembelajaran inti, sedangkan
contoh atau terapan konsep yang dikaitkan berfungsi untuk memperkaya. Pada Tabel 2.2 disajikan karakteristik pembelajaran terpadu model integrated, shared,
webbed, dan connected Fogarty, 1991: xv.
Tabel 2.2 Empat Model Pembelajaran IPA Terpadu yang Potensial untuk DiterapkanFogarty, 1991: xv.
Model Karakteristik
Kelebihan Keterbatasan
integrated Membelajarkan
konsep pada
beberapa KD yang beririsan
atau tumpang tindih
hanya konsep yang beririsan
yang dibelajarkan
Contoh:
Membelajarkan semua konsep dari beberapa
KD, dimulai
dari konsep yang beririsan
sebagai unsur pengikat Contoh:
Pemahaman terhadap
konsep lebih
utuh holistik Lebih efisien
Sangat kontekstual
KD-KD yang
konsepnya beririsan
tidak selalu dalam semester atau kelas
yang sama Menuntut
wawasan dan
penguasaan materi yang luas
Sarana-prasarana, misalnya buku belum
mendukung Shared
Pemahaman terhadap
konsep utuh Efisien
Kontekstual KD-KD
yang konsepnya
beririsan tidak selalu dalam
semester atau kelas yang sama
Menuntut wawasan
dan penguasaan
materi yang luas Sarana-prasarana,
misalnya buku belum mendukung
Webbed Membelajarkan
beberapa KD yang
berkaitan melalui
sebuah tema Pemahaman
terhadap konsep utuh
Kontekstual Dapat
dipilih tema-tema
menarik yang
dekat dengan
kehidupan Melihat perma-
salahan tidak
hanya dari satu bidang kajian
Pembelajaran dapat
mengi- kuti
KD-KD dalam standar
isi KD-KD
yang konsepnya berkaitan
tidak selalu dalam semester atau kelas
yang sama
Tidak mudah
menemukan tema
pengait yang tepat.
connected Membelajarkan sebuah
KD, konsep-konsep
pada KD
tersebut dipertautkan
dengan konsep pada KD yang
lain Kaitan antara bidang
kajian sudah tampak tetapi masih didominasi
oleh bidang
kajian tertentu
tema
a
Empat model keterpaduan dipilih karena konsep-konsep dalam KD IPA memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga memerlukan model yang
sesuai agar memberikan hasil yang optimal. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah model Webbed. Karena terdapat beberapa kompetensi dasar yang
konsepnya berkaitan ataupun dalam semester yang berbeda sehingga untuk mendapatkan pemahaman yang utuh dan kontekstual maka dipilihlah tema-tema
yang menarik yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Alasan pemilihan model webbed dalam penelitian ini adalah untuk
menggabungkan bidang kajian fisika dan biologi dalam suatu konsep energi baik secara biologi maupun fisika, dengan melakukan percobaan untuk menyelidiki
beberapa perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah Gambar 2.1 Jaringan tema energi.
Gambar 2.1 Jaringan Tema Energi Jejaring tema diatas merupakan contoh dari keterpaduan dibidang kajian
fisika dan biologi yang menitik beratkan pada tema energi dengan penggabungan antar konsep yang dapat dipadukan antara konsep yang satu dengan konsep yang
lainnya. Pembelajaran terpadu membantu menciptakan struktur kognitif yang dapat menjembatani antara pengetahuan awal peserta didik dengan pengalaman
belajar yang terkait, sehingga pemahaman menjadi lebih terorganisasi dan mendalam, dan memudahkan memahami hubungan materi IPA dari satu konteks
ke konteks lainnya.
ENERGI
Perubahan energi matahari menjadi
bentuk lain yang dapat
digunakan makhluk hidup
Perubahan energi di alam
Hukum kekekalan
energi Matahari
sebagai sumber energi
Gambar jaringan tema energi diatas menuntut siswa agar dapat melihat hubungan yang bermakna antar konsep matahari sebagai sumber energi , hukum
kekekalan energi, perubahan energi di alam, dan perubahan energi matahari menjadi bentuk lain yang dapat digunakan makhluk hidup. Dengan keterpaduan
konsep energi ini bertujuan agar dapat meningkatkan taraf kecakapan berpikir peserta didik, karena peserta didik dihadapkan pada gagasan atau pemikiran yang
lebih luas dan lebih dalam ketika menghadapi situasi dalam proses pembelajaran.
2.4 Karakteristik Konsep Energi Dalam IPA Terpadu