BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Peranan Tes Diagnostik
Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan- kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat
diberikan perlakuan-perlakuan yang tepat Suharsimi, 2006: 34. Menurut Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 2003 :1 tes diagnostik dapat mengidentifikasi
kesulitan belajar siswa dalam menjawab soal tes diagnostik baik yang berbentuk pilihan ganda atau jawaban singkat, penjelasan, merumuskan masalah, dan
penarikan kesimpulan yang dibuat berdasarkan tema, masalah, fakta yang ditemui, dll. Namun, dalam penelitian ini akan dikembangkan suatu tes diagnostik yang
dapat mengidentifikasi keterampilan proses sains. Menurut Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah 2007: 2 tes
diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga hasil tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan
tindak lanjut berupa perlakuan yang tepat sesuai dengan kondisi siswa. Sebelum memberikan bantuan dengan tepat guru harus memberikan tes diagnostik. Sebuah
tes diagnostik dapat memberikan dengan segera umpan balik pada perbuatan siswa, jadi pendidik dapat memberikan pengajaran tentang kelemahan siswa.
Tes diagnostik diperlukan untuk mengetahui dan menganalisis kesulitan siswa agar dapat membantu siswa secara tepat Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah, 2007: 1. Berdasarkan uraian tersebut tes diagnostik adalah suatu tes yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa.
Fungsi dari tes diagnostik adalah untuk mengidentifikasi masalah atau kesulitan yang dialami siswa, dan merencanakan tindak lanjut berupa upaya
pemecahan kesulitan Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, 2007: 2. Berdasarkan hal tersebut maka tes diagnostik harus dirancang agar format dan
responnya memiliki fungsi diagnostik. Tes diagnostik harus dikembangkan berdasarkan analisis kemungkinan kesulitan yang dialami siswa. Format tes yang
12
dapat digunakan untuk mendapatkan informasi secara lengkap diantaranya adalah dengan bentuk pilihan ganda atau jawaban singkat, penjelasan, merumuskan
masalah, dan penarikan kesimpulan. Perkembangan kurikulum sekarang ini menuntut adanya pencapaian
ketuntasan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan tindakan-tindakan yang tepat oleh guru dalam menentukan
keputusan yang berhubungan dengan pembelajaran berkaitan dengan kesulitan yang dialami siswa. Tes diagnostik dapat membantu guru dalam memberikan
informasi yang lengkap mengenai kelemahan-kelemahan siswa. Dalam proses pembelajaran diharapkan siswa dapat memperoleh perlakuan yang tepat untuk
dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Penyusunan dan Pengembangan Tes Diagnostik Menurut Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 2003, tahapan
penyusunan dan pengembangan tes diagnostik adalah penentuan tujuan, penyusunan kisi-kisi tes, penulisan soal, penelaahan soal dan revisi soal, uji coba
soal, analisis dan intrepetasi, perakitan soal, dan implementasi tes.
2.2 Hakikat Keterampilan Proses Sains