Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Keefektifan Tes Diagnostik Keterampilan Proses Sains

3.6.2 Reliabilitas Tes

Reliabilitas skor tes menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Suharsimi, 2006. Tujuan utama menghitung reliabilitas skor tes adalah untuk mengetahui tingkat ketepatan precision dan keajegan consistency dari skor tes Rudyatmi dan Rusilowati, 2009. Dalam penelitian ini relibialitas diukur dengan menggunakan rumus K-R 20 karena alat evaluasi berbentuk tes pilihan ganda. Rumus tersebut adalah Kurder dan Richardson dalam Suharsimi, 2006.  11 r                t t V pq V k k 1 Keterangan: 11 r : reliabilitas instrumen k : banyaknya butir soal Vt : varians total p : proporsi subjek yang menjawab betul pada suatu butir proporsi subjek yang mendapat skor 1 p : 1 skornya yang subjek banyaknya N q : 1 skor mendapat yang subjek proporsi p q   Setelah 11 r diketahui, kemudian dibandingkan dengan harga r tabel. Apabila 11 r tabel r maka dikatakan instrumen tersebut reliabel.

3.6.3 Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,00 indeks kesukaran soal ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Di dalam istilah evaluasi, indeks kesukaran ini diberi simbol P p besar, singkatan dari kata “proporsi”. Rumus mencari P adalah Rudyatmi dan Rusilowati, 2009. JS B IK  Keterangan: IK : Indeks kesukaran B : Jumlah siswa menjawab benar butir soal JS : Jumlah seluruh siswa peserta Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Instrumen Interval Indeks Kesukaran Kriteria 0,00-0,29 0,30-0,70 0,71-1,00 Sukar Sedang Mudah

3.6.4 Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk membedakan siswa yang telah menguasai materi dan belum menguasai materi Rudyatmi dan Rusilowati 2009. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D d besar. Rumus mencari indeks diskriminasi D Rudyatmi dan Rusilowati, 2009. N BB BA DP 2   Keterangan: DP : Daya pembeda Soal. BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab pertanyaan dengan benar. BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab pertanyaan dengan benar. N : Jumlah siswa yang mengerjakan tes. Tabel 3.2 Kriteria Daya Pembeda Soal Uji Coba Instrumen Suharsimi, 2006 Interval daya pembeda Kriteria 0,00DP  0,19 0,20DP  0,29 0,30DP  0,39 0,40DP  1,00 Soal tidak dipakai Soal diperbaiki Soal diterima tetapi perlu diperbaiki Soal diterima baik

3.6.5 Keefektifan Tes Diagnostik Keterampilan Proses Sains

Keefektifan tes diagnostik keterampilan proses sains dalam penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui seberapa efektifkah tes diagnostik keterampilan proses sains digunakan. Keefektifan tes diagnostik keterampilan proses sains dapat diperoleh dengan mengkorelasikan antara hasil tes diagnostik keterampilan proses sains siswa dan keterampilan proses sains siswa, untuk mencari korelasinya menggunakn rumus korelasi product moment. Rumus korelasi product moment untuk mencari keefektifan tes diagnostik keterampilan proses sains Suharsimi, 2006. = ∑ ∑ Keterangan: r xy : Korelasi antara variabel x dan y X : nilai aktivitas siswa Y : nilai hasil belajar siswa. Tabel 3.3 Kriteria Keefektifan Tes Diagnostik Keterampilan Proses Sains Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Hasil Pengembangan Tes Diagnostik

4.1.1.1 Pengembangan Tes Diagnostik

Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menghasilkan suatu produk. Hasil dari penelitian ini adalah seperangkat tes diagnostik yang dapat mengidentifikasi keterampilan proses sains siswa. Pengembangan produk awal dibuat setelah dilakukan observasi terhadap keterampilan proses sains siswa yang biasa dialami siswa dan dibantu dengan peninjauan literatur yang mendukung. Produk awal yang dikembangkan berupa kisi-kisi, 35 butir soal diagnostik keterampilan proses sains siswa, serta kunci jawaban. Produk awal yang dikembangkan selengkapnya terdapat pada lampiran. Setelah dilakukan pengembangan produk awal maka tahapan selanjutnya adalah dilakukan validasi ahli, uji coba skala terbatas, dan uji coba skala luas.

4.1.1.2 Validasi Ahli

Pengembangan produk dilakukan sesuai dengan kaidah pengembangan soal diagnostik keterampilan proses sains diantaranya yaitu menggunakan kaidah konstruksi, materi, bahasa yang baik dan lebih mudah dimengerti. Selain itu penggunaan pilihan jawaban tidak menggunakan kata-kata negatif ganda dan memberikan pilihan jawaban yang relatif sama. Sebelum itu juga dilakukan penyusunan kisi-kisi soal untuk menjaga agar terjadi kesesuaian isi soal dengan materi dan tujuan yang diinginkan. Setelah dilakukan pengembangan produk awal, tahapan selanjutnya adalah validasi ahli. Tahapan ini diperlukan untuk menelaah bahwa produk yang dihasilkan mempunyai validitas isi yang baik content validity. Validasi ahli dilakukan oleh dua dosen. Berdasarkan validasi ahli, masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki diantaranya adalah pertimbangan alokasi waktu pengerjaan, 33