Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Penegasan Istilah

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah “Apakah pengembangan tes diagnostik untuk mengidentifikasi keterampilan proses sains dengan tema energi pada pembelajaran IPA terpadu efektif diterapkan dalam pembelajaran”?

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari adanya kesalahan pemahaman maka dalam penelitian ini ada beberapa batasan masalah yang perlu diperhatikan : 1 Tes diagnostik dapat dikembangkan untuk setiap pokok bahasan mata pelajaran IPA fisika, kimia, dan biologi, tetapi dalam penelitian ini dibatasi pada pokok bahasan energi dan perubahan energi. 2 Pengembangan tes diagnostik dapat menggunakan beberapa jenis pendekatan. Namun, dalam penelitian ini tes diagnostik yang dikembangkan menggunakan pendekatan keterampilan proses sains. 3 Pengujian instrumen tes diagnostik dapat diuji pada beberapa sekolah, tapi dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan MTs Sabilurrahman Gubug Grobogan.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1 Mengembangkan tes diagnostik yang dapat mengidentifikasi keterampilan proses sains dengan tema energi pada pembelajaran IPA terpadu. 2 Mengetahui efektifitas tes diagnostik yang dapat mengidentifikasi keterampilan proses sains dengan tema energi pada pembelajaran IPA terpadu.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Teoritis

Manfaat teori dari penelitian ini adalah penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai referensi yang dapat menunjang untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan masukan bagi penelitian-penelitian yang akan datang mengenai perkembangan keterampilan proses sains yang mempengaruhi prestasi siswa.

1.5.2 Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi guru atau mahasiswa calon guru, siswa, sekolah, tetapi juga bagi peneliti sendiri. 1 Bagi Guru atau Mahasiswa Calon Guru Tes diagnostik keterampilan proses sains yang dikembangkan oleh peneliti diharapkan dapat memberikan informasi dalam mengembangkan keterampilan proses sains untuk siswa, sehingga kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa dapat berkembang dan banyak digunakan dalam mempelajari konsep, fenomena alam dalam bentuk sederhana sesuai dengan taraf perkembangan siswa. 2 Bagi Siswa Tes diagnostik keterampilan proses sains yang dikembangkan oleh peneliti diharapkan dapat menjadi bahan alternatif belajar siswa. 3 Bagi Sekolah Tes diagnostik keterampilan proses sains yang dikembangkan oleh peneliti diharapkan dapat dijadikan sebagai model tes dalam menentukan kebijakan pengembangan tes diagnostik IPA terpadu sesuai kurikulum yang berlaku di Sekolah yang bersangkutan. 4 Bagi Peneliti Tes diagnostik keterampilan proses sains yang dikembangkan oleh peneliti diharapkan dapat meningkatkan semangat untuk menulis dan terus menggali pengetahuan serta keterampilan dalam mengembangkan tes diagnostik keterampilan proses sains sebagai model tes pada pembelajaran IPA Terpadu di Sekolah.

1.6 Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penafsiran terhadap istilah- istilah dalam penelitian ini, maka perlu peneliti berikan penegasan dan pembatasan istilah yang berkaitan dengan judul. Adapun istilah-istilah yang perlu ditegaskan adalah sebagai berikut. 1 Pengembangan Metode penelitian pengembangan biasa disebut penelitian Research and Development RD. Penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut Sugiyono, 2008: 297. Dalam penelitian ini produk yang akan dihasilkan adalah instrumen tes diagnostik yang dapat mengidentifikasi keterampilan proses sains energi yang berbentuk soal pilihan ganda, dari soal pilihan ganda tersebut siswa diharapkan mampu untuk menjawabnya dengan benar dan tepat. 2 Tes Diagnostik Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan- kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat diberikan perlakuan-perlakuan yang tepat Suharsimi, 2006: 34. Kelemahan yang hendak diidentifikasi adalah keterampilan proses sains siswa pada kegiatan belajar mengajar. Tes diagnostik digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam mengembangkan keterampilan proses dan langkah-langkah seperti mengamati, berhipotesa, merencanakan, merumuskan masalah, menafsirkan, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Tes diagnostik dapat berupa sejumlah pertanyaan atau permintaan melakukan sesuatu untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, intelegensi, bakat, atau kemampuan lain yang dimiliki oleh siswa. Tes diagnostik memiliki dua fungsi utama, yaitu: a mengidentifikasi masalah atau kesulitan yang dialami siswa, b merencanakan tindak lanjut berupa upaya-upaya pemecahan sesuai masalah atau kesulitan yang telah teridentifikasi. 3 Keterampilan Proses Sains Dimyati dan Mudjiono 2009 menyatakan bahwa menggunakan keterampilan proses untuk mengajar ilmu pengetahuan, membuat siswa belajar proses dan produk ilmu pengetahuan alam sekaligus. Dalam proses pembelajaran siswa dituntut untuk mendapat pengalaman secara langsung untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan yang dimilikinya. Keterampilan proses didalam pembelajaran akan membuat siswa belajar proses dan produk secara bersamaan. Pendekatan keterampilan proses sains dapat diartikan sebagai pendekatan pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang pada prinsipnya telah ada dalam diri siswa. Untuk mengukur komponen- komponen keterampilan proses sains adalah dengan melibatkan keterampilan- keterampilan kognitif atau intelektual, manual, dan sosial. Keterampilan kognitif atau intelektual terlibat karena dengan melakukan keterampilan proses sains siswa menggunakan pikiranya. Keterampilan manual jelas terlibat dalam keterampilan proses sains karena mereka melibatkan penggunaan alat dan bahan, pengukuran, penyusunan, atau perakitan alat. Keterampilan sosial juga terlibat dalam keterampilan proses sains karena mereka berinteraksi dengan sesamanya dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, misalnya mendiskusikan hasil pengamatan, membuat hipotesis, merumuskan masalah, dan menarik kesimpulan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Peranan Tes Diagnostik

Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan- kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat diberikan perlakuan-perlakuan yang tepat Suharsimi, 2006: 34. Menurut Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 2003 :1 tes diagnostik dapat mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dalam menjawab soal tes diagnostik baik yang berbentuk pilihan ganda atau jawaban singkat, penjelasan, merumuskan masalah, dan penarikan kesimpulan yang dibuat berdasarkan tema, masalah, fakta yang ditemui, dll. Namun, dalam penelitian ini akan dikembangkan suatu tes diagnostik yang dapat mengidentifikasi keterampilan proses sains. Menurut Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah 2007: 2 tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga hasil tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan tindak lanjut berupa perlakuan yang tepat sesuai dengan kondisi siswa. Sebelum memberikan bantuan dengan tepat guru harus memberikan tes diagnostik. Sebuah tes diagnostik dapat memberikan dengan segera umpan balik pada perbuatan siswa, jadi pendidik dapat memberikan pengajaran tentang kelemahan siswa. Tes diagnostik diperlukan untuk mengetahui dan menganalisis kesulitan siswa agar dapat membantu siswa secara tepat Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, 2007: 1. Berdasarkan uraian tersebut tes diagnostik adalah suatu tes yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa. Fungsi dari tes diagnostik adalah untuk mengidentifikasi masalah atau kesulitan yang dialami siswa, dan merencanakan tindak lanjut berupa upaya pemecahan kesulitan Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, 2007: 2. Berdasarkan hal tersebut maka tes diagnostik harus dirancang agar format dan responnya memiliki fungsi diagnostik. Tes diagnostik harus dikembangkan berdasarkan analisis kemungkinan kesulitan yang dialami siswa. Format tes yang 12